Festival Danau Sentani ke VIII Dinilai Tidak Berpengaruh
pada tanggal
Wednesday, 24 June 2015
SENTANI (JAYAPURA) - Pengamat dan pemerhati Pariwisata di Kabupaten Jayapura menilai Festival Danau Sentani ke VIII 2015, tidak memberi dampak positif bagi masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan pelaksanaan kegiatan selama beberapa hari lalu, baik dari pembukaan pameran budaya sampai dengan pembukaan FDS oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sabtu (22/6).
“ Sebelum melaksanakan kegiatan inti, paniti hendaknya melakukan survey dan pra pelaksanaan kegiatan inti. Melihat kelemahan dan kekurangan dari kegiatan FDS sebelumnya, hal ini disosialisasikan dalam seminar yang melibatkan semua kelompok masyarakat di daerah ini,” kata pengamat Pariwisata Kabupaten Jayapura, Benyamin Yerisetouw di Sentani, Senin (22/6).
Beny sapaan akrabnya ini menuturkan apa yang telah diketahuinya saat ini sebagai seorang yang banyak berkecimpung dalam dunia pariwisata sebagai disiplin ilmu yang dimilkinya ternyata FDS yang dilakukan saat ini hanyalah sebuah ifen yang tidak ada nilai dan dampak keuntungan bagi masyarakat.
“ Ketika melaksankan ifen budaya seperti ini maka yang harus di perhatikan disini adalah pasar, produk apa yang mau di tawarkan, siapa yang akan membeli produk tersebut, hasil dari apa yang kita jual seperti apa. Maka langkah yang harus diambil adalah promosi yang tepat sasaran, menyiapkan segala infrastruktur yang akan digunakan, dan materi yang akan di tampilkan, dengan demikian ada yang bisa dirasakan dari hasil yang direncanakan secara baik,” tuturnya.
Dari sisi efesien dan penghematan kita sudah jauh bahkan mungkin dampak kerugian yanga kan kita hadapi setelah kegiatan selesai.
“ Saya sepakat kalau FDS dikelolan oleh pihak ketiga, tetapi harus dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, dengan demikian ada pengawasan yang berlangsung secara ketat, kalu seperti ini bisa saja kita tanyakan dana milyaran rupiah itu dikemanakan, siapa saja dari kepanitian bisa membantah dengan penggunaan dana tersebut, oleh sebab itu setelah FDS saat ini harus diuadit kembali oleh Bawasda terkait penggunaan dananya,” ungkap Benny.
Hal senada juga disampaiakan oleh salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura Stenly Ondy, menurutnya pelaksanaan FDS seperti ada yang tidak beres dari Panitianya.
“ Kelihatan kurang koordinasi antara satu dengan yang lain dalam kepanitiaan, acara berjalan tidak sesuai dengan jadwal yang dibagikan kepada kami, padahal ini iven yang kedelapan telah dilaksankan,” tandasnya. [Jubi]
“ Sebelum melaksanakan kegiatan inti, paniti hendaknya melakukan survey dan pra pelaksanaan kegiatan inti. Melihat kelemahan dan kekurangan dari kegiatan FDS sebelumnya, hal ini disosialisasikan dalam seminar yang melibatkan semua kelompok masyarakat di daerah ini,” kata pengamat Pariwisata Kabupaten Jayapura, Benyamin Yerisetouw di Sentani, Senin (22/6).
Beny sapaan akrabnya ini menuturkan apa yang telah diketahuinya saat ini sebagai seorang yang banyak berkecimpung dalam dunia pariwisata sebagai disiplin ilmu yang dimilkinya ternyata FDS yang dilakukan saat ini hanyalah sebuah ifen yang tidak ada nilai dan dampak keuntungan bagi masyarakat.
“ Ketika melaksankan ifen budaya seperti ini maka yang harus di perhatikan disini adalah pasar, produk apa yang mau di tawarkan, siapa yang akan membeli produk tersebut, hasil dari apa yang kita jual seperti apa. Maka langkah yang harus diambil adalah promosi yang tepat sasaran, menyiapkan segala infrastruktur yang akan digunakan, dan materi yang akan di tampilkan, dengan demikian ada yang bisa dirasakan dari hasil yang direncanakan secara baik,” tuturnya.
Dari sisi efesien dan penghematan kita sudah jauh bahkan mungkin dampak kerugian yanga kan kita hadapi setelah kegiatan selesai.
“ Saya sepakat kalau FDS dikelolan oleh pihak ketiga, tetapi harus dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, dengan demikian ada pengawasan yang berlangsung secara ketat, kalu seperti ini bisa saja kita tanyakan dana milyaran rupiah itu dikemanakan, siapa saja dari kepanitian bisa membantah dengan penggunaan dana tersebut, oleh sebab itu setelah FDS saat ini harus diuadit kembali oleh Bawasda terkait penggunaan dananya,” ungkap Benny.
Hal senada juga disampaiakan oleh salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura Stenly Ondy, menurutnya pelaksanaan FDS seperti ada yang tidak beres dari Panitianya.
“ Kelihatan kurang koordinasi antara satu dengan yang lain dalam kepanitiaan, acara berjalan tidak sesuai dengan jadwal yang dibagikan kepada kami, padahal ini iven yang kedelapan telah dilaksankan,” tandasnya. [Jubi]