Kredit UMKM di Pegadaian Jayapura Meningkat
pada tanggal
Friday, 12 June 2015
KOTA JAYAPURA – Jelang Ramadhan, kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) PT Pegadaian meningkat. Sampai saat ini, delapan Cabang dan 54 Outlet mengalami peningkatan nasabah 10 hingga 30 persen, dibanding hari biasa.
Deputi Pimpinan Wilayah Bidang Bisnis, Pegadaian Area Jayapura, Hijroh Puranto, mengaku ada peningkatan pengajuan kredit modal usaha.
“Salah satu produk kredit usaha pegadaian mengalami peningkatan jelang Ramadhan,” ucapnya, saat ditemui di kantornya, Kamis (11/6) siang.
Menurutnya, masyarakat banyak mendominasi melakukan gadai, baik berupa emas perhiasan maupun berupa bentuk BPKB kendaraan.
“Sampai saat ini masih didominasi, 99 persen, gadai emas atau perhiasan dan satu persen barang,” ucapnya.
Peningkatan kredit pada Januari hingga Juni kemarin untuk outstanding loan (OSL) tumbuh cukup signifikan mencapai 20 persen bulan ke bulan.
Capaian OSL hingga kini sekitar Rp 420 miliar. Target OSL tahun 2015 Rp 428,4 miliar.
“Apalagi jelang Ramadhan, nasabah pasti akan bertambah dan kami proyeksikan dapat menembus 30 persen di awal bulan puasa,” katanya.
Meski demikian, Pegadaian juga harus melakukan antisipasi. Lantaran jelang Lebaran biasanya para nasabah mulai mengembalikan pinjaman dan menebus barang yang dijaminkan.
“Kalau jelang puasa omzetnya naik. Jelang Lebaran turun. Polanya memang seperti itu,” katanya.
Sementara itu, Manajemen PT Pegadaian (Persero) berharap bulan puasa tahun ini mampu memberikan kontribusi positif bagi omzet perusahaan plat merah tersebut.
Direktur Bisnis I Pegadaian, Harianto Widodo, mengatakan, bulan puasa biasanya banyak dimanfaatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meraup untung, khususnya pada produk makanan dan pakaian.
“Penyaluran pinjaman yang paling besar memang saat masyarakat membutuhkan modal kerja, seperti UMKM. Biasanya saat momen puasa dan jelang Lebaran,” kata Harianto. [Jubi]
Deputi Pimpinan Wilayah Bidang Bisnis, Pegadaian Area Jayapura, Hijroh Puranto, mengaku ada peningkatan pengajuan kredit modal usaha.
“Salah satu produk kredit usaha pegadaian mengalami peningkatan jelang Ramadhan,” ucapnya, saat ditemui di kantornya, Kamis (11/6) siang.
Menurutnya, masyarakat banyak mendominasi melakukan gadai, baik berupa emas perhiasan maupun berupa bentuk BPKB kendaraan.
“Sampai saat ini masih didominasi, 99 persen, gadai emas atau perhiasan dan satu persen barang,” ucapnya.
Peningkatan kredit pada Januari hingga Juni kemarin untuk outstanding loan (OSL) tumbuh cukup signifikan mencapai 20 persen bulan ke bulan.
Capaian OSL hingga kini sekitar Rp 420 miliar. Target OSL tahun 2015 Rp 428,4 miliar.
“Apalagi jelang Ramadhan, nasabah pasti akan bertambah dan kami proyeksikan dapat menembus 30 persen di awal bulan puasa,” katanya.
Meski demikian, Pegadaian juga harus melakukan antisipasi. Lantaran jelang Lebaran biasanya para nasabah mulai mengembalikan pinjaman dan menebus barang yang dijaminkan.
“Kalau jelang puasa omzetnya naik. Jelang Lebaran turun. Polanya memang seperti itu,” katanya.
Sementara itu, Manajemen PT Pegadaian (Persero) berharap bulan puasa tahun ini mampu memberikan kontribusi positif bagi omzet perusahaan plat merah tersebut.
Direktur Bisnis I Pegadaian, Harianto Widodo, mengatakan, bulan puasa biasanya banyak dimanfaatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meraup untung, khususnya pada produk makanan dan pakaian.
“Penyaluran pinjaman yang paling besar memang saat masyarakat membutuhkan modal kerja, seperti UMKM. Biasanya saat momen puasa dan jelang Lebaran,” kata Harianto. [Jubi]