Benhur Tomi Mano Ajak Masyarakat Hentikan Kekerasan di Port Numbay
pada tanggal
Sunday, 21 June 2015
PADANG BULAN (KOTA JAYAPURA) - Walikota Jayapura DR.Benhur Tomi Mano, MM mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dan pembunuhan di Kota Jayapura yang juga dikenal sebagai Port Numbay.
Sebab, Port Numbay merupakan tanah yang penuh kedamaian, keberagamaan dan bermartabat, sehingga tidak boleh dikotori dengan aksi-aksi kekerasan dan tindakan-tindakan yang menumpahkan darah.
“Warga yang menempati tanah Port Numbay adalah warga yang mencintai dan menjunjung cinta kasih dan kedamaian . Bagi warga yang tinggal di Port Numbay yang hanya ingin membuat keonaran, kekerasan, kejahatan, mencuri dan memperkosa sebaiknya keluar dari Port Numbay,” tegas Walikota saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Pos TNI-Polri di Perumahan Organda, Senin (15/6).
Ditegaskan, Kota Jayapura adalah kota jasa, perdagangan dan pendidikan, sehingga kedatangan warga ke kota ini tidak bisa dihindari lagi.
Namun demikian, dengan semakin pesatnya kemajuan di Kota Jayapura yang dibarengi dengan bertambahnya jumlah penduduk yang tinggal di tanah ini, juga memiliki dampak negatif.
Dampak negatif yang sering terjadi di Kota Jayapura ini menurut Walikota adalah, berbagai aksi pencurian, penjambretan, pemerkosaan hingga pembunuhan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Guna menyikapi terjadinya dampak-dampak buruk tersebut lanjutnya, salah satu upaya yang dilakukan adalah pengendalian peredaran Miras, operasi Yustisi, seperti pelabuhan dan termasuk juga di sejumlah asrama-asrama mahasiswa. [PasifikPos]
Sebab, Port Numbay merupakan tanah yang penuh kedamaian, keberagamaan dan bermartabat, sehingga tidak boleh dikotori dengan aksi-aksi kekerasan dan tindakan-tindakan yang menumpahkan darah.
“Warga yang menempati tanah Port Numbay adalah warga yang mencintai dan menjunjung cinta kasih dan kedamaian . Bagi warga yang tinggal di Port Numbay yang hanya ingin membuat keonaran, kekerasan, kejahatan, mencuri dan memperkosa sebaiknya keluar dari Port Numbay,” tegas Walikota saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Pos TNI-Polri di Perumahan Organda, Senin (15/6).
Ditegaskan, Kota Jayapura adalah kota jasa, perdagangan dan pendidikan, sehingga kedatangan warga ke kota ini tidak bisa dihindari lagi.
Namun demikian, dengan semakin pesatnya kemajuan di Kota Jayapura yang dibarengi dengan bertambahnya jumlah penduduk yang tinggal di tanah ini, juga memiliki dampak negatif.
Dampak negatif yang sering terjadi di Kota Jayapura ini menurut Walikota adalah, berbagai aksi pencurian, penjambretan, pemerkosaan hingga pembunuhan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Guna menyikapi terjadinya dampak-dampak buruk tersebut lanjutnya, salah satu upaya yang dilakukan adalah pengendalian peredaran Miras, operasi Yustisi, seperti pelabuhan dan termasuk juga di sejumlah asrama-asrama mahasiswa. [PasifikPos]