Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) dan KP Provinsi Papua Barat Analisis Pola Konsumsi Pangan
pada tanggal
Thursday, 4 June 2015
TEMINABUAN (SORSEL) - Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) dan KP Provinsi Papua Barat saat ini tengah melakukan analisis pola konsumsi pangan di wilayah kabupaten/kota se-Provinsi Papua Barat. Analisis ini diperlukan dalam rangka penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan di bidang pangan dan gizi.
Sehubungan dengan itu diperlukan data yang terkait pola konsumsi pangan dan kebutuhan pangan yang akurat dan terkini. Melalui analisis pola konsumsi pangan yang dimulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota hingga rumah tangga akan diperoleh status gizi.
Selanjutnya akan diketahui pemenuhan hak atas pangan, sumber daya manusia yang berkualitas dan ketahanan nasional. Sehubungan dengan itu Bakorluh dan KP Papua Barat memerlukan sejumlah data di kabupaten/kota seperti konsumsi pangan wilayah, pemenuhan hak atas pangan, demografi, sosial ekonomi dan lainnya.
Sehingga Bakorluh dan KP Papua Barat melatih Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) mengumpulkan data yang dibutuhkan guna analisis pola konsumsi pangan penduduk. Pelatihan digelar dalam bentuk workshop yang dibuka secara resmi oleh Pjs.Sekda Drs.Ajis, M.Si Kamis (28/5) lalu di gedung putih.
Kasubbid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Badan Koordinasi Penyuluh dan Ketahanan Pangan Papua Barat Ellyanti Mayangsari, SP, MP yang melatih PPL menyampaikan materi tentang desain penelitian, salah satumya pengumpulan data yang dimulai dari teknik pengambilan sampel lokasi serta responden hingga metode pengumpulan data yang digunakan.
Selain itu juga disampaikan trik-trik supaya masyarakat atau responden memberikan data yang akurat. Juga mekanisme pengumpulan data oleh PPL. Sampel lokasi distrik dan kelurahan atau kecamatan ditentukan bersama dalam pelatihan.
Sehingga PPL tinggal menentukan sampel reponden atau rumah tangga, untuk didata konsumsi pangan. Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sorsel membagi PPL sesuai sampel lokasi sekaligus koordinator. Setiap PPL telah memegang kuesioner yang akan digunakan sebagai panduan saat pengumpulan data. Target data telah terkumpul pada 8 Juni mendatang. [HumasSorongSelatan]
Sehubungan dengan itu diperlukan data yang terkait pola konsumsi pangan dan kebutuhan pangan yang akurat dan terkini. Melalui analisis pola konsumsi pangan yang dimulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota hingga rumah tangga akan diperoleh status gizi.
Selanjutnya akan diketahui pemenuhan hak atas pangan, sumber daya manusia yang berkualitas dan ketahanan nasional. Sehubungan dengan itu Bakorluh dan KP Papua Barat memerlukan sejumlah data di kabupaten/kota seperti konsumsi pangan wilayah, pemenuhan hak atas pangan, demografi, sosial ekonomi dan lainnya.
Sehingga Bakorluh dan KP Papua Barat melatih Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) mengumpulkan data yang dibutuhkan guna analisis pola konsumsi pangan penduduk. Pelatihan digelar dalam bentuk workshop yang dibuka secara resmi oleh Pjs.Sekda Drs.Ajis, M.Si Kamis (28/5) lalu di gedung putih.
Kasubbid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Badan Koordinasi Penyuluh dan Ketahanan Pangan Papua Barat Ellyanti Mayangsari, SP, MP yang melatih PPL menyampaikan materi tentang desain penelitian, salah satumya pengumpulan data yang dimulai dari teknik pengambilan sampel lokasi serta responden hingga metode pengumpulan data yang digunakan.
Selain itu juga disampaikan trik-trik supaya masyarakat atau responden memberikan data yang akurat. Juga mekanisme pengumpulan data oleh PPL. Sampel lokasi distrik dan kelurahan atau kecamatan ditentukan bersama dalam pelatihan.
Sehingga PPL tinggal menentukan sampel reponden atau rumah tangga, untuk didata konsumsi pangan. Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sorsel membagi PPL sesuai sampel lokasi sekaligus koordinator. Setiap PPL telah memegang kuesioner yang akan digunakan sebagai panduan saat pengumpulan data. Target data telah terkumpul pada 8 Juni mendatang. [HumasSorongSelatan]