Jhon Manansang Minta Atlet Jangan Cengengesan
pada tanggal
Monday, 1 June 2015
KOTA JAYAPURA - Ketua Drum Band Indonesia (PDBI) Provinsi Papua, dr. Jhon Manansang secara tegas meminta kepada atlet drum band Papua agar selalu siap, tidak cengengesan.
Kritikan yang disampaikan ketua PDBI ini wajar, lantaran saat atlet tampil memperagakan antaraksi drum band, ada beberapa atlet yang kelihatan tidak bersemangat. Demikian juga saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pengucapan ikrar atlet, para atlet nampak loyo.
“Saya melihat kalian (baca atlet) masih loyo, tidak siap, sepertinya belum siap tempur. Saya minta kepada pelatih selama satu minggu TC terpusat di Jakarta, mental ini harus diperbaiki. Jangan pernah berharap mimpi anda tercapai, bila anda sendiri tidak berusaha mewujudkan impian itu,’’ kata Jhon Manansang saat acara pelepasan drum band Papua menuju Pra PON di Medan, di halaman GOC Cenderawasih, APO Jayapura, Rabu (27/5).
Ia juga meminta kepada atlet agar meninggalkan sipat kekanak-kanakan, walaupun memang kata Jhon, para atlet masih duduk dibangku SMA. Atlet harus selalu bersikap kesatria.
“Jangan mudah loyo, tunjukkan nanti di Pra PON bahwa atlet-atlet Papua tangguh, tidak mudah goyah diterpa angin, sekalipun hujan badai datang. Apalagi Papua cuku dikenal sebagai gudang atlet di Indonesia,’’ kata Jhon memberikan motifasi.
Tak lupa Jhon menyampaikan rasa terimahkasih kepada kepala sekolah, guru-guru dan orang tua atlet yang telah memberikan waktu untuk latihan. Bahkan mendahulukan atlet ujian kenaikan kelas lebih awal.
“Saya menyadari atlet memiliki tugas beban berat. Pagi latihan fisik, kemudian belajar disekolah, sorenya latihan. Tapi harus diingat hanya dengan latihan yang serius, disiplin dan selalu berdoa atlet dapat meraih suksesnya. Apakah itu dalam pendidikan dan olahraga,’’ tandasnya.
Keterbatasan waktu membuat persiapan drum band provinsi Papua mengikuti Pra PON di Medan, Sumatera Utara tanggal 6-13 Juni 2015 belum begitu optimal. Apalagi peralatan yang dipakai selama latihan dibawah standard alias belum memadai.
Namun bukan berarti keterbatasan ini menghalangi atlet drum band untuk mempersembahkan yang terbaik bagi tanah Papua. Sebanyak 25 atlet drum band Papua menyatakan komitmennya untuk masuk 8 besar pada Pra PON tanggal 6-13 Juni 2015 di Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Seperati yang disampaikan atlet-atlit drum band yang dibacakan oleh salah seorang atlet drum band saat mengucapkan janji/ikrar atlet drum band.
Sekedar diketahui, kontingen drum band Papua membawa 25 atlet, 6 pelatih, ditambah official bertolak, Kamis (28/5) ke Jakarta. Atlet akan mengadakan TC terpusat selama satu minggu di Jakarta dibawah pengawasan pelatih nasional drum band.
Rencananya dari Jakarta tanggal 3 Juni 2015 rombongan akan berangkat menuju Medan, ibu kota Sumatera Utara untuk menghadapi Pra PON tanggal 6-13 Juni. Pra PON diikuti kurang lebih 23 provinsi dan memperebutkan 8 quota di PON XIX 2016, Bandung, Jawa Barat. [BintangPapua]
Kritikan yang disampaikan ketua PDBI ini wajar, lantaran saat atlet tampil memperagakan antaraksi drum band, ada beberapa atlet yang kelihatan tidak bersemangat. Demikian juga saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pengucapan ikrar atlet, para atlet nampak loyo.
“Saya melihat kalian (baca atlet) masih loyo, tidak siap, sepertinya belum siap tempur. Saya minta kepada pelatih selama satu minggu TC terpusat di Jakarta, mental ini harus diperbaiki. Jangan pernah berharap mimpi anda tercapai, bila anda sendiri tidak berusaha mewujudkan impian itu,’’ kata Jhon Manansang saat acara pelepasan drum band Papua menuju Pra PON di Medan, di halaman GOC Cenderawasih, APO Jayapura, Rabu (27/5).
Ia juga meminta kepada atlet agar meninggalkan sipat kekanak-kanakan, walaupun memang kata Jhon, para atlet masih duduk dibangku SMA. Atlet harus selalu bersikap kesatria.
“Jangan mudah loyo, tunjukkan nanti di Pra PON bahwa atlet-atlet Papua tangguh, tidak mudah goyah diterpa angin, sekalipun hujan badai datang. Apalagi Papua cuku dikenal sebagai gudang atlet di Indonesia,’’ kata Jhon memberikan motifasi.
Tak lupa Jhon menyampaikan rasa terimahkasih kepada kepala sekolah, guru-guru dan orang tua atlet yang telah memberikan waktu untuk latihan. Bahkan mendahulukan atlet ujian kenaikan kelas lebih awal.
“Saya menyadari atlet memiliki tugas beban berat. Pagi latihan fisik, kemudian belajar disekolah, sorenya latihan. Tapi harus diingat hanya dengan latihan yang serius, disiplin dan selalu berdoa atlet dapat meraih suksesnya. Apakah itu dalam pendidikan dan olahraga,’’ tandasnya.
Keterbatasan waktu membuat persiapan drum band provinsi Papua mengikuti Pra PON di Medan, Sumatera Utara tanggal 6-13 Juni 2015 belum begitu optimal. Apalagi peralatan yang dipakai selama latihan dibawah standard alias belum memadai.
Namun bukan berarti keterbatasan ini menghalangi atlet drum band untuk mempersembahkan yang terbaik bagi tanah Papua. Sebanyak 25 atlet drum band Papua menyatakan komitmennya untuk masuk 8 besar pada Pra PON tanggal 6-13 Juni 2015 di Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Seperati yang disampaikan atlet-atlit drum band yang dibacakan oleh salah seorang atlet drum band saat mengucapkan janji/ikrar atlet drum band.
Sekedar diketahui, kontingen drum band Papua membawa 25 atlet, 6 pelatih, ditambah official bertolak, Kamis (28/5) ke Jakarta. Atlet akan mengadakan TC terpusat selama satu minggu di Jakarta dibawah pengawasan pelatih nasional drum band.
Rencananya dari Jakarta tanggal 3 Juni 2015 rombongan akan berangkat menuju Medan, ibu kota Sumatera Utara untuk menghadapi Pra PON tanggal 6-13 Juni. Pra PON diikuti kurang lebih 23 provinsi dan memperebutkan 8 quota di PON XIX 2016, Bandung, Jawa Barat. [BintangPapua]