Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Dukung Pembasmian ISIS di Papua
pada tanggal
Sunday, 7 June 2015
KOTA JAYAPURA - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Papua mendukung program pemerintah dan aparat keamanan untuk menolak dan membasmi gerakan radikal dibuat kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama Islam.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah LDII Provinsi Papua Winoto mengatakan, salah satu gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan Islam yaitu Islamic State Of Iraq and Syiria (ISIS).
"Kami dengan tegas menolak ISIS masuk ke Indonesia, apalagi Papua, karena gerakan ini sangat mengganggu kenyamanan dan persatuan bangsa," katanya di Jayapura, Rabu (3/6).
Winoto menjelaskan gerakan radikal ISIS ini sangat berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat, sehingga pihaknya meminta kepada semua lembaga Islam di Papua untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Jangan sampai sikap saling menghargai antar umat beragama yang sudah terjalin selama ini di Tanah Papua justru terpecahkan oleh gerakan ISIS ini," ujarnya.
Menurut dia, jika membiarkan keberadaan gerakan ISIS, maka lama kelamaan dapat meneror dan menggoyakan persatuan bangsa dan kepercayaan antara satu sama lain.
"Pemerintah dan aparat keamanan jangan ragu meminta bantuan LDII untuk bekerja sama mencegah gerakan ISIS tersebut," katanya lagi.
Dia menambahkan, sudah menjadi komitmen LDII untuk menolak ISIS masuk ke Indonesia, dan ini dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan TNI/Polri di Jakarta. [Antara]
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah LDII Provinsi Papua Winoto mengatakan, salah satu gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan Islam yaitu Islamic State Of Iraq and Syiria (ISIS).
"Kami dengan tegas menolak ISIS masuk ke Indonesia, apalagi Papua, karena gerakan ini sangat mengganggu kenyamanan dan persatuan bangsa," katanya di Jayapura, Rabu (3/6).
Winoto menjelaskan gerakan radikal ISIS ini sangat berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat, sehingga pihaknya meminta kepada semua lembaga Islam di Papua untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Jangan sampai sikap saling menghargai antar umat beragama yang sudah terjalin selama ini di Tanah Papua justru terpecahkan oleh gerakan ISIS ini," ujarnya.
Menurut dia, jika membiarkan keberadaan gerakan ISIS, maka lama kelamaan dapat meneror dan menggoyakan persatuan bangsa dan kepercayaan antara satu sama lain.
"Pemerintah dan aparat keamanan jangan ragu meminta bantuan LDII untuk bekerja sama mencegah gerakan ISIS tersebut," katanya lagi.
Dia menambahkan, sudah menjadi komitmen LDII untuk menolak ISIS masuk ke Indonesia, dan ini dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan TNI/Polri di Jakarta. [Antara]