100 Nelayan di Sorong Selatan Dilatih Tampal Jaring
pada tanggal
Thursday, 4 June 2015
TEMINABUAN (SORSEL) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) terus melakukan upaya pembinaan kepada nelayan, khususnya peningkatan kemampuan nelayan dalam memelihara peralatan penangkapan berbagai jenis ikan. Untuk itulah tahun 2015 ini DKP melatih nelayan sebanyak 100 orang tentang penampalan jaring yang digunakan menangkap ikan maupun udang.
Pelatihan bagi nelayan yang bermukim di wilayah pesisir yakni Distrik Inanwatan, Distrik Kokoda, Distrik Kokoda Utara, Distrik Metemani, Distrik Kais, Distrik Konda, Distrik Saifi dan Distrik Seremuk. Peserta pelatihan dikenalkan dengan berbagai jenis jaring yang ada, sebelum dilatih menampal jaring kalau jaring mengalami kerusakan. Jaring yang dipelajari dalam pelatihan tersebut yakni jaring gillnet dan trumelnet.
Diharapkan setelah nelayan mendapat pengetahuan ini, setelah kembali ke wilayah tempat tinggalnya dapat ditularkan kepada nelayan lainnya. Pelatihan penampalan jaring yang berlangsung sejak Selasa (18/5) hingga Rabu (19/5) di aula DKP Kabupaten Sorsel di Wersar dibuka secara resmi oleh Sekretaris DKP Ahmad.
Ketua Panitia Oktovina Smur, S.ST.Pi kepada Radar Sorong Selasa kemarin menjelaskan, selama ini DKP setiap tahun memberikan bantuan jaring kepada nelayan untuk menangkap hasil perikanan yakni ikan maupun udang.
Jaring bantuan tersebut dibuang nelayan kalau ada kerusakan sedikit, akibatnya nelayan bersangkutan tidak mencari lagi dan berharap bantuan dari pemerintah. Padahal Pemkab Sorsel melalui DKP menghendaki nelayan dapat mandiri melalui bantuan tersebut, tidak tergantung sepenuhnya pada pemerintah. Untuk itulah DKP melaksanakan pelatihan penampalan jaring, dengan maksud jaring yang rusak tidak langsung dibuang, melainkan ditampal sehingga bisa digunakan kembali.
Mengingat kerusakan jaring tidak berat, hanya karena nelayan tidak tahu menampal jaring sehingga langsun dibuang jaringnya. Nelayan yang ikut pelatihan penampalan ini tidak semua, ditentukan ketua kelompok nelayan. Pasalnya kalau semua nelayan ikut pelatihan, produksi hasil perikanan perhari terganggu. Nelayan yang ikut pelatihan bukan cuma nelayan pria, tapi juga nelayan wanita. [HumasSorongSelatan]
Pelatihan bagi nelayan yang bermukim di wilayah pesisir yakni Distrik Inanwatan, Distrik Kokoda, Distrik Kokoda Utara, Distrik Metemani, Distrik Kais, Distrik Konda, Distrik Saifi dan Distrik Seremuk. Peserta pelatihan dikenalkan dengan berbagai jenis jaring yang ada, sebelum dilatih menampal jaring kalau jaring mengalami kerusakan. Jaring yang dipelajari dalam pelatihan tersebut yakni jaring gillnet dan trumelnet.
Diharapkan setelah nelayan mendapat pengetahuan ini, setelah kembali ke wilayah tempat tinggalnya dapat ditularkan kepada nelayan lainnya. Pelatihan penampalan jaring yang berlangsung sejak Selasa (18/5) hingga Rabu (19/5) di aula DKP Kabupaten Sorsel di Wersar dibuka secara resmi oleh Sekretaris DKP Ahmad.
Ketua Panitia Oktovina Smur, S.ST.Pi kepada Radar Sorong Selasa kemarin menjelaskan, selama ini DKP setiap tahun memberikan bantuan jaring kepada nelayan untuk menangkap hasil perikanan yakni ikan maupun udang.
Jaring bantuan tersebut dibuang nelayan kalau ada kerusakan sedikit, akibatnya nelayan bersangkutan tidak mencari lagi dan berharap bantuan dari pemerintah. Padahal Pemkab Sorsel melalui DKP menghendaki nelayan dapat mandiri melalui bantuan tersebut, tidak tergantung sepenuhnya pada pemerintah. Untuk itulah DKP melaksanakan pelatihan penampalan jaring, dengan maksud jaring yang rusak tidak langsung dibuang, melainkan ditampal sehingga bisa digunakan kembali.
Mengingat kerusakan jaring tidak berat, hanya karena nelayan tidak tahu menampal jaring sehingga langsun dibuang jaringnya. Nelayan yang ikut pelatihan penampalan ini tidak semua, ditentukan ketua kelompok nelayan. Pasalnya kalau semua nelayan ikut pelatihan, produksi hasil perikanan perhari terganggu. Nelayan yang ikut pelatihan bukan cuma nelayan pria, tapi juga nelayan wanita. [HumasSorongSelatan]