Mahasiswa Papua di Yogya Gelar Pentas Seni dan Budaya
pada tanggal
Tuesday, 23 June 2015
YOGYAKARTA - Demi mempersatukan dan mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa Papua yang sedang mengenyam pendidikan di Jawa Tengah, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA) telah menggelar pentas seni dan budaya Papua di asrama Papua Kamasan I, Daerah Istimewa Yogjakarta, Sabtu (20/6).
Aris Yeimo, presiden mahasiswa Papua menjelaskan, kegiatan pentas seni dan budaya yang dilakukan oleh mahasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan persaudaraan dan mempererat tai persaudaraan di antara mahasiswa Papua di Jojga dan Jawa Tengah Pada umumnya.
“Ini kami adakan setelah IPMAPA Papua mengalami kevakuman selama lima tahun. Dan ini baru pertama kali adakan kegiatan. Selain untuk mempererat hubungan persaudaraan, kami juga melalui kegiatan ini ingin menghilangkan stigma Pantai dan Gunung. Tetapi harus bersatu untuk Papua,” jelas Aris Yeimo.
Selain itu, dikatakan kegiatan pentas budaya ini dilakukan agar anak muda Papua tidak boleh melupakan budayanya, tetapi setiap anak Papua harus mengenal budaya Papua dan melestarikan budaya Papua. Karena budaya adalah indentitas yang tidak bisa dilepaskan dari orang Papua.
“Melalui kegiatan ini kami ingin agar setiap anak Papua mengenal budaya dan melestarikannya budaya. Karena budaya itu identitas kami yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dan bangsa Papua,” ucapnya.
Sementara itu, ketua panitia pentas seni dan budaya Papua, Teddy Wakum, kepada Jubi mengatakan, kegiatan ini disiapkan sedemikian rupa selama satu bulan. Pentas budaya ini dilakukan untuk menampilkan budaya Papua dari masing-masing wilayah adat yang ada di Papua.
“Dengan penampilan seni dan budaya Papua agar setiap anak Papua mengenal budayanya. Selain itu anak Papua harus bangga dengan budayanya dan bangga menjadi orang Papua. Untuk itu budaya ini jangan dilupakan. Selain itu melalui kegiatan ini mahasiswa Papua harus hapuskan stigma ko dari gunung dank o dari pantai,” tegasnya.
Dari pantauan Jubi, seni dan budaya Papua yang digelar di asrama Papua Kamasan I, Daerah Istimewa Jogjakarta dihadiri oleh ratusan mahasiswa Papua. Dan dalam pentas seni dan budaya ini ditampilakn berbagai macam budaya dari tujuh wilayah adat yang ada di Papua.
Juga di depan asrama Papua, Kamasan I, aparat kepolisian setempat menjaga ketat dengan menurunkan puluhan anggota kepolisian. [Jubi]
Aris Yeimo, presiden mahasiswa Papua menjelaskan, kegiatan pentas seni dan budaya yang dilakukan oleh mahasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan persaudaraan dan mempererat tai persaudaraan di antara mahasiswa Papua di Jojga dan Jawa Tengah Pada umumnya.
“Ini kami adakan setelah IPMAPA Papua mengalami kevakuman selama lima tahun. Dan ini baru pertama kali adakan kegiatan. Selain untuk mempererat hubungan persaudaraan, kami juga melalui kegiatan ini ingin menghilangkan stigma Pantai dan Gunung. Tetapi harus bersatu untuk Papua,” jelas Aris Yeimo.
Selain itu, dikatakan kegiatan pentas budaya ini dilakukan agar anak muda Papua tidak boleh melupakan budayanya, tetapi setiap anak Papua harus mengenal budaya Papua dan melestarikan budaya Papua. Karena budaya adalah indentitas yang tidak bisa dilepaskan dari orang Papua.
“Melalui kegiatan ini kami ingin agar setiap anak Papua mengenal budaya dan melestarikannya budaya. Karena budaya itu identitas kami yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dan bangsa Papua,” ucapnya.
Sementara itu, ketua panitia pentas seni dan budaya Papua, Teddy Wakum, kepada Jubi mengatakan, kegiatan ini disiapkan sedemikian rupa selama satu bulan. Pentas budaya ini dilakukan untuk menampilkan budaya Papua dari masing-masing wilayah adat yang ada di Papua.
“Dengan penampilan seni dan budaya Papua agar setiap anak Papua mengenal budayanya. Selain itu anak Papua harus bangga dengan budayanya dan bangga menjadi orang Papua. Untuk itu budaya ini jangan dilupakan. Selain itu melalui kegiatan ini mahasiswa Papua harus hapuskan stigma ko dari gunung dank o dari pantai,” tegasnya.
Dari pantauan Jubi, seni dan budaya Papua yang digelar di asrama Papua Kamasan I, Daerah Istimewa Jogjakarta dihadiri oleh ratusan mahasiswa Papua. Dan dalam pentas seni dan budaya ini ditampilakn berbagai macam budaya dari tujuh wilayah adat yang ada di Papua.
Juga di depan asrama Papua, Kamasan I, aparat kepolisian setempat menjaga ketat dengan menurunkan puluhan anggota kepolisian. [Jubi]