Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Provinsi Papua akan Kurangi 455 Pendamping
pada tanggal
Thursday, 25 June 2015
KOTA JAYAPURA - Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Provinsi Papua akan mengurangi sebanyak 455 orang tenaga pendamping dari total sekitar 1.600 orang pendamping.
"Jadi pendamping akan kami tempatkan pada 1 Juli mendatang, kini sedang didata kembali dan dari tiga pendamping dalam satu distrik itu akan diambil dua saja, itu kita evaluasi, kinerja selama ini," ujar kepala BPMK Provinsi Papua Donatus Mote, di Jayapura, Rabu.
"Tiap tahun dilakukan evaluasi kinerja oleh spesialis di HRD Korprop, penilai itu yang nanti akan kita gunakan, jadi hasil evaluasi yang dapat nilai D atau E kami tidak akan pakai kembali, A, B, C yang kita akan pakai," sambungnya.
Pengurangan tenaga pendamping ini, ungkap Mote, bisa mencapai 30 persen dari total tenaga yang ada sekarang.
"Jumlah pendamping sebelumnya kan 1.600, jadi yah sekitar 30 persenlah yang tidak ditempatkan kembali, dari pusat sudah ada surat jadi bukan dari provinsi, dalam surat itu ada kalimat yang menyatakan bahwa di kecamatan dulunya ada tiga sekarang dua jadi sekitar 455 orang yang akan dilepas," ucapnya.
Penempaatan tenaga pendamping, terang Mote, sangat dibutuhkaan segera karena kini dana Program Strategis Pengembangan Ekonomi Kampung (Prospek) tahap pertama telah disalurkan.
"Prospek, dana tahap pertama 2015 sudah dikirim, hanya pendampingan saja yang belum ada, pendamping kami sudah dapat surat dari jakarta, itu mulai juli kami tetapkan," katanya.
Selain itu, tambahnya, tenaga pendamping juga diperlukan untuk dapat menyelesaikan program kerja 2014 yang hingga kini belum rampung.
"Jadi dana prospek tahun 2014 masih di masyarakat, di bank, 2015 sudah tahap pertama sudah dikirim," ucap Mote. [Antara]
"Jadi pendamping akan kami tempatkan pada 1 Juli mendatang, kini sedang didata kembali dan dari tiga pendamping dalam satu distrik itu akan diambil dua saja, itu kita evaluasi, kinerja selama ini," ujar kepala BPMK Provinsi Papua Donatus Mote, di Jayapura, Rabu.
"Tiap tahun dilakukan evaluasi kinerja oleh spesialis di HRD Korprop, penilai itu yang nanti akan kita gunakan, jadi hasil evaluasi yang dapat nilai D atau E kami tidak akan pakai kembali, A, B, C yang kita akan pakai," sambungnya.
Pengurangan tenaga pendamping ini, ungkap Mote, bisa mencapai 30 persen dari total tenaga yang ada sekarang.
"Jumlah pendamping sebelumnya kan 1.600, jadi yah sekitar 30 persenlah yang tidak ditempatkan kembali, dari pusat sudah ada surat jadi bukan dari provinsi, dalam surat itu ada kalimat yang menyatakan bahwa di kecamatan dulunya ada tiga sekarang dua jadi sekitar 455 orang yang akan dilepas," ucapnya.
Penempaatan tenaga pendamping, terang Mote, sangat dibutuhkaan segera karena kini dana Program Strategis Pengembangan Ekonomi Kampung (Prospek) tahap pertama telah disalurkan.
"Prospek, dana tahap pertama 2015 sudah dikirim, hanya pendampingan saja yang belum ada, pendamping kami sudah dapat surat dari jakarta, itu mulai juli kami tetapkan," katanya.
Selain itu, tambahnya, tenaga pendamping juga diperlukan untuk dapat menyelesaikan program kerja 2014 yang hingga kini belum rampung.
"Jadi dana prospek tahun 2014 masih di masyarakat, di bank, 2015 sudah tahap pertama sudah dikirim," ucap Mote. [Antara]