Janji Presiden Selesaikan Papua Hanya ‘Pesan Kosong’
pada tanggal
Monday, 1 June 2015
KOTA JAYAPURA - Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) menilai janji Presiden Joko Widodo terhadap rakyat Papua untuk menyelesaikan persoalan Papua selama ini hanya pesan kosong.
“Janji Jokowi mau selesaikan Papua hanya pesan kosong. Buktinya, sampai hari ini masih saja terjadi penangkapan terhadap rakyat Papua, terutama kepada aktivis KNPB yang notabene merupakan rakyat Papua,” kata Ketua Pansus HAM DPR Papua, Laurenzus Kadepa, Kamis (28/5).
Ia mengatakan, ruang demokrasi bagi rakyat Papua dibungkam. Rakyat tak heran lagi kepada aparat karena merasa takut kalau wartawan internasional masuk ke Papua. Padahal, presiden sudah bicara jikalau wartawan asing masuk ke Papua tanpa syarat.
“Presiden sudah memberikan kebebasan kepada rakyat Papua untuk menyampaikan aspirasi dan kebebasan bagi wartawan asing. Tapi kenyataannya, menteri sampai Kapolda dan Pangdam tak mampu menterjemahkan visi misi Presiden RI,” katanya.
Laurenzus menandaskan, penangkapan secara bersa-besaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap aktivis KNPB yang melakukan aksi demo damai.
“Penangkapan dilakukan secara brutal yang seharusnya tak dilakukan. Penangkapan terhadap aktivis KNPB jika membawa sajam atai melakukana anarkhis. Ini kan hanya menyampaikan aspirasi tapi kenala dibungkam,” katanya menanyakan.
Karena itu, ia meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk melihat bawahannya yang belum bisa menterjemahkan visi misi yang disampaikan selama ini kepada rakyat Papua.
“Jangan membuat rakyat Papua menutup ruang demokrasi. Negara ini adalah negara yang bebas demokrasi dan bukan untuk dilakukan penangkapan secara besar-besaran,” pungkasnya. [BintangPapua]
“Janji Jokowi mau selesaikan Papua hanya pesan kosong. Buktinya, sampai hari ini masih saja terjadi penangkapan terhadap rakyat Papua, terutama kepada aktivis KNPB yang notabene merupakan rakyat Papua,” kata Ketua Pansus HAM DPR Papua, Laurenzus Kadepa, Kamis (28/5).
Ia mengatakan, ruang demokrasi bagi rakyat Papua dibungkam. Rakyat tak heran lagi kepada aparat karena merasa takut kalau wartawan internasional masuk ke Papua. Padahal, presiden sudah bicara jikalau wartawan asing masuk ke Papua tanpa syarat.
“Presiden sudah memberikan kebebasan kepada rakyat Papua untuk menyampaikan aspirasi dan kebebasan bagi wartawan asing. Tapi kenyataannya, menteri sampai Kapolda dan Pangdam tak mampu menterjemahkan visi misi Presiden RI,” katanya.
Laurenzus menandaskan, penangkapan secara bersa-besaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap aktivis KNPB yang melakukan aksi demo damai.
“Penangkapan dilakukan secara brutal yang seharusnya tak dilakukan. Penangkapan terhadap aktivis KNPB jika membawa sajam atai melakukana anarkhis. Ini kan hanya menyampaikan aspirasi tapi kenala dibungkam,” katanya menanyakan.
Karena itu, ia meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk melihat bawahannya yang belum bisa menterjemahkan visi misi yang disampaikan selama ini kepada rakyat Papua.
“Jangan membuat rakyat Papua menutup ruang demokrasi. Negara ini adalah negara yang bebas demokrasi dan bukan untuk dilakukan penangkapan secara besar-besaran,” pungkasnya. [BintangPapua]