Yanuarius Lagoan jadi Sekjen Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI)
pada tanggal
Saturday, 23 May 2015
BOGOR (JABAR) - Pasangan Yanuarius Lagoan dan Hendrikus Madai terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Wakil Sekjen AMPTPI se-Indonesia periode 2015-2017 setelah memperoleh suara terbanyak melalui pelaksanaan Kongres ke-III yang berlangsung di gedung Bilabong, Kabupaten Bogor-Provinsi Jawa Barat, Kamis (21/5/2015) tadi malam.
Pasangan Yanuarius Lagoan-Hendrikus Madai dinyatakan terpilih setelah memperoleh 13 suara mengalahkan tiga lawannya yakni, Elius Pekey-Yanuarius Lagoan dengan perolehan 3 suara, Leo Himan-Alo Siep memperoleh 2 suara, Leo Himan-Hendrikus Madai memperoleh 2 suara.
Pelaksanaan Kongres ke III AMPTPI Se-Indonesia yang berlangsung selama 4 hari melalui persidangan yang dipimpin Hans Magal didampingi Sekretaris Weakhe Mabel, bersama anggota Karlos Matuan, Sekius Degey dan Laurenz Elosok, berlangsung 18-21 Mei 2015 tersebut dengan di ikuti 532 mahasiswa yang terdiri dari 27 DPC, DPW dan DPCC.
Pantauan Bintang Papua suasana sempat tegang sebelum proses pemilihan lantaran adanya tarik ulur porses pemilihan, namun ketegangan tersebut meredah setelah pimpinan sidang menenangkan situasi hingga proses pemilihan berlanjut.
“Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres III AMPTPI Se-Indonesia saya menyatakan mengesahkan Yanuaris Lagoan berpasangan Hendrikus Madai sebagai Sekjen dan Wakil Sekjen AMPTPI masa bakti 2015-2017. Kedua pasangan ini akan menjalankan tugas selama dua tahun sampai Kongres ke IV berlangsung,” kata Hans Magal sebelum mengetuk palu tanda pengesahan hasil Kongres.
Usai pelaksanaan Kongres ke-III, seluruh peserta Kongres beserta Komisioner AMPTPI memberikan salam kepada pasangan Yanuarius Lagoan dan Hendrikus Madai yang telah memimpin AMPTPI se-Indonesia menggantikan Markus Haluk dan Dominggus Sorabut.
Sementara itu, Yanuarius Lagoan selaku Sekretaris Jenderal AMPTPI se-Indonesia terpilih menyatakan, pihaknya bersama Hendrikus Madai akan tetap melanjutkan atas kepengurusan markus Haluk dan Dominggus Sorabut yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen dan Wakil Sekjen AMPTPI Se-Indonesia.
“Mulai terpilihnya kami sebagai Sekjen dan Wakil Sekjen akan menghapus semua stigma perbedaan antara wilayah Gunung dan Pantai. Akan membuktikan ke seluruh Indonesia bahwa kami orang Papua juga bisa bangkit dan bersatu selamatkan Papua sesuai tema dalam Kongres ke-III,” kata Yanuarius usai Kongres.
Menurutnya, untuk mempersatukan mahasiswa Papua yang tersebar di Kota Studi Se-Indonesia, pihaknya akan terus melibatkan semua mahasiswa dari berbagai kegiatan seperti seminar, pembinaan maupun kegiatannya lainnya. “Kami ingin semua mahasiswa terus aktif di dunia kampus. Kami tak ingin vakum di tempat, akan tetapi bagaimana mahasiswa terus bergerak namun tidak pada situasi-situasi negatif,” ujarnya.
Selain itu, Yanuarius mengemukakan bahwa pihaknya akan merubah stigma yang dianggap selama ini mahasiswa asal pegunungan lebih pada perjuangan merdeka. “Sangat keliru jika dianggap AMPTPI organisasi kiri. Jadi, kami datang untuk merubah stigma itu. Kedepan akan mencoba menjaring ide-ide mahasiswa lewat kajian, tulisan sehingga bisa melahirkan mahasiswa-mahasiswa intelektual untuk pemimpin-pemimpin di Indonesia, khususnya di Papua,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Emus Gwijangge merasa bangga dan berterimakasih kepada seluruh peserta Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Se-Indonesia yang telah mensukseskan pelaksanaan ke-III yang berlangsung selama 4 hari tersebut.
“Memang dalam pelaksanaan Kongres ini cukup tegang dalam menyampaikan ide-ide pada saat persidangan, namun berakhir secara demokratis hingga terpilihnya Sekjen dan Wakil Sekjen periode 2015-2017,” katanya.
Dikatakannya, tugas yang dilakukan mulai mengumpulkan seluruh peserta mahasiswa maupun para DPC di Kota Studi Se-Indonesia sudah berakhir hingga Kongres. Namun diharapkan agar Sekjen dan Wakil Sekjen yang baru terpilih ini bisa mengakomodir mahasiswa Papua di seluruh Indonesia.
