Universitas Atma Jaya Luncurkan Buku Cerita Rakyat Sorong Selatan
pada tanggal
Friday, 1 May 2015
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, dalam pidatonya di acara peluncuran buku Cergam dan Komik Cerita Rakyat dari Sorong Selatan Papua Barat mengungkapkan apresiasinya kepada Guru Sekolah Dasar di Sorong Selatan, Papua Barat yang merupakan alumni program pendidikan jarak jauh S-1 Program Pendidikan dan Bahasa Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
Anies juga berharap buku tersebut dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan kegemaran membaca dan membantu proses belajar membaca melalui cerita rakyat daerah setempat.
“Ini adalah tanggung jawab moral yang kita ingin sehingga mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab kita, secara konstitusional negara bertanggung jawab,” katanya di kampus Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Anies mengimbau, para guru yang hadir di acara tersebut untuk belajar terus-menerus dan bukan sekadar memenuhi kualifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menjadi seorang guru, kata dia, adalah menjadi seorang pembelajar.
“Menjadi guru harus bisa menjadi sumber inspirasi,” tuturnya.
Kunci pendidikan ada pada guru karena yang menentukan perubahan pada pendidikan adalah guru sebagai pelaksana langsung proses pendidikan. Para guru, kata Anies, diharapakan dapat menyampaikan pesan kepada siswanya bahwa meskipun sebagai seorang guru tetap harus terus menerus belajar seumur hidup.
“Tujuan pendidikan kita membentuk karakter, salah satu karakter yang dibentuk adalah karakter pembelajar,” ucapnya. [Bisnis]
Anies juga berharap buku tersebut dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan kegemaran membaca dan membantu proses belajar membaca melalui cerita rakyat daerah setempat.
“Ini adalah tanggung jawab moral yang kita ingin sehingga mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab kita, secara konstitusional negara bertanggung jawab,” katanya di kampus Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Anies mengimbau, para guru yang hadir di acara tersebut untuk belajar terus-menerus dan bukan sekadar memenuhi kualifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menjadi seorang guru, kata dia, adalah menjadi seorang pembelajar.
“Menjadi guru harus bisa menjadi sumber inspirasi,” tuturnya.
Kunci pendidikan ada pada guru karena yang menentukan perubahan pada pendidikan adalah guru sebagai pelaksana langsung proses pendidikan. Para guru, kata Anies, diharapakan dapat menyampaikan pesan kepada siswanya bahwa meskipun sebagai seorang guru tetap harus terus menerus belajar seumur hidup.
“Tujuan pendidikan kita membentuk karakter, salah satu karakter yang dibentuk adalah karakter pembelajar,” ucapnya. [Bisnis]