Kodim 1709/Yawa Gelar Ceramah Kebangsaan Dan Bela Negara
pada tanggal
Monday, 1 June 2015
KOTA JAYAPURA - Komando Distrik Militer 1709/Yawa menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara sebagai bagian dari rangkaian kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) yang ke 94 di Balai kampung Woniwon distrik Yawakukat Kabupaten Kepulauan Yapen.
Kegiatan wawasan kebangsaan dan kesadaran bela Negara ini di ikuti kurang lebih 40 orang masyarakat kampung Waniwon Distrik Yawakukat, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua dengan pemateri Pasi Intel Kodim 1709/Yawa, Lettu Inf. Acep Setiawan.
Dalam penyampaian materinya, Pasi Intel Kodim 1709/Yawa menjelaskan bahwa Wawasan Kebangsaan merupakan cara memandang dan kemampuan untuk memahami keberadaan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia, sehingga dengan memahami tentang wawasan kebangsaan akan menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara.
“Wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan Ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945,” Lettu Inf. Acep Setiawan, Pasi Intel Kodim 1709/Yawa, Senin (25/5).
Dorongan konsep kebangsaan yang melahirkan dan membedakan bangsa indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia.
Lebih lanjut, kata Acep Setiawan, wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial.
“Jadi, konsep kebangsaan kita bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia,”jelasnya.
Bukan hanya itu, lanjut Pasi Intel, wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan.
“Dengan pemamahan tentang wawasan kebangsaan ini diharapkan akan menggugah semangat masyarakat Papua untuk terus membangun Papua ini supaya lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan Papua yang Damai, Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. [Dharapos]
Kegiatan wawasan kebangsaan dan kesadaran bela Negara ini di ikuti kurang lebih 40 orang masyarakat kampung Waniwon Distrik Yawakukat, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua dengan pemateri Pasi Intel Kodim 1709/Yawa, Lettu Inf. Acep Setiawan.
Dalam penyampaian materinya, Pasi Intel Kodim 1709/Yawa menjelaskan bahwa Wawasan Kebangsaan merupakan cara memandang dan kemampuan untuk memahami keberadaan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia, sehingga dengan memahami tentang wawasan kebangsaan akan menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara.
“Wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan Ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945,” Lettu Inf. Acep Setiawan, Pasi Intel Kodim 1709/Yawa, Senin (25/5).
Dorongan konsep kebangsaan yang melahirkan dan membedakan bangsa indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia.
Lebih lanjut, kata Acep Setiawan, wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial.
“Jadi, konsep kebangsaan kita bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia,”jelasnya.
Bukan hanya itu, lanjut Pasi Intel, wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan.
“Dengan pemamahan tentang wawasan kebangsaan ini diharapkan akan menggugah semangat masyarakat Papua untuk terus membangun Papua ini supaya lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan Papua yang Damai, Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. [Dharapos]