Hujan Guyur Timika, 4 RT di Kelurahan Inauga Terendam Banjir
pada tanggal
Saturday, 20 June 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Hujan yang mengguyur Kota Timika, sejak Rabu (16) malam hingga Kamis (18/6) pagi menyebabkan 4 RT yang ada di Kelurahan Inauga, Distrik Mimika Baru, diantranya RT 11, RT 12, RT 17 dan RT 27 terendam banjir.
Ketua RT 17, Yustinus M. Tenawe yang ditemui Salam Papua mengungkapkan, jika banjir yang terjadi hingga masuk ke dalam rumah warga mencapai tinggi lutut orang dewasa.
“Banjir masuk sampai dalam rumah warga, batas air sampai di lutut orang dewasa,” ujarnya, Kamis (18/6).
Banjir yang terjadi ini, menurutnya kerap kali terjadi di saat musim penghujan. Berbagai langkah untuk mengatasi masalah banjir ini sudah pernah disampaikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda), namun hingga banjir kembali terjadi belum ada tindakan dari Pemda.
“Saya sudah pernah sampaikan hal ini dari sebelum masa kerja 100 hari Bupati dan Wakil Bupati dan sudah ulang-ulang sampaikan hal ini ke Pemda, tapi sampai sekarang ini belum ada tanda-tanda karena sudah berulang kali,” katanya.
Menurutnya Dinas Tata Kota dan Dinas Pekeraan Umum harus melihat drainase yang ada di dalam Kota Timika.
“Dinas Tata Kota dan Pekerjaan Umum harus lihat dan perhatikan parit. Buat parit tapi harus buat lubang dan harus dibersihkan, jangan Cuma dibiarkan begitu saja. Kalau tidak setiap hujan bisa kebanjiran terus,” keluhnya.
Dijelaskannya, perlu adanya lubag pada setiap drainase, sehingga pada saat hujan turun, air tidak terampung hingga menyebabkan banjir. Selain itu, banyaknya sampah di saluran drainase induk yang bmenghubungkan Jalan Budi Utomo dana Hasanuddin menyebabkan banjir di beberapa titik.
“Parit induk Budi Utomo, Hasanuddin sampai ke Irigasi harus dibuka dan dibersihkan secepatnya,” ujarnya.
Permasalahan ini mestinya harus menjadi perhatian penuh dari pemda. Sebab, diakuinya jika dirinya sudah menyampaikan masalah ini mulai masa kepemimpinan Abdul Muis, hingga Bupati dan Wakil Bupati saat ini, agar Dinas PU dapat memperbaiki drainase yang mestinya diperbaiki.
“Bukan baru kali ini kami ke Bupati dan Wakil Bupati yang sekarang. Namun, dimasanya Bapak Abdul Muis menjabat kami sudah pernah sampaikan, tapi sampai sekarang juga tidak ada tanggapan,” kesalnya.
Dirinya meminta, agar masalah ini mesti dilihat secepatnya. Karena saat ini tengah musim penghujan.
“Saya tunggu tanggapan dari Bupati dan Wakil Bupati harus secepatnya atasi masalah banjir ini, sebab ini darurat,” ujarnya dengan tegas.
Ia menambahkan, apabila Pemda melalui Dinas terkait tidak menanggapi masalah banjir ini, maka dirinya bersama warga dengan iklas sepenuh hati akan melakukan perbaikan sendiri. Pasalnya, hal ini sudah dilakukan sendiri jikala banjir datang melanda, dimana sampah-sampah yang numpuk pada drainase dibersihkan besama.
“Saya mau ketemu Bupati tidak pernah ada dan sampai begini saya langsung sms tapi sampai sekarang juga sama saja tidak ada taggapan,” ujarnya.
Sembari menambahkan. “Warga yang ada di Inauga sini semuanya kebanyakan cuma ibu dan anak-anak, karena suami mereka kerja di Freeport. Kalau hal begini terus terjadi, kasihan mereka harus dalam rumah untuk membersihkan sendiri, apa lag kalau ada anak bayi” terangnya. [SalamPapua]
Ketua RT 17, Yustinus M. Tenawe yang ditemui Salam Papua mengungkapkan, jika banjir yang terjadi hingga masuk ke dalam rumah warga mencapai tinggi lutut orang dewasa.
“Banjir masuk sampai dalam rumah warga, batas air sampai di lutut orang dewasa,” ujarnya, Kamis (18/6).
Banjir yang terjadi ini, menurutnya kerap kali terjadi di saat musim penghujan. Berbagai langkah untuk mengatasi masalah banjir ini sudah pernah disampaikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda), namun hingga banjir kembali terjadi belum ada tindakan dari Pemda.
“Saya sudah pernah sampaikan hal ini dari sebelum masa kerja 100 hari Bupati dan Wakil Bupati dan sudah ulang-ulang sampaikan hal ini ke Pemda, tapi sampai sekarang ini belum ada tanda-tanda karena sudah berulang kali,” katanya.
Menurutnya Dinas Tata Kota dan Dinas Pekeraan Umum harus melihat drainase yang ada di dalam Kota Timika.
“Dinas Tata Kota dan Pekerjaan Umum harus lihat dan perhatikan parit. Buat parit tapi harus buat lubang dan harus dibersihkan, jangan Cuma dibiarkan begitu saja. Kalau tidak setiap hujan bisa kebanjiran terus,” keluhnya.
Dijelaskannya, perlu adanya lubag pada setiap drainase, sehingga pada saat hujan turun, air tidak terampung hingga menyebabkan banjir. Selain itu, banyaknya sampah di saluran drainase induk yang bmenghubungkan Jalan Budi Utomo dana Hasanuddin menyebabkan banjir di beberapa titik.
“Parit induk Budi Utomo, Hasanuddin sampai ke Irigasi harus dibuka dan dibersihkan secepatnya,” ujarnya.
Permasalahan ini mestinya harus menjadi perhatian penuh dari pemda. Sebab, diakuinya jika dirinya sudah menyampaikan masalah ini mulai masa kepemimpinan Abdul Muis, hingga Bupati dan Wakil Bupati saat ini, agar Dinas PU dapat memperbaiki drainase yang mestinya diperbaiki.
“Bukan baru kali ini kami ke Bupati dan Wakil Bupati yang sekarang. Namun, dimasanya Bapak Abdul Muis menjabat kami sudah pernah sampaikan, tapi sampai sekarang juga tidak ada tanggapan,” kesalnya.
Dirinya meminta, agar masalah ini mesti dilihat secepatnya. Karena saat ini tengah musim penghujan.
“Saya tunggu tanggapan dari Bupati dan Wakil Bupati harus secepatnya atasi masalah banjir ini, sebab ini darurat,” ujarnya dengan tegas.
Ia menambahkan, apabila Pemda melalui Dinas terkait tidak menanggapi masalah banjir ini, maka dirinya bersama warga dengan iklas sepenuh hati akan melakukan perbaikan sendiri. Pasalnya, hal ini sudah dilakukan sendiri jikala banjir datang melanda, dimana sampah-sampah yang numpuk pada drainase dibersihkan besama.
“Saya mau ketemu Bupati tidak pernah ada dan sampai begini saya langsung sms tapi sampai sekarang juga sama saja tidak ada taggapan,” ujarnya.
Sembari menambahkan. “Warga yang ada di Inauga sini semuanya kebanyakan cuma ibu dan anak-anak, karena suami mereka kerja di Freeport. Kalau hal begini terus terjadi, kasihan mereka harus dalam rumah untuk membersihkan sendiri, apa lag kalau ada anak bayi” terangnya. [SalamPapua]