Umat Hindu Biak Laksanakan Upacara Melasti
pada tanggal
Tuesday, 5 May 2015
BIAK (BIAK NUMFOR) - Umat Hindu di Kabupaten Biak Numfor Papua, Jumat (20/3) melakukan Upacara Melasti, dipimpin Pandita Made Suweni,yang dipusatkan di tepi pantai yang terletak tidak jauh dari Pura Jagadnyana kompleks Pangkalan TNI AL Biak.
Kaum Laki-laki menggunakan baju khas dominan berwarna putih, serta kaum wanita menggunakan kebaya Bali dan kain.
Terlihat khusus beribadah duduk bersila di tepi pantai. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Biak Numfor, Gusti Lanang Sudiatmika mengatakan, makna Hari Raya Nyepi untuk menjaga keseimbangan alam semesta.
Pucak Perayaan Hari Raya Nyepi hari sabtu tanggal 21 Maret 2015, seluruh umat Hindu tidak melakukan aktifitas apapun untuk merenung kehidupan sebelumnya dan menyambut tahun baru.
“Makna Hari Raya Nyepi, bagaimana kita merenung, introspeksi diri apa yang telah dilakukan tahun lalu, dan apa yang akan dilakukan di tahun yang akan datang,” ujar Gusti Lanang.
Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1937 tanggal 21 Maret 2015 dengan Tema Nasional penyucian diri dan alam semesta menuju peningkatan kualitas kerja, sedangkan dan sub thema jadikan pelaksana Catur Bratha penyepian sebagai media untuk mereformasi diri untuk lebih baik dan berkualitas. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 120 jiwa umat Hindu yang tersebar di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori. [RRI]
Kaum Laki-laki menggunakan baju khas dominan berwarna putih, serta kaum wanita menggunakan kebaya Bali dan kain.
Terlihat khusus beribadah duduk bersila di tepi pantai. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Biak Numfor, Gusti Lanang Sudiatmika mengatakan, makna Hari Raya Nyepi untuk menjaga keseimbangan alam semesta.
Pucak Perayaan Hari Raya Nyepi hari sabtu tanggal 21 Maret 2015, seluruh umat Hindu tidak melakukan aktifitas apapun untuk merenung kehidupan sebelumnya dan menyambut tahun baru.
“Makna Hari Raya Nyepi, bagaimana kita merenung, introspeksi diri apa yang telah dilakukan tahun lalu, dan apa yang akan dilakukan di tahun yang akan datang,” ujar Gusti Lanang.
Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1937 tanggal 21 Maret 2015 dengan Tema Nasional penyucian diri dan alam semesta menuju peningkatan kualitas kerja, sedangkan dan sub thema jadikan pelaksana Catur Bratha penyepian sebagai media untuk mereformasi diri untuk lebih baik dan berkualitas. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 120 jiwa umat Hindu yang tersebar di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori. [RRI]