Bio Paulin Pierre Ungkapkan Kekecewaan atas Kondisi Sepakbola Indonesia
pada tanggal
Tuesday, 9 June 2015
KOTA JAYAPURA – Pemain belakang Persipura Jayapura asal Kamerun, Bio Paulin Pierre yang baru saja menjadi warga negara Indonesia. Mengakui sangat kecewa dengan situasi sepakbola Indonesia yang terpuruk akibat kisruh antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menyebabkan kompetisi Indonesia Super League (ISL), tak kunjung bergulir.
Terlebih lagi, sanksi Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) yang menghukum Indonesia sehingga tidak bisa berpartisipasi di ajang internasional, baik di level timnas maupun klub dan pelatihan serta kursus. Padahal dia baru sekali membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia di ajang laga internasional.
“Saya tidak menyesal menjadi warga negara Indonesia, cuma saya kecewa karena sanksi yang diberikan FIFA kepada Indonesia. Akibatnya kita pemain juga terkena imbasnya. Karena kami tidak bisa bermain di Luar Indonesia karena sanksi tersebut. Kalau memang FIFA memberikan sanksi kepada PSSI setidaknya para pemain ini tetap bisa bermain di luar Indonesia,” kata Bio Pauline Pierre pada Senin (8/6).
Lanjut Bio, pihaknya akan istirahat sambil menunggu dicabutnya sanksi FIFA terhadap PSSI dan kompetesi ISL bisa kembali bergulir.
“Mungkin saya akan istirahat dulu, saya mau apalagi, karena di sini saya belum bisa kerja, belum minta sama siapapun untuk kerja. Karena saya lebih fokus untuk bermain sepakbola, sambil menunggu sambil latihan-latihan ringan,” katanya.
Ia menambahkan saat ini tawaran bermain Antar Kampung atau ‘Tarkam’ sangat banyak.
“Kalau main ‘Tarkam’ itu ada resiko, takutnya ada sesuatu yang bisa terjadi. Misalnya cidera, karena kalau ada masalah siapa yang mau tanggung jawab. Kalau hanya bermain hanya untuk dua-tiga juta terus cidera, saya tidak mau hal itu terjadi. Kalau tawaran untuk ‘Tarkam’ sudah banyak, di Jakarta, Ternate, Kalimantan. Saya juga berharap agar kisruh antara Menpora dan PSSI ini bisa cepat diselesaikan,” katanya.
Sebelumnya, Benhur Tommy Mano, Ketua Umum Persipura Jayapura memilih membubarkan Tim Persipura musim 2014/2015, karena tidak kunjung ada kejelasan mengenai kompetisi dan sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada Federasi Sepakbola Indonesia PSSI. [Jubi]
Terlebih lagi, sanksi Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) yang menghukum Indonesia sehingga tidak bisa berpartisipasi di ajang internasional, baik di level timnas maupun klub dan pelatihan serta kursus. Padahal dia baru sekali membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia di ajang laga internasional.
“Saya tidak menyesal menjadi warga negara Indonesia, cuma saya kecewa karena sanksi yang diberikan FIFA kepada Indonesia. Akibatnya kita pemain juga terkena imbasnya. Karena kami tidak bisa bermain di Luar Indonesia karena sanksi tersebut. Kalau memang FIFA memberikan sanksi kepada PSSI setidaknya para pemain ini tetap bisa bermain di luar Indonesia,” kata Bio Pauline Pierre pada Senin (8/6).
Lanjut Bio, pihaknya akan istirahat sambil menunggu dicabutnya sanksi FIFA terhadap PSSI dan kompetesi ISL bisa kembali bergulir.
“Mungkin saya akan istirahat dulu, saya mau apalagi, karena di sini saya belum bisa kerja, belum minta sama siapapun untuk kerja. Karena saya lebih fokus untuk bermain sepakbola, sambil menunggu sambil latihan-latihan ringan,” katanya.
Ia menambahkan saat ini tawaran bermain Antar Kampung atau ‘Tarkam’ sangat banyak.
“Kalau main ‘Tarkam’ itu ada resiko, takutnya ada sesuatu yang bisa terjadi. Misalnya cidera, karena kalau ada masalah siapa yang mau tanggung jawab. Kalau hanya bermain hanya untuk dua-tiga juta terus cidera, saya tidak mau hal itu terjadi. Kalau tawaran untuk ‘Tarkam’ sudah banyak, di Jakarta, Ternate, Kalimantan. Saya juga berharap agar kisruh antara Menpora dan PSSI ini bisa cepat diselesaikan,” katanya.
Sebelumnya, Benhur Tommy Mano, Ketua Umum Persipura Jayapura memilih membubarkan Tim Persipura musim 2014/2015, karena tidak kunjung ada kejelasan mengenai kompetisi dan sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada Federasi Sepakbola Indonesia PSSI. [Jubi]