Honai Adat akan Dibangun untuk Presiden Joko Widodo
pada tanggal
Friday, 12 June 2015
JAKARTA - Staf Khusus Presiden sekaligus Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua, Lenius Kogoya mengungkapkan rencana pembangunan Istana Presiden di Tanah Papua belum bisa terealisasi dalam waktu dekat ini. Namun, disayangkan dirinya masih belum mengetahui alasan belum bisa direalisasikannya pembangunan Istana Presiden di Papua.
Dalam waktu dekat, kata Lenis, Istana Adat yang akan pertama terbangun di Bumi Cenderawasih. Proses pembangunan istana Adat telah memasuki tahap rancangan bangunan yang akan berbentuk Honai, rumah adat dari Suku Dani, di Kabupaten Jayawijaya.
"Istana Adat dulu. Istana adat itu nanti kelanjutannya Istana Presiden di Jayapura," ungkap dia usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/6).
Kata dia, Istana Adat nantinya akan dijadikan tempat Presiden menginap dan bertemu masyarakat Papua. Istana Adat ini juga akan menjadi Pokja khusus bagi penyaluran "suara" masyarakat Papua kepada Presiden melalui surat-menyurat.
"Presiden Jokowi kan menjanjikan akan ke Papua tiga kali dalam setahun. Di Situ dibangunkan tempat Presiden bisa menginap. Masyarakat Papua bisa menyampaikan keluhan mungkin karena tidak bisa ke Jakarta, suratnya bisa masuk ke situ," jelasnya.
Terkait anggaran pembangunan Istana Adat, kata dia, bisa sinergi dari APBD, APBN dan dana dari BUMN. Hal itu masih dihitung besaran penggunaannya.
Sebelumnya, Komnas HAM meminta pemerintah untuk segera merealisasikan pendirian Istana Presiden di Papua. Hal itu merupakan janji Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres silam.
"Kami dorong segera didirikan Istana Presiden untuk di Papua. Sebagaimana rencana Jokowi dalam 100 hari pemerintahan minta dibangun Istana Presiden di Papua," ujar Komisioner Komnas HAM, Nurkholis, di Mabes Polri, Jakarta, 4 Desember 2014 lalu.
Menurut Nurkholis, didirikannya Istana Presiden di Papua dimaknai untuk mendorong proses perdamaian di Bumi Cendrawasih itu, sehingga harus segera diwujudkan oleh Presiden Jokowi. "Itu agenda dan komitmen pemerintahan, harus segera diwujudkan," imbuhnya. [Tribun]
Dalam waktu dekat, kata Lenis, Istana Adat yang akan pertama terbangun di Bumi Cenderawasih. Proses pembangunan istana Adat telah memasuki tahap rancangan bangunan yang akan berbentuk Honai, rumah adat dari Suku Dani, di Kabupaten Jayawijaya.
"Istana Adat dulu. Istana adat itu nanti kelanjutannya Istana Presiden di Jayapura," ungkap dia usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/6).
Kata dia, Istana Adat nantinya akan dijadikan tempat Presiden menginap dan bertemu masyarakat Papua. Istana Adat ini juga akan menjadi Pokja khusus bagi penyaluran "suara" masyarakat Papua kepada Presiden melalui surat-menyurat.
"Presiden Jokowi kan menjanjikan akan ke Papua tiga kali dalam setahun. Di Situ dibangunkan tempat Presiden bisa menginap. Masyarakat Papua bisa menyampaikan keluhan mungkin karena tidak bisa ke Jakarta, suratnya bisa masuk ke situ," jelasnya.
Terkait anggaran pembangunan Istana Adat, kata dia, bisa sinergi dari APBD, APBN dan dana dari BUMN. Hal itu masih dihitung besaran penggunaannya.
Sebelumnya, Komnas HAM meminta pemerintah untuk segera merealisasikan pendirian Istana Presiden di Papua. Hal itu merupakan janji Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres silam.
"Kami dorong segera didirikan Istana Presiden untuk di Papua. Sebagaimana rencana Jokowi dalam 100 hari pemerintahan minta dibangun Istana Presiden di Papua," ujar Komisioner Komnas HAM, Nurkholis, di Mabes Polri, Jakarta, 4 Desember 2014 lalu.
Menurut Nurkholis, didirikannya Istana Presiden di Papua dimaknai untuk mendorong proses perdamaian di Bumi Cendrawasih itu, sehingga harus segera diwujudkan oleh Presiden Jokowi. "Itu agenda dan komitmen pemerintahan, harus segera diwujudkan," imbuhnya. [Tribun]