Dinkes Papua Anggarkan 3,5 M Bagi 4 Maskapai Misionaris
pada tanggal
Monday, 1 June 2015
KOTA JAYAPURA - Dinas Kesehatan Provinsi Papua menganggarkan 3,5 miliar rupiah dana Otonomi Khusus untuk kerjasama (MoU) dengan empat maskapai misionaris yang selalu beroperasi di pedalaman Papua diantaranya, AMA, MAF, Yajasi dan Advent untuk membantu melayani kesehatan masyarakat di pedalaman Papua.
“Kerjasama dengan empat maskapai misionaris ini adalah untuk mendukung pelayanan kesehatan di Papua, khususnya mengangkut pasien atau jenasah dari pedalaman ke kota ataupun dari kota ke daerah daerah pedalaman terpencil," ungkapnya di Jayapura, Selasa (26/5).
Dikatakan Giay, kerjasama ini dilakukan Pemerintah Provinsi Papua karena selama ini masyarakat yang berdomisili di pegunungan, rawa rawa, dan kepulauan selama ini berjuang sendiri.
“Tetapi hari ini Gubernur dan Wakil Gubernur Papua telah menginstrusikan semua kesehatan masyarakat dijamin oleh Pemerintah daerah dengan bukti menganggarkan 3,5 miliar untuk mengangkut pasien atau jenasah,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Giay, Pemprov Papua memilih kerja sama dengan empat maskapai misionaris karena keempatnya sudah terbukti melayani penerbangan sampai ke kampung kampung.
“Oleh karena itu kedepan rakyat Papua oleh Gubernur mengharapkan tidak ada lagi yang susah dalam hal rujukan pasien,” jelasnya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh pelayanan Puskesmas dan rumah sakit beserta tokoh agama, adat yang ada di kampung-kampung agar jika ada warganya yang sakit dan harus di rujuk ke rumah sakit tidak kebingungan lagi.
“Tidak boleh lagi bingung, karena sekarang sudah ada pelayanan kesehatan dengan bekerjasama dengan empat maskapai misionaris ini, apalagi Pemerintah sudah menjamin itu lewat penerbangan agama yang ada di Papua,”ujarnya.
Sementara itu, Direktur AMA Djarot Soetanto mengatakan, kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Papua mengenai pemberian bantuan untuk orang sakit sebelumnya sudah pernah ada, dan tahun ini (2015) kerjasama di bidang yang sama kembali terjalin.
“Pemda Papua memberikan bantuan kepada masyarakat berupa kerjasama dengan AMA untuk mengangkut orang sakit baik dari pegunungan atau pedalaman untuk dibawa ke Sentani, Kabupaten Jayapura untuk diantar ke Rumah Sakit Yowari, Dian Harapan, Abepura dan Jayapura," kata Djarot Soetanto usai melakukan penandatanganan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
Lebih lanjut, kata Djarot, besaran biaya yang diterima maskapai AMA dari Pemerintah Papua untuk mengangkut orang sakit dan mengembalikan ke tempat asal ketika pasiennya sudah sembuh.
“Kerjasama dengan AMA dalam bentuk don't payment. Jadi diberikan uang Rp1 miliar dalam artian sesuai dengan penggunaan. Jadi kalau kurang bisa di klaim dan kalau sisa dikembalikan kembali ke Badan Keuangan Papua,” katanya. [Dharapos]
“Kerjasama dengan empat maskapai misionaris ini adalah untuk mendukung pelayanan kesehatan di Papua, khususnya mengangkut pasien atau jenasah dari pedalaman ke kota ataupun dari kota ke daerah daerah pedalaman terpencil," ungkapnya di Jayapura, Selasa (26/5).
Dikatakan Giay, kerjasama ini dilakukan Pemerintah Provinsi Papua karena selama ini masyarakat yang berdomisili di pegunungan, rawa rawa, dan kepulauan selama ini berjuang sendiri.
“Tetapi hari ini Gubernur dan Wakil Gubernur Papua telah menginstrusikan semua kesehatan masyarakat dijamin oleh Pemerintah daerah dengan bukti menganggarkan 3,5 miliar untuk mengangkut pasien atau jenasah,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Giay, Pemprov Papua memilih kerja sama dengan empat maskapai misionaris karena keempatnya sudah terbukti melayani penerbangan sampai ke kampung kampung.
“Oleh karena itu kedepan rakyat Papua oleh Gubernur mengharapkan tidak ada lagi yang susah dalam hal rujukan pasien,” jelasnya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh pelayanan Puskesmas dan rumah sakit beserta tokoh agama, adat yang ada di kampung-kampung agar jika ada warganya yang sakit dan harus di rujuk ke rumah sakit tidak kebingungan lagi.
“Tidak boleh lagi bingung, karena sekarang sudah ada pelayanan kesehatan dengan bekerjasama dengan empat maskapai misionaris ini, apalagi Pemerintah sudah menjamin itu lewat penerbangan agama yang ada di Papua,”ujarnya.
Sementara itu, Direktur AMA Djarot Soetanto mengatakan, kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Papua mengenai pemberian bantuan untuk orang sakit sebelumnya sudah pernah ada, dan tahun ini (2015) kerjasama di bidang yang sama kembali terjalin.
“Pemda Papua memberikan bantuan kepada masyarakat berupa kerjasama dengan AMA untuk mengangkut orang sakit baik dari pegunungan atau pedalaman untuk dibawa ke Sentani, Kabupaten Jayapura untuk diantar ke Rumah Sakit Yowari, Dian Harapan, Abepura dan Jayapura," kata Djarot Soetanto usai melakukan penandatanganan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
Lebih lanjut, kata Djarot, besaran biaya yang diterima maskapai AMA dari Pemerintah Papua untuk mengangkut orang sakit dan mengembalikan ke tempat asal ketika pasiennya sudah sembuh.
“Kerjasama dengan AMA dalam bentuk don't payment. Jadi diberikan uang Rp1 miliar dalam artian sesuai dengan penggunaan. Jadi kalau kurang bisa di klaim dan kalau sisa dikembalikan kembali ke Badan Keuangan Papua,” katanya. [Dharapos]