Masih 10 Persen Penduduk di Manokwari yang Memiliki E-KTP
pada tanggal
Wednesday, 10 June 2015
MANOKWARI- Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Manokwari, Y. Isir mengatakan, dari sekitar 284 ribu jiwa warga di kabupaten itu baru sekitar 6.000 penduduk yang tercacat memiliki KTP Elektronik (E-KTP).
Padahal, lanjut Isir, perekaman E-KTP di kabupaten Manokwari sudah dimulai sejak tahun 2012/2013, namun pencetakannya langsung dari Jakarta dan data tersebut langsung dikirimkan dari Jakarta ke masing-masing distrik tempat dilakukan perekaman oleh masyarakat.
“Pencetakan langsung di Manokwari baru dimulai pada awal Januari tahun 2015, karena pemasangan alatnya baru dilakukan sekitar bulan November-Desember 2014, kalau di Manokwari sendiri sudah sekitar 3000 jika digabung dari data pencetakan dari Jakarta totalnya sudah sekitar 6000,” kata Isir kepada wartawan, Senin (1/6).
Bertolak dari fakta tersebut, Isir menilai apabila kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus E-KTP bisa menjadi salah satu faktor penghambat dan bisa menyulitkan perseorangan yang ingin maju sebagai bakal calon bupati pada pilkada 2015 melalui jalur independen.
“Belum sampai 10 persen dan kalau untuk yang mau maju dari jalur independen mungkin susah, karena E-KTP belum semuanya, tetapi kembali kepada yang bersangkutan, karena harus 10 persen dukungan dan bukti E-KTP,” kata Isir.
Oleh sebab itu, Isir meghimbau kepada masyarakat untuk segera mengurus E-KTP sebagai identitas kependudukan yang penting.
“Kami menghimbau jangan ada kebutuhan yang mendesak baru datang mengurus, dan apabila berbondong-bondong maka tenaga kami terbatas, perekaman juga kami sudah lakukan dengan sitem jemput bola tetapi masyarakat belum menyadarinya, nanti ada kebutuhan mendadak mengurus, jadi saya berharap masyarakat yang belum melakukan perekaman segera mengurusnya,” tukas Isir. [PasifikPos]
Padahal, lanjut Isir, perekaman E-KTP di kabupaten Manokwari sudah dimulai sejak tahun 2012/2013, namun pencetakannya langsung dari Jakarta dan data tersebut langsung dikirimkan dari Jakarta ke masing-masing distrik tempat dilakukan perekaman oleh masyarakat.
“Pencetakan langsung di Manokwari baru dimulai pada awal Januari tahun 2015, karena pemasangan alatnya baru dilakukan sekitar bulan November-Desember 2014, kalau di Manokwari sendiri sudah sekitar 3000 jika digabung dari data pencetakan dari Jakarta totalnya sudah sekitar 6000,” kata Isir kepada wartawan, Senin (1/6).
Bertolak dari fakta tersebut, Isir menilai apabila kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus E-KTP bisa menjadi salah satu faktor penghambat dan bisa menyulitkan perseorangan yang ingin maju sebagai bakal calon bupati pada pilkada 2015 melalui jalur independen.
“Belum sampai 10 persen dan kalau untuk yang mau maju dari jalur independen mungkin susah, karena E-KTP belum semuanya, tetapi kembali kepada yang bersangkutan, karena harus 10 persen dukungan dan bukti E-KTP,” kata Isir.
Oleh sebab itu, Isir meghimbau kepada masyarakat untuk segera mengurus E-KTP sebagai identitas kependudukan yang penting.
“Kami menghimbau jangan ada kebutuhan yang mendesak baru datang mengurus, dan apabila berbondong-bondong maka tenaga kami terbatas, perekaman juga kami sudah lakukan dengan sitem jemput bola tetapi masyarakat belum menyadarinya, nanti ada kebutuhan mendadak mengurus, jadi saya berharap masyarakat yang belum melakukan perekaman segera mengurusnya,” tukas Isir. [PasifikPos]