Didimus Mabel, Anak Kepala Suku Dani yang Naksir Gadis Jepang
pada tanggal
Sunday, 14 June 2015
TOKYO (JEPANG)- Pertama kali ke Jepang, Anak Kepala Suku Dani, Didimus Mabel (23) sangat bahagia senangnya luar biasa, apalagi ini meruapakan pertama kalinya ia keluar dari dari Tanah Papua.
"Luar biasa sekali Kota Tokyo ini ya semua serba luas, hebat, bahkan sampai ke dalam-dalam ke bawah tanah juga luas stasiun kereta apinya, serta bersih, enak sekali kayaknya tinggal di Tokyo," katanya pada Sabtu (12/6) ketika ditanya kesan pertamanya ke Jepang ini.
Didimus hadir dalam ajang pameran Papua Week sampai dengan 14 Juni mendatang, mempromosikan budaya dan keindahan Papua di Jepang yang ternyata menarik minat banyak warga Jepang.
Papua Week menyuguhkan fashion show yang menampilkan model-model pakaian dari Papua untuk musim panas di Jepang. Termasuk pula tas tradisional Papua disebut Noken ikut dipamerkan yang merupakan Warisan Budaya Dunia tercatat di UNESCO.
"Saya senang sekali bisa merasakan udara Jepang ini. Gadis-gadisnya juga cantik, putih-putih," kata Didimus.
Ketika ditanyakan apakah suka gadis Jepang, dan tidak takut dimarahi orangtuanya?
"Orangtua tak akan marahi saya selama kita sama-sama cinta, asal dia juga mau hidup di Papua, ya saya boleh saja. Saya suka gadis Jepang cantik-cantik ya," ujarnya.
Kunjungan pertamanya ke Jepang dipastikan tidak akan terlupakan sampai kapan pun.
Ia juga sempat memperkenalkan beberapa gadis Jepang yang hadir pula pada acara Papua Week tersebut.
"Aduh cantik-cantik ya gadis Jepang," kata Didimus yang dengan semangat memperkenalkan budaya Papua kepada para gadis Jepang tersebut.
Papua Week 2015 di ASEAN-Japan Center berakhri pada Sabtu (12/6) sedangkan Didimus bersama rombongan akan kembali ke Indonesia, Minggu (14/6). [Tribun]
"Luar biasa sekali Kota Tokyo ini ya semua serba luas, hebat, bahkan sampai ke dalam-dalam ke bawah tanah juga luas stasiun kereta apinya, serta bersih, enak sekali kayaknya tinggal di Tokyo," katanya pada Sabtu (12/6) ketika ditanya kesan pertamanya ke Jepang ini.
Didimus hadir dalam ajang pameran Papua Week sampai dengan 14 Juni mendatang, mempromosikan budaya dan keindahan Papua di Jepang yang ternyata menarik minat banyak warga Jepang.
Papua Week menyuguhkan fashion show yang menampilkan model-model pakaian dari Papua untuk musim panas di Jepang. Termasuk pula tas tradisional Papua disebut Noken ikut dipamerkan yang merupakan Warisan Budaya Dunia tercatat di UNESCO.
"Saya senang sekali bisa merasakan udara Jepang ini. Gadis-gadisnya juga cantik, putih-putih," kata Didimus.
Ketika ditanyakan apakah suka gadis Jepang, dan tidak takut dimarahi orangtuanya?
"Orangtua tak akan marahi saya selama kita sama-sama cinta, asal dia juga mau hidup di Papua, ya saya boleh saja. Saya suka gadis Jepang cantik-cantik ya," ujarnya.
Kunjungan pertamanya ke Jepang dipastikan tidak akan terlupakan sampai kapan pun.
Ia juga sempat memperkenalkan beberapa gadis Jepang yang hadir pula pada acara Papua Week tersebut.
"Aduh cantik-cantik ya gadis Jepang," kata Didimus yang dengan semangat memperkenalkan budaya Papua kepada para gadis Jepang tersebut.
Papua Week 2015 di ASEAN-Japan Center berakhri pada Sabtu (12/6) sedangkan Didimus bersama rombongan akan kembali ke Indonesia, Minggu (14/6). [Tribun]