Cegah Peredaran Uang Palsu Melalui Transaksi Perbankan
pada tanggal
Monday, 8 June 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Guna mencegah peredaran uang palsu yang marak di wilayah pedalaman Kabupaten Mimika, BRI mengajak masyarakat menggunakan jasa perbankan dalam setiap transaksi.
“Ada baiknya kalau setiap transaksi tunai oleh masyarakat bisa menggunakan jasa perbankan, karena bank bisa memberikan keaman terhadap uang palsu sebab dengan begitu bisa menakan bahaya peredaran uang palsu. Dalam hal ini bank punya keahlian mendeteksi,” ujar Kepala BRI Cabang Timika, Rahmad Silistia pada Jumat (5/6).
Dikatakan, peredaran uang kartal di Mimika sangat luar biasa, yang mendorong perekonomian menjadi sangat baik sehingga peredaran uang palsu pun menjadi masalah besar meski hingga saat ini nasabahnya belum mengalami hal ini. Akan tetapi, menurutnya hal itu dapat diatasi ketika transaksi dilakukan melalui perbankan.
“Memang sejauh ini belum dijumpai atau ditemukan kasus uang palsu, akan tetapi bank BRI akan selalu mengantisipasinya,” ujarnya.
Sementara Kepala Bank Papua Cabang Timika, Bertha Affar menuturkan bahaya peredaran uang palsu memang rentan terjadi terutama ketika jelang hari raya atua hari besar keagamaan sehingga masyarakat harus betul-betul waspada dan berhati-hati saat melakukan transaksi.
“Diharapkan pelaku bisnis untuk memiliki alat infrabiru supaya setiap penerimaan uang dari pembeli bisa dilakuakan pengecekan karean tiddak cukup hanya dilihat,diraba atau diterawang,” ujarnya.
Bertha menghimbau kepada pelaku bisnis agar lebih berhati-hati dan segera melaporkan jika ditemukan uang palsu atau transaksi sehingga bisa dihentikan. [SalamPapua]
“Ada baiknya kalau setiap transaksi tunai oleh masyarakat bisa menggunakan jasa perbankan, karena bank bisa memberikan keaman terhadap uang palsu sebab dengan begitu bisa menakan bahaya peredaran uang palsu. Dalam hal ini bank punya keahlian mendeteksi,” ujar Kepala BRI Cabang Timika, Rahmad Silistia pada Jumat (5/6).
Dikatakan, peredaran uang kartal di Mimika sangat luar biasa, yang mendorong perekonomian menjadi sangat baik sehingga peredaran uang palsu pun menjadi masalah besar meski hingga saat ini nasabahnya belum mengalami hal ini. Akan tetapi, menurutnya hal itu dapat diatasi ketika transaksi dilakukan melalui perbankan.
“Memang sejauh ini belum dijumpai atau ditemukan kasus uang palsu, akan tetapi bank BRI akan selalu mengantisipasinya,” ujarnya.
Sementara Kepala Bank Papua Cabang Timika, Bertha Affar menuturkan bahaya peredaran uang palsu memang rentan terjadi terutama ketika jelang hari raya atua hari besar keagamaan sehingga masyarakat harus betul-betul waspada dan berhati-hati saat melakukan transaksi.
“Diharapkan pelaku bisnis untuk memiliki alat infrabiru supaya setiap penerimaan uang dari pembeli bisa dilakuakan pengecekan karean tiddak cukup hanya dilihat,diraba atau diterawang,” ujarnya.
Bertha menghimbau kepada pelaku bisnis agar lebih berhati-hati dan segera melaporkan jika ditemukan uang palsu atau transaksi sehingga bisa dihentikan. [SalamPapua]