“Kami ingin melalui kepengurusan yang baru ini bisa mengakomodir semua mahasiswa yang ada di 27 DPC, DPW dan DPCC se-Indonesia,” harap Emus. [Binpa]
Pasangan Yanuarius Lagoan-Hendrikus Madai dinyatakan terpilih setelah memperoleh 13 suara mengalahkan tiga lawannya yakni, Elius Pekey-Yanuarius Lagoan dengan perolehan 3 suara, Leo Himan-Alo Siep memperoleh 2 suara, Leo Himan-Hendrikus Madai memperoleh 2 suara.
Pelaksanaan Kongres ke III AMPTPI Se-Indonesia yang berlangsung selama 4 hari melalui persidangan yang dipimpin Hans Magal didampingi Sekretaris Weakhe Mabel, bersama anggota Karlos Matuan, Sekius Degey dan Laurenz Elosok, berlangsung 18-21 Mei 2015 tersebut dengan di ikuti 532 mahasiswa yang terdiri dari 27 DPC, DPW dan DPCC.
Pantauan Bintang Papua suasana sempat tegang sebelum proses pemilihan lantaran adanya tarik ulur porses pemilihan, namun ketegangan tersebut meredah setelah pimpinan sidang menenangkan situasi hingga proses pemilihan berlanjut.
“Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres III AMPTPI Se-Indonesia saya menyatakan mengesahkan Yanuaris Lagoan berpasangan Hendrikus Madai sebagai Sekjen dan Wakil Sekjen AMPTPI masa bakti 2015-2017. Kedua pasangan ini akan menjalankan tugas selama dua tahun sampai Kongres ke IV berlangsung,” kata Hans Magal sebelum mengetuk palu tanda pengesahan hasil Kongres.
Usai pelaksanaan Kongres ke-III, seluruh peserta Kongres beserta Komisioner AMPTPI memberikan salam kepada pasangan Yanuarius Lagoan dan Hendrikus Madai yang telah memimpin AMPTPI se-Indonesia menggantikan Markus Haluk dan Dominggus Sorabut.
Sementara itu, Yanuarius Lagoan selaku Sekretaris Jenderal AMPTPI se-Indonesia terpilih menyatakan, pihaknya bersama Hendrikus Madai akan tetap melanjutkan atas kepengurusan markus Haluk dan Dominggus Sorabut yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen dan Wakil Sekjen AMPTPI Se-Indonesia.
“Mulai terpilihnya kami sebagai Sekjen dan Wakil Sekjen akan menghapus semua stigma perbedaan antara wilayah Gunung dan Pantai. Akan membuktikan ke seluruh Indonesia bahwa kami orang Papua juga bisa bangkit dan bersatu selamatkan Papua sesuai tema dalam Kongres ke-III,” kata Yanuarius usai Kongres.
Menurutnya, untuk mempersatukan mahasiswa Papua yang tersebar di Kota Studi Se-Indonesia, pihaknya akan terus melibatkan semua mahasiswa dari berbagai kegiatan seperti seminar, pembinaan maupun kegiatannya lainnya. “Kami ingin semua mahasiswa terus aktif di dunia kampus. Kami tak ingin vakum di tempat, akan tetapi bagaimana mahasiswa terus bergerak namun tidak pada situasi-situasi negatif,” ujarnya.
Selain itu, Yanuarius mengemukakan bahwa pihaknya akan merubah stigma yang dianggap selama ini mahasiswa asal pegunungan lebih pada perjuangan merdeka. “Sangat keliru jika dianggap AMPTPI organisasi kiri. Jadi, kami datang untuk merubah stigma itu. Kedepan akan mencoba menjaring ide-ide mahasiswa lewat kajian, tulisan sehingga bisa melahirkan mahasiswa-mahasiswa intelektual untuk pemimpin-pemimpin di Indonesia, khususnya di Papua,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Emus Gwijangge merasa bangga dan berterimakasih kepada seluruh peserta Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Se-Indonesia yang telah mensukseskan pelaksanaan ke-III yang berlangsung selama 4 hari tersebut.
“Memang dalam pelaksanaan Kongres ini cukup tegang dalam menyampaikan ide-ide pada saat persidangan, namun berakhir secara demokratis hingga terpilihnya Sekjen dan Wakil Sekjen periode 2015-2017,” katanya.
Dikatakannya, tugas yang dilakukan mulai mengumpulkan seluruh peserta mahasiswa maupun para DPC di Kota Studi Se-Indonesia sudah berakhir hingga Kongres. Namun diharapkan agar Sekjen dan Wakil Sekjen yang baru terpilih ini bisa mengakomodir mahasiswa Papua di seluruh Indonesia.
“Kami ingin melalui kepengurusan yang baru ini bisa mengakomodir semua mahasiswa yang ada di 27 DPC, DPW dan DPCC se-Indonesia,” harap Emus. [Binpa]