Gara-gara Harga Darah, Kerjasama PMU Sorong dan BPJS Kesehatan Putus
pada tanggal
Sunday, 21 June 2015
KOTA SORONG – Keputusan Menteri terhadap penetapan harga setiap kantong darah menyulut terputusnya hubungan kerjasama antara PMI Cabang Sorong dengan BPJS Kesehatan. Akibatnya, PMI Cabang Sorong pun tidak lagi melayani pasien BPJS Kesehatan.
“Jika ada pasien BPJS yang membutuhkan darah, maka ia akan ditangani oleh UTB RS Sele Be Solu,” kata Kabag Humas RSUD Sorong, Jhon Patty pada Sabtu (20/6).
Dengan tidakadanya kerjasama lagi, PMI Cabang Sorong pun menetapkan harga darah sendiri yang berbeda dengan harga darah di UTB Sele Be Solu.
“Jadi untuk per kantong di RS Sele Be Solu itu Rp 300.000, dan mereka menerima pasien BPJS, kalau kita disini sudah tidak menerima lagi,” imbuhnya.
Sehingga untuk pasien dari anggota BPJS Kesehatan hanya akan dilayani oleh UTB RSUD Sele Be Solu, sementara PMI Cabang Sorong hanya melayani kebutuhan darah yang tidak menggunakan kartu BPJS.
”Bisa juga mereka ambil darah dari PMI Cab Sorong, namun biaya yang dikenakan pasti dari RS Sele Be Solu” pungkasnya [RadarSorong]
“Jika ada pasien BPJS yang membutuhkan darah, maka ia akan ditangani oleh UTB RS Sele Be Solu,” kata Kabag Humas RSUD Sorong, Jhon Patty pada Sabtu (20/6).
Dengan tidakadanya kerjasama lagi, PMI Cabang Sorong pun menetapkan harga darah sendiri yang berbeda dengan harga darah di UTB Sele Be Solu.
“Jadi untuk per kantong di RS Sele Be Solu itu Rp 300.000, dan mereka menerima pasien BPJS, kalau kita disini sudah tidak menerima lagi,” imbuhnya.
Sehingga untuk pasien dari anggota BPJS Kesehatan hanya akan dilayani oleh UTB RSUD Sele Be Solu, sementara PMI Cabang Sorong hanya melayani kebutuhan darah yang tidak menggunakan kartu BPJS.
”Bisa juga mereka ambil darah dari PMI Cab Sorong, namun biaya yang dikenakan pasti dari RS Sele Be Solu” pungkasnya [RadarSorong]