Murid SDIT Permata Papua Raih Peringkat Ujian Tertinggi se-Provinsi Papua
pada tanggal
Monday, 22 June 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Salah satu murid SD dari SDIT Permata Papua yang bernama Tiara Yogi Rusniawati berhasil meraih peringkat kedua nilai tertinggi Ujian Sekolah (US) se Provinsi Papua Tahun Pelajaran 2014-2015.
SD Islam Terpadu Permata Papua didirikan pada tahun 2006, berada di Kampung Timika Jaya / SP 2 - Jalan Menuju SP 5 tepatnya di depan Rumah Sakit Mitra Masyarakat / RSMM Charitas.
Tiara meraih peringkat kedua setelah tiga siswa lainnya asal Kabupaten Mimika yakni Violina Helena Sapan dan Muhammad Farhan yang meraih peringkat 3,6 dan 10.
Tahun 2011, ibu Ida Nurlaela, istri ustadz Cahyadi Takariawan pernah sedikit menyinggung SDIT Permata Papua yang ditulisnya usai kunjungan kesana.
"Siang ini kami mengisi acara pelatihan samara (keluarga Sakinah-Mawaddah-Warahmah) untuk yang sudah berkeluarga dan yang lajang. Semua jenjang dan semua usia diundang. Bahkan anak remaja, anak SD, TK dan bayi-bayi ikut hadir," ujarnya.
Ia mengisahkan, ruang aula atas SDIT Permata Papua yang cukup luas, penuh hadirin sampai kekurangan kursi. Acara mengalir lancar, berdialog hingga lewat waktu ashar.
"Sore itu kami kembali ke hotel. Suamiku akan mengisi tabligh akbar di masjid Baitussalam antara maghrib dan isya. SDIT Permata Papua terletak satu komplek dengan TKIT dan sedang merencanakan untuk membangun SMPIT. Lokasinya cukup memadai dengan halaman yang luas. Entah nanti jika bertambah dengan SMPIT, apakah akan masih nampak luas," tulis bu Ida di blognya. [BSukses]
SD Islam Terpadu Permata Papua didirikan pada tahun 2006, berada di Kampung Timika Jaya / SP 2 - Jalan Menuju SP 5 tepatnya di depan Rumah Sakit Mitra Masyarakat / RSMM Charitas.
Tiara meraih peringkat kedua setelah tiga siswa lainnya asal Kabupaten Mimika yakni Violina Helena Sapan dan Muhammad Farhan yang meraih peringkat 3,6 dan 10.
Tahun 2011, ibu Ida Nurlaela, istri ustadz Cahyadi Takariawan pernah sedikit menyinggung SDIT Permata Papua yang ditulisnya usai kunjungan kesana.
"Siang ini kami mengisi acara pelatihan samara (keluarga Sakinah-Mawaddah-Warahmah) untuk yang sudah berkeluarga dan yang lajang. Semua jenjang dan semua usia diundang. Bahkan anak remaja, anak SD, TK dan bayi-bayi ikut hadir," ujarnya.
Ia mengisahkan, ruang aula atas SDIT Permata Papua yang cukup luas, penuh hadirin sampai kekurangan kursi. Acara mengalir lancar, berdialog hingga lewat waktu ashar.
"Sore itu kami kembali ke hotel. Suamiku akan mengisi tabligh akbar di masjid Baitussalam antara maghrib dan isya. SDIT Permata Papua terletak satu komplek dengan TKIT dan sedang merencanakan untuk membangun SMPIT. Lokasinya cukup memadai dengan halaman yang luas. Entah nanti jika bertambah dengan SMPIT, apakah akan masih nampak luas," tulis bu Ida di blognya. [BSukses]