Dubes Inggris dan Kapolda Bahas Kondisi Terkini Papua
pada tanggal
Tuesday, 2 June 2015
KOTA JAYAPURA - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Mozzam Malik melakukan kunjungan kerja perdana ke Markas Kepolisian Daerah Papua, Kamis (28/5).
Dalam kunjungan Dubes bersama rombongan diterima langsung oleh Kapolda Papua Irjen (Pol) Yotje Mende.
Usai melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolda, Dubes Inggris Moazzam Malik kepada wartawan menyampaikan bahwa pertemuan itu hanyalah membahas situasi dan kondisi terkini di Papua.
Pihaknya mengaku tertarik ingin membahas langkah kerjasama dengan Papua dibeberapa sektor.
Dalam pertemuan itu, kata Malik, pihaknya meminta kepada Kepolisian Daerah Papua agar selalu menjaga perdamaian dan menciptakan situasi politik dan kamtibmas yang kondusif di wilayah Provinsi Papua untuk perdamaian dunia.
“Pagi ini kami telah bertemu dengan Kapolda Papua berdiskusi tentang masalah keamanan di Papua. Dalam pertemuan itu, bapak Kapolda menjelaskan beragam kasus di Papua yang sekarang masih tren. Beberapa kasus diatasi dan diselesaikan namun untuk masa depan penting sekali situasi perdamaian yang mendukung seluruh masyarakat di Papua,” terangnya.
Malik menambahkan, kunjungan ke Papua merupakan kunjungan perdana yang bertujuan untuk mempromosikan kerjasama antara kedua negara termasuk dlm sektor pembangunan, perubahan iklim dan pendidikan serta kestabilan politik.
“Pemerintah Inggris telah mengucurkan pendanaan sebesar 8,5 juta Poundsterling untuk program PROTARIH (program tata ruang dan investasi hijau) hingga Juni-Juli 2015. Namun kami sepakat utk memperpanjang program ini hingga Februari 2016,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende mengatakan bahwa pertemuan dengan Dubes Inggris guna membicarakan program kerja di Papua dan saling menukar anggota kepolisian untuk memperdalam ilmu bisa melalui jalur Interpol atau langsung melalui kedutaan.
“Ini yang menjadi topik pembicaraan kita,”ungkap Kapolda kepada wartawan.
Kapolda juga menyebutkan telah menjelaskan situasi riil Papua, yang pada dasarnya kundusif. Kapolda juga mereangkan bahwa peristiwa yang terjadi di Papua, kebanyak dilatarbelakangi pengaruh minuman keras.
”Jika terjadi kejadian seperti kemarin adanya penembakan di Puncak Jaya bukanlah suatu hal yang menakutkan, ini masih bisa diatasi sebab masyarakat di Papua ini penuh dengan keakraban dan familiar hanya memang satu hal yang sulit diatasi, ketika sudah dikuasai oleh menuman keras,” ujarnya.
Mengenai Benny Wenda, Kapolda juga menyampaikan kepada Dubes Inggris bahwa yang bersangkutan adalah DPO di Indonesia.
“Saya tidak bicara politik, entah dia mau mencari swaka, itu silahkan. Namun ketika dia melakukan tindakan yang merugikan bangsa, maka kita akan kecam,” tegas Kapolda. [BintangPapua]
Dalam kunjungan Dubes bersama rombongan diterima langsung oleh Kapolda Papua Irjen (Pol) Yotje Mende.
Usai melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolda, Dubes Inggris Moazzam Malik kepada wartawan menyampaikan bahwa pertemuan itu hanyalah membahas situasi dan kondisi terkini di Papua.
Pihaknya mengaku tertarik ingin membahas langkah kerjasama dengan Papua dibeberapa sektor.
Dalam pertemuan itu, kata Malik, pihaknya meminta kepada Kepolisian Daerah Papua agar selalu menjaga perdamaian dan menciptakan situasi politik dan kamtibmas yang kondusif di wilayah Provinsi Papua untuk perdamaian dunia.
“Pagi ini kami telah bertemu dengan Kapolda Papua berdiskusi tentang masalah keamanan di Papua. Dalam pertemuan itu, bapak Kapolda menjelaskan beragam kasus di Papua yang sekarang masih tren. Beberapa kasus diatasi dan diselesaikan namun untuk masa depan penting sekali situasi perdamaian yang mendukung seluruh masyarakat di Papua,” terangnya.
Malik menambahkan, kunjungan ke Papua merupakan kunjungan perdana yang bertujuan untuk mempromosikan kerjasama antara kedua negara termasuk dlm sektor pembangunan, perubahan iklim dan pendidikan serta kestabilan politik.
“Pemerintah Inggris telah mengucurkan pendanaan sebesar 8,5 juta Poundsterling untuk program PROTARIH (program tata ruang dan investasi hijau) hingga Juni-Juli 2015. Namun kami sepakat utk memperpanjang program ini hingga Februari 2016,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende mengatakan bahwa pertemuan dengan Dubes Inggris guna membicarakan program kerja di Papua dan saling menukar anggota kepolisian untuk memperdalam ilmu bisa melalui jalur Interpol atau langsung melalui kedutaan.
“Ini yang menjadi topik pembicaraan kita,”ungkap Kapolda kepada wartawan.
Kapolda juga menyebutkan telah menjelaskan situasi riil Papua, yang pada dasarnya kundusif. Kapolda juga mereangkan bahwa peristiwa yang terjadi di Papua, kebanyak dilatarbelakangi pengaruh minuman keras.
”Jika terjadi kejadian seperti kemarin adanya penembakan di Puncak Jaya bukanlah suatu hal yang menakutkan, ini masih bisa diatasi sebab masyarakat di Papua ini penuh dengan keakraban dan familiar hanya memang satu hal yang sulit diatasi, ketika sudah dikuasai oleh menuman keras,” ujarnya.
Mengenai Benny Wenda, Kapolda juga menyampaikan kepada Dubes Inggris bahwa yang bersangkutan adalah DPO di Indonesia.
“Saya tidak bicara politik, entah dia mau mencari swaka, itu silahkan. Namun ketika dia melakukan tindakan yang merugikan bangsa, maka kita akan kecam,” tegas Kapolda. [BintangPapua]