Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai, Jadi Perhatian Dinas Pertanian Waropen
pada tanggal
Saturday, 30 May 2015
BOTAWA (WAROPEN) - Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) menjadi perhatian serius Dinas Pertanian Waropen. Pasalnya, di Papua hanya ada lima kabupaten dan kota yang menjadi sasaran program Upsus Pajale tersebut salah satunya Kabupaten Waropen.
Upsus Pajale, menjadi perhatian serius demi meningkatkan dan menuju swasembada pangan. Forum Diskusi yang digelar di Kantor Dinas Pertanian yang menghadirkan babinsa TNI AD merupakan program dari pemerintah pusat untuk membantu ketahanan pangan di Indonesia.
“Tujuannya untuk meningkatkan indeks pertanaman padi jagung, dan kedelai dan juga meningkatkan produktivitas dari para petani. Yang tadinya 3,2 ton perhektar meningkat 0,3 ton perhektar di tahun ini, jadi lebih tinggi menjadi 3,5 ton per hektarnya, itu untuk upaya peningkatan tanaman padi,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Waropen Ir. Johanis Wattimury kepada wartawan Rabu (6/5).
Menurut dia, ada 27 hektar lahan di Waropen yang akan menjadi sasaran optimalisasi lahan yang tersebar di Distrik Oudatte, Distrik Urei Faisei, dan Distrik Inggerus, sedangkan untuk sasaran peningkatan irigasi seluas 25o hektar di lokasi yang sama.
“Kami juga menyerahkan peralatan seperti mesin pompa air dan juga traktor, guna membantu peningkatan produktivitas padi. Pupuk dan benih juga kami berikan sesuai dengan harga paling rendah kepada para petani, sasaran mempercepat proses swasembada pangan di Waropen, dengan optimalisasi lahan 270 hektar dan juga perbaikan jaringan irigasi seluas 250 hektar,” imbuhnya.
Diakuinya dalam menyukseskan program ketahanan pangan Dinas Pertanian Waropen mendapatkan suntikan anggaran penuh dari APBN. Para petani pun menerima 1,2 juta perhektar untuk optimalisasi lahan, dan juga 1,5 juta rupiah per hektar untuk program perbaikan jaringan irigasi lahan pertanian.
“Sepenuhnya para petani sangat senang, karena dengan begitu mereka bisa bekerja secara optimal. Kami sedang melakukan pembagian bibit benih padi saat ini di Kampung SP4 dan SP5, di Distrik Urei Faisei, dananya itu masuk ke masing-masing kelompok tani,” pungkas Wattimury. [HumasWaropen]
Upsus Pajale, menjadi perhatian serius demi meningkatkan dan menuju swasembada pangan. Forum Diskusi yang digelar di Kantor Dinas Pertanian yang menghadirkan babinsa TNI AD merupakan program dari pemerintah pusat untuk membantu ketahanan pangan di Indonesia.
“Tujuannya untuk meningkatkan indeks pertanaman padi jagung, dan kedelai dan juga meningkatkan produktivitas dari para petani. Yang tadinya 3,2 ton perhektar meningkat 0,3 ton perhektar di tahun ini, jadi lebih tinggi menjadi 3,5 ton per hektarnya, itu untuk upaya peningkatan tanaman padi,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Waropen Ir. Johanis Wattimury kepada wartawan Rabu (6/5).
Menurut dia, ada 27 hektar lahan di Waropen yang akan menjadi sasaran optimalisasi lahan yang tersebar di Distrik Oudatte, Distrik Urei Faisei, dan Distrik Inggerus, sedangkan untuk sasaran peningkatan irigasi seluas 25o hektar di lokasi yang sama.
“Kami juga menyerahkan peralatan seperti mesin pompa air dan juga traktor, guna membantu peningkatan produktivitas padi. Pupuk dan benih juga kami berikan sesuai dengan harga paling rendah kepada para petani, sasaran mempercepat proses swasembada pangan di Waropen, dengan optimalisasi lahan 270 hektar dan juga perbaikan jaringan irigasi seluas 250 hektar,” imbuhnya.
Diakuinya dalam menyukseskan program ketahanan pangan Dinas Pertanian Waropen mendapatkan suntikan anggaran penuh dari APBN. Para petani pun menerima 1,2 juta perhektar untuk optimalisasi lahan, dan juga 1,5 juta rupiah per hektar untuk program perbaikan jaringan irigasi lahan pertanian.
“Sepenuhnya para petani sangat senang, karena dengan begitu mereka bisa bekerja secara optimal. Kami sedang melakukan pembagian bibit benih padi saat ini di Kampung SP4 dan SP5, di Distrik Urei Faisei, dananya itu masuk ke masing-masing kelompok tani,” pungkas Wattimury. [HumasWaropen]