Dinilai Tidak Independen, Warga dan Mahasiswa Berdemo di Kantor KPU Merauke
pada tanggal
Wednesday, 24 June 2015
MERAUKE - Ratusan masyarakat dari beberapa elemen termasuk mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Merauke, Senin (22/6). Dalam aksi tersebut, berbagai spanduk dengan tulisan kecaman dialamatkan kepada lembaga penyelenggara pemilihan kepala daerah (Pilkada) itu.
Para demonstran tiba di Kantor KPU Merauke sekitar pukul 10.00 WIT. Sementara di pintu masuk, telah dijaga ketat oleh aparat keamanan. Saat itu, tidak semua diperkenankan ikut masuk ke halaman Kantor KPU. Hanya utusan dan mereka yang membawa spanduk.
Adu mulut-pun sempat terjadi. Karena para demonstran menginginkan agar semua harus masuk. Namun aparat dari Polres Merauke, tidak mengizinkan. Setelah dilakukan negosiasi, akhirnya pendemo lain hanya berada di pagar.
Salah Satu Calon Bupati Merauke, Paschalis Imadawa meminta agar KPU harus independen dan tidak berpihak kepada kandidat tertentu. Juga melakukan pendataan daftar pemilih tetap (DPT) dan tidak hanya mengandalkan dari instansi terkait. Tetapi harus ke kampung-kampung sekaligus dilakukan pendataan.
Ditambahkan, profesionalisme dan independensi harus dikedepankan. KPU perlu bersikap netral dan menjalankan tugas serta tanggungjawab dengan sebaik mungkin, agar pelaksanaan pesta demokrasi, berjalan sesuai harapan semua orang.
Ketua KPU Kabupaten Merauke, Antonius Kaize berterimakasih dengan berbagai masukan yang disampaikan dalam aksi demonstrasi kali ini. “Kami tetap akan bekerja pada aturan dan koridor yang berlaku,” ujarnya.
Anton juga meminta agar semua elemen masyarakat, ikut mengawal semua proses yang sedang berjalan termasuk dengan verifikasi daftar pemilih tetap (DPT) di tingkat distrik hingga sampai kampung-kampung.
“Saya tidak akan bekerja untuk kepentingan siapapun kandidat. Tetapi tetap pada jalur yang ada sesuai amanat. Silakan masyarakt ikut melakukan pengawasan terus,” pintanya. [Jubi]
Para demonstran tiba di Kantor KPU Merauke sekitar pukul 10.00 WIT. Sementara di pintu masuk, telah dijaga ketat oleh aparat keamanan. Saat itu, tidak semua diperkenankan ikut masuk ke halaman Kantor KPU. Hanya utusan dan mereka yang membawa spanduk.
Adu mulut-pun sempat terjadi. Karena para demonstran menginginkan agar semua harus masuk. Namun aparat dari Polres Merauke, tidak mengizinkan. Setelah dilakukan negosiasi, akhirnya pendemo lain hanya berada di pagar.
Salah Satu Calon Bupati Merauke, Paschalis Imadawa meminta agar KPU harus independen dan tidak berpihak kepada kandidat tertentu. Juga melakukan pendataan daftar pemilih tetap (DPT) dan tidak hanya mengandalkan dari instansi terkait. Tetapi harus ke kampung-kampung sekaligus dilakukan pendataan.
Ditambahkan, profesionalisme dan independensi harus dikedepankan. KPU perlu bersikap netral dan menjalankan tugas serta tanggungjawab dengan sebaik mungkin, agar pelaksanaan pesta demokrasi, berjalan sesuai harapan semua orang.
Ketua KPU Kabupaten Merauke, Antonius Kaize berterimakasih dengan berbagai masukan yang disampaikan dalam aksi demonstrasi kali ini. “Kami tetap akan bekerja pada aturan dan koridor yang berlaku,” ujarnya.
Anton juga meminta agar semua elemen masyarakat, ikut mengawal semua proses yang sedang berjalan termasuk dengan verifikasi daftar pemilih tetap (DPT) di tingkat distrik hingga sampai kampung-kampung.
“Saya tidak akan bekerja untuk kepentingan siapapun kandidat. Tetapi tetap pada jalur yang ada sesuai amanat. Silakan masyarakt ikut melakukan pengawasan terus,” pintanya. [Jubi]