Kodim 1705 Selenggarakan Latihan Budidaya Padi untuk Petani Nabire
pada tanggal
Monday, 1 June 2015
NABIRE - Kodim 1705/Paniai bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Nabire menyelenggarakan Pelatihan Pertanian Budidaya padi bertempat di Balai Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Nabire, Senin (25/5).
Pelatihan diikuti sebanyak 61 orang peserta terdiri dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) di jajaran Kodim 1705/Paniai sebanyak 15 orang, PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Dinas Pertanian Kabupaten Nabire sebanyak 13 orang, dan Petani di wilayah Kabupaten Nabire sebanyak 33 orang.
Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut diantaranya budidaya padi metode SRI, Praktek pembuatan MOL ( Mikro Organis Lokal ), Praktek pembuatan pupuk Organik, dan Praktek pembuatan pestisida Nabati.
Materi yang disampaikan sangat menarik perhatian baik itu bagi petani, Babinsa, dan PPL. Salah satu materi yang banyak mengundang pertanyaan adalah Praktek pembuatan MOL, banyak petani di wilayah Kabupaten Nabire yang belum mengetahui manfaat dan keuntungan pembuatan/penggunaan MOL.
Dijelaskan, MOL merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk dimanfaatkan menjadi pupuk sehingga tidak merusak lingkungan. MOL merupakan induk untuk membuat pupuk organik.
Cara ini sudah banyak dikenai karena mudah dibuat dan mudah diaplikasikan dan metode pengembangannya pun bermacam-macam. Namun, kadang-kadang suatu resep MOL yang berhasil diterapkan di suatu tempat, sering kali kurang berhasil dilakukan di tempat lain. Meskipun demikian pembuatan MOL merupakan salah satu cara untuk membuat petani mandiri.
Disamping itu MOL sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik karena memiliki banyak kegunaan, seperti: dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair), sebagai dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos, dan bisa juga dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman dengan memanfaatkan bahan-bahan seperti: Bonggol Pisang, Rebung atau daun gamal.
Bagi petani di wilayah Kabupaten Nabire pelatihan budidaya padi seperti yang diselenggarakan Kodim 1705/Paniai yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Nabire sangat membantu masyarakat petani, sebab selama ini petani hanya memanfaatkan pupuk-pupuk kimia saja di dalam merawat tanamannya.
Dengan adanya pelatihan ini petani dapat memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk menggantikan pupuk dan pestisida kimia agar hasil pertanian lebih meningkat dengan modal awal yang relatif murah.
Selain itu metode baru yang diajarkan dalam menanam padi ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas baik dari segi materi maupun tenaga serta pengolahannya.
Diharapkan dengan telah diadakannya pelatihan ini para petani dapat mengaktualisasikan di lapangan dengan mempraktekan sesuai ilmu yang telah di dapat sehingga panen yang dihasilkan oleh petani dapat lebih meningkat serta tercapainya swasembada pangan yang dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di Papua. [Dharapos]
Pelatihan diikuti sebanyak 61 orang peserta terdiri dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) di jajaran Kodim 1705/Paniai sebanyak 15 orang, PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Dinas Pertanian Kabupaten Nabire sebanyak 13 orang, dan Petani di wilayah Kabupaten Nabire sebanyak 33 orang.
Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut diantaranya budidaya padi metode SRI, Praktek pembuatan MOL ( Mikro Organis Lokal ), Praktek pembuatan pupuk Organik, dan Praktek pembuatan pestisida Nabati.
Materi yang disampaikan sangat menarik perhatian baik itu bagi petani, Babinsa, dan PPL. Salah satu materi yang banyak mengundang pertanyaan adalah Praktek pembuatan MOL, banyak petani di wilayah Kabupaten Nabire yang belum mengetahui manfaat dan keuntungan pembuatan/penggunaan MOL.
Dijelaskan, MOL merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk dimanfaatkan menjadi pupuk sehingga tidak merusak lingkungan. MOL merupakan induk untuk membuat pupuk organik.
Cara ini sudah banyak dikenai karena mudah dibuat dan mudah diaplikasikan dan metode pengembangannya pun bermacam-macam. Namun, kadang-kadang suatu resep MOL yang berhasil diterapkan di suatu tempat, sering kali kurang berhasil dilakukan di tempat lain. Meskipun demikian pembuatan MOL merupakan salah satu cara untuk membuat petani mandiri.
Disamping itu MOL sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik karena memiliki banyak kegunaan, seperti: dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair), sebagai dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos, dan bisa juga dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman dengan memanfaatkan bahan-bahan seperti: Bonggol Pisang, Rebung atau daun gamal.
Bagi petani di wilayah Kabupaten Nabire pelatihan budidaya padi seperti yang diselenggarakan Kodim 1705/Paniai yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Nabire sangat membantu masyarakat petani, sebab selama ini petani hanya memanfaatkan pupuk-pupuk kimia saja di dalam merawat tanamannya.
Dengan adanya pelatihan ini petani dapat memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk menggantikan pupuk dan pestisida kimia agar hasil pertanian lebih meningkat dengan modal awal yang relatif murah.
Selain itu metode baru yang diajarkan dalam menanam padi ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas baik dari segi materi maupun tenaga serta pengolahannya.
Diharapkan dengan telah diadakannya pelatihan ini para petani dapat mengaktualisasikan di lapangan dengan mempraktekan sesuai ilmu yang telah di dapat sehingga panen yang dihasilkan oleh petani dapat lebih meningkat serta tercapainya swasembada pangan yang dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di Papua. [Dharapos]