32 Kepala Kampung Selesaikan Studi Banding di Malang
pada tanggal
Wednesday, 3 June 2015
MERAUKE - Kepala Bagian Pemerintahan Kampung Setda Merauke, Leonardus Mahuze mengatakan, 32 kepala kampung yang merupakan orang pribumi, telah selesai melakukan studi banding gelombang kedua di Malang. Kini mereka telah kembali untuk mempraktekan dan menerapkan berbagai ilmu yang telah didapatkan selama berada di tempat tersebut.
Demikian disampaikan Leonardus saat dihubungi melalui telepon selulernya Selasa (2/6). Dikatakan, kurang lebih satu minggu, dirinya bersama beberapa staf mendampingi para kepala kampung untuk melakukan studi tentang bagaimana penyusunan program kerja serta beberapa kegiatan lain yang akan dijadikan sebagai acuan untuk dapat dipraktekan nanti.
Secara umum, kepala kampung dari gelombang pertama maupun kedua yang telah mengikuti kegiatan studi banding, sudah memahami dengan baik dan benar tentang tata cara pengelolaan keuangan. Karena itu berkaitan dengan program dana desa tiap kampung dari pemerintah pusat yang akan berjalan tahun ini.
“Memang selain praktek yang dilaksanakan, juga beberapa materi diberikan langsung oleh tim dari Departemen Dalam Negeri (Depgadri). Kita berharap agar para kepala kampung dapat mengambil nilai positifnya, sehingga dapat membawa pulang ke kampung masing-masing untuk dijalankan,” pintanya.
Ditanya jangan sampai ada kepala kampung yang mabuk, Leonardus mengaku, kalau gelombang kedua ini tidak ada. Hanya gelombang pertama, dimana ada oknum kepala kampung mabuk. Tetapi setelah minum, langsung tidur dan tidak membuat keributan.
Ditambahkan, untuk studi banding kepala kampung gelombang tiga, akan dilakukan dalam waktu dekat juga. “Saya akan melaporkan terlebih dahulu hasil yang ada kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka setelah dua gelombang telah selesai mengikuti kegiatan magang,” tuturnya.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka beberapa waktu lalu meminta agar para kepala kampung memanfaatkan kesempatan dimaksud dengan sebaik mungkin selama berada di Malang, Jawa Timur. “Ini adalah suatu bentuk perhatian dari pemerintah kepada aparat di tingkat kampung,” katanya. [Jubi]
Demikian disampaikan Leonardus saat dihubungi melalui telepon selulernya Selasa (2/6). Dikatakan, kurang lebih satu minggu, dirinya bersama beberapa staf mendampingi para kepala kampung untuk melakukan studi tentang bagaimana penyusunan program kerja serta beberapa kegiatan lain yang akan dijadikan sebagai acuan untuk dapat dipraktekan nanti.
Secara umum, kepala kampung dari gelombang pertama maupun kedua yang telah mengikuti kegiatan studi banding, sudah memahami dengan baik dan benar tentang tata cara pengelolaan keuangan. Karena itu berkaitan dengan program dana desa tiap kampung dari pemerintah pusat yang akan berjalan tahun ini.
“Memang selain praktek yang dilaksanakan, juga beberapa materi diberikan langsung oleh tim dari Departemen Dalam Negeri (Depgadri). Kita berharap agar para kepala kampung dapat mengambil nilai positifnya, sehingga dapat membawa pulang ke kampung masing-masing untuk dijalankan,” pintanya.
Ditanya jangan sampai ada kepala kampung yang mabuk, Leonardus mengaku, kalau gelombang kedua ini tidak ada. Hanya gelombang pertama, dimana ada oknum kepala kampung mabuk. Tetapi setelah minum, langsung tidur dan tidak membuat keributan.
Ditambahkan, untuk studi banding kepala kampung gelombang tiga, akan dilakukan dalam waktu dekat juga. “Saya akan melaporkan terlebih dahulu hasil yang ada kepada Bupati Merauke, Romanus Mbaraka setelah dua gelombang telah selesai mengikuti kegiatan magang,” tuturnya.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka beberapa waktu lalu meminta agar para kepala kampung memanfaatkan kesempatan dimaksud dengan sebaik mungkin selama berada di Malang, Jawa Timur. “Ini adalah suatu bentuk perhatian dari pemerintah kepada aparat di tingkat kampung,” katanya. [Jubi]