Gedung SD YPPK Mauwa Kamuu Hangus Terbakar
pada tanggal
Tuesday 16 June 2015
KAMU (DOGIYAI) - Bangunan Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) Mauwa di Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai pada Sabtu (13/06) hangus terbakar.
Kebakaran SD ini terjadi pada pukul 01.00 WIT. Api menghanguskan seluruh ruang kelas, kantor dan perumahan guru.
Hengki Kayame salah satu guru SD YPPK Mauwa yang tinggal di perumahan guru mengatakan ia terkaget bangun karena asap telah menyelimuti rumahnya.
“Api pertama kali muncul sekitar jam satu malam. Saya kaget bangun karena asap tebal menyelimuti rumah dan saya tidak bisa bernafas,” ujar Kayame menjelaskan kebakaran SD tersebut, Sabtu (13/6) pagi.
Ia lantas keluar rumahnya. Api telah menjalari hampir seluruh SD YPPK Mauwa. Dua kantor guru dan 2 ruang kelas telah hangus dan api mulai masuk ke kelas tiga. Ia berupaya menyelamatkan kelas tiga yang belum terbakar itu, namun angin yang kencang membuat ruang kelas tersebut dengan cepat dilalap api. Kebakaran itu berhasil dipadamkan pada pukul 03.00 WIT.
“Kejadian itu berlangsung sangat cepat. Angin sangat kencang hingga melalap habis gedung sekolah,” kata Kayame.
Penduduk di sekitar SD ini tidak mengetahui apa penyebab kebakaran tersebut. Semua guru dan masyarakat Mauwa mengaku tidak pernah menyimpan barang barang bahaya seperti bensin, korek gas, minyak tanah, dll di sekolah.
Kebakaran ini mengakibatkan enam ruang kelas yaitu kelas satu sampai kelas enam, satu kantor guru lama, satu kantor guru baru, satu perumahan guru, lima kubik kayu besi hangus terbakar dan seng aluminium sebanyak 100 lembar rusak.
Terpisah, kepala Sekolah SD YPPK Mauwa, Paulina Goo mengatakan meskipun ruang sekolah mereka terbakar, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dilakukan.
“Guru dan masyarakat Mauwa akan memasang terpal atau tenda sebagai ruang kelas sehingga proses KBM tetap berjalan,” kata Paulina Goo.
Paulina berharap, pemerintah Dogiyai bisa secepatnya membangun satu atau dua ruang kelas baru sebelum tanggal 22 Juli agar proses belajar di tahun ajaran baru bisa berjalan normal. [Jubi]
Kebakaran SD ini terjadi pada pukul 01.00 WIT. Api menghanguskan seluruh ruang kelas, kantor dan perumahan guru.
Hengki Kayame salah satu guru SD YPPK Mauwa yang tinggal di perumahan guru mengatakan ia terkaget bangun karena asap telah menyelimuti rumahnya.
“Api pertama kali muncul sekitar jam satu malam. Saya kaget bangun karena asap tebal menyelimuti rumah dan saya tidak bisa bernafas,” ujar Kayame menjelaskan kebakaran SD tersebut, Sabtu (13/6) pagi.
Ia lantas keluar rumahnya. Api telah menjalari hampir seluruh SD YPPK Mauwa. Dua kantor guru dan 2 ruang kelas telah hangus dan api mulai masuk ke kelas tiga. Ia berupaya menyelamatkan kelas tiga yang belum terbakar itu, namun angin yang kencang membuat ruang kelas tersebut dengan cepat dilalap api. Kebakaran itu berhasil dipadamkan pada pukul 03.00 WIT.
“Kejadian itu berlangsung sangat cepat. Angin sangat kencang hingga melalap habis gedung sekolah,” kata Kayame.
Penduduk di sekitar SD ini tidak mengetahui apa penyebab kebakaran tersebut. Semua guru dan masyarakat Mauwa mengaku tidak pernah menyimpan barang barang bahaya seperti bensin, korek gas, minyak tanah, dll di sekolah.
Kebakaran ini mengakibatkan enam ruang kelas yaitu kelas satu sampai kelas enam, satu kantor guru lama, satu kantor guru baru, satu perumahan guru, lima kubik kayu besi hangus terbakar dan seng aluminium sebanyak 100 lembar rusak.
Terpisah, kepala Sekolah SD YPPK Mauwa, Paulina Goo mengatakan meskipun ruang sekolah mereka terbakar, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dilakukan.
“Guru dan masyarakat Mauwa akan memasang terpal atau tenda sebagai ruang kelas sehingga proses KBM tetap berjalan,” kata Paulina Goo.
Paulina berharap, pemerintah Dogiyai bisa secepatnya membangun satu atau dua ruang kelas baru sebelum tanggal 22 Juli agar proses belajar di tahun ajaran baru bisa berjalan normal. [Jubi]