Kota Jayapura Kondusif Selama Bulan Puasa
pada tanggal
Sunday, 28 June 2015
KOTA JAYAPURA - Situasi dan kondisi yang aman dan kondusif mengawali seluruh umat Muslim di Kota Jayapura, Provinsi Papua memasuki ibadah bulan suci Ramadhan.
Demikian diungkapkan Kapolres Jayapura Kota, AKBP. Jeremias Rontini kepada wartawan usai menghadiri acara Launching Website BPPTSP kota Jayapura, Senin (22/6).
“Untuk situsai menjelang peringatan HUT Bhayangkara 1 Juli 2015 terlebih dalam suasana bulan suci Ramadhan maka perayaan 1 Juli akan dilakukan secara sederhana nanti namun tidak menghilangkan makna,” ungkapnya.
Untuk Polres Jayapura kota, rencananya upacara akan digabungkan dengan Polda Papua sementara syukuran akan dilakukan di Polsek dan tidak dilakukan di Mapolres.
Dan untuk syukuran di Polsek, terang Rontini, bisa dilakukan di Polsek Abepura, Jayapura Utara, atau bisa juga di Polsek Heram tergantung pertimbangan nanti.
“Secara umum saat memasuki bulan puasa suasananya cukup kondusif walau ada sedikit gejolak seperti aksi demo tidak berizin namun terus diarahkan untuk yang tidak memilki izin untuk tidak melakukan aksinya,” terangnya.
Dikatakan juga untuk mengantisipasi tanggal 1 juli dan seperti tahun-tahun sebelumnya Polres kota tetap meningkatkan keamanan, yang kemudian diikuti dengan upaya antisipasi dengan melakukan kegiatan patroli bersama TNI.
“Sejumlah titik rawan akan dilakukan siaga seperti Perumnas III, Abepura, daerah Yapis, Entrop dan ada beberapa lokasi lain yang akan dilihat perkembangannya untuk di perketat pengamanan nanti,” urai Rontini.
Selain itu, perwira dengan dua bunga melati dipundak tersebut menambahkan untuk kasus anak bocah di Kloofkamp, Distrik Jayapura Utara-Kota Jayapura, Muhammad Sawal (5 tahun) yang di siksa oleh orang tuanya kini masih dalam penanganan pihaknya.
“Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise sendiri telah memberikan atensi dan penyidik Polres Jayapura kota akan mengusut tuntas kasus ini dan akan selalu transparan kepada masyarakat,” tandasnya.
Rontini mengharapkan bila terjadi hal serupa di Kota Jayapura, masyarakat dihimbau segera memberikan informasi.
“Karena bagaimana kita mau wujudkan kenyamanan ruang bermain bagi anak-anak kalau orangtuanya sendiri memperlakukan dengan tidak senonoh,” imbuhnya. [Dharapos]
Demikian diungkapkan Kapolres Jayapura Kota, AKBP. Jeremias Rontini kepada wartawan usai menghadiri acara Launching Website BPPTSP kota Jayapura, Senin (22/6).
“Untuk situsai menjelang peringatan HUT Bhayangkara 1 Juli 2015 terlebih dalam suasana bulan suci Ramadhan maka perayaan 1 Juli akan dilakukan secara sederhana nanti namun tidak menghilangkan makna,” ungkapnya.
Untuk Polres Jayapura kota, rencananya upacara akan digabungkan dengan Polda Papua sementara syukuran akan dilakukan di Polsek dan tidak dilakukan di Mapolres.
Dan untuk syukuran di Polsek, terang Rontini, bisa dilakukan di Polsek Abepura, Jayapura Utara, atau bisa juga di Polsek Heram tergantung pertimbangan nanti.
“Secara umum saat memasuki bulan puasa suasananya cukup kondusif walau ada sedikit gejolak seperti aksi demo tidak berizin namun terus diarahkan untuk yang tidak memilki izin untuk tidak melakukan aksinya,” terangnya.
Dikatakan juga untuk mengantisipasi tanggal 1 juli dan seperti tahun-tahun sebelumnya Polres kota tetap meningkatkan keamanan, yang kemudian diikuti dengan upaya antisipasi dengan melakukan kegiatan patroli bersama TNI.
“Sejumlah titik rawan akan dilakukan siaga seperti Perumnas III, Abepura, daerah Yapis, Entrop dan ada beberapa lokasi lain yang akan dilihat perkembangannya untuk di perketat pengamanan nanti,” urai Rontini.
Selain itu, perwira dengan dua bunga melati dipundak tersebut menambahkan untuk kasus anak bocah di Kloofkamp, Distrik Jayapura Utara-Kota Jayapura, Muhammad Sawal (5 tahun) yang di siksa oleh orang tuanya kini masih dalam penanganan pihaknya.
“Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise sendiri telah memberikan atensi dan penyidik Polres Jayapura kota akan mengusut tuntas kasus ini dan akan selalu transparan kepada masyarakat,” tandasnya.
Rontini mengharapkan bila terjadi hal serupa di Kota Jayapura, masyarakat dihimbau segera memberikan informasi.
“Karena bagaimana kita mau wujudkan kenyamanan ruang bermain bagi anak-anak kalau orangtuanya sendiri memperlakukan dengan tidak senonoh,” imbuhnya. [Dharapos]