Tolak Terlibat Perselingkuhan, Seorang Wanita Dianiaya di Pasar Sanggeng
pada tanggal
Tuesday, 5 May 2015
MANOKWARI - Para pedagang dan pembeli di Pasar Tingkat Sanggeng, Manokwari, Selasa, (28/4), sekitar pukul 10.10 WIT, kaget dengan peristiwa penganiayaan yang melibatkan sejumlah orang.
Kasus ini sebenarnya bermula dari masalah asrama antara DK, seorang perempuan yang telah bersuami, dengan DM seorang laki-laki yang merupakan pacar gelapnya.
Pada suatu waktu DK pernah menyatakan kepada DM bahwa dia ingin mengakhiri hubungan asmara mereka karena ingin pulang ke suaminya di Kabupaten Nabire, Papua.
Rupanya DM kaget karena ternyata masih menemukan DK sedang berjualan di Pasar Sanggeng kemarin. Dalam pertemuan itu, DM mengajak DK untuk kembali menjalin hubungan dengan dirinya. DM menolak. Karena merasa terancam akibat terus dipaksa, DM kemudian menghubungi kerabatnya EK dan VK untuk datang ke lokasi tersebut.
Kehadiran EK dan VK membuat pertengkaran yang sudah memanas itu berubah menjadi masalah. Dalam keadaan sudah tidak menentu itu, DK tiba-tiba melayangkan pukulan kearah DM yang sudah berada dalam keadaan emosi. Karena tidak terima, DM membalasnya memakai batu tela tepat di kepala DK.
EK dan VK yang melibat kerabatnya dianiaya balik menganiaya DM menggunakan sebilah parang di bagian kepala dan jari. Akibatnya kepala dan jari DM keluar darah segar.
Menurut Kapolsek Kota Kompol Herminto, DM dan EK telah diamankan di Polsek Kota, sementara VK masih dikejar karena melarikan diri.
Dalam peristiwa ini, DM sempat membawa rekannya berinisial MM, namun belum diketahui apakah MM sempat melakukan penganiayaan atau tidak.
Polisi mengatakan korban dan pelaku berencana menyelesaikan kasus ini secara adat. “Polisi akan menfasilitasinya penyelesaian kasus ini Polsek Kota,” kata Kompol Herminto. [CahayaPapua]
Kasus ini sebenarnya bermula dari masalah asrama antara DK, seorang perempuan yang telah bersuami, dengan DM seorang laki-laki yang merupakan pacar gelapnya.
Pada suatu waktu DK pernah menyatakan kepada DM bahwa dia ingin mengakhiri hubungan asmara mereka karena ingin pulang ke suaminya di Kabupaten Nabire, Papua.
Rupanya DM kaget karena ternyata masih menemukan DK sedang berjualan di Pasar Sanggeng kemarin. Dalam pertemuan itu, DM mengajak DK untuk kembali menjalin hubungan dengan dirinya. DM menolak. Karena merasa terancam akibat terus dipaksa, DM kemudian menghubungi kerabatnya EK dan VK untuk datang ke lokasi tersebut.
Kehadiran EK dan VK membuat pertengkaran yang sudah memanas itu berubah menjadi masalah. Dalam keadaan sudah tidak menentu itu, DK tiba-tiba melayangkan pukulan kearah DM yang sudah berada dalam keadaan emosi. Karena tidak terima, DM membalasnya memakai batu tela tepat di kepala DK.
EK dan VK yang melibat kerabatnya dianiaya balik menganiaya DM menggunakan sebilah parang di bagian kepala dan jari. Akibatnya kepala dan jari DM keluar darah segar.
Menurut Kapolsek Kota Kompol Herminto, DM dan EK telah diamankan di Polsek Kota, sementara VK masih dikejar karena melarikan diri.
Dalam peristiwa ini, DM sempat membawa rekannya berinisial MM, namun belum diketahui apakah MM sempat melakukan penganiayaan atau tidak.
Polisi mengatakan korban dan pelaku berencana menyelesaikan kasus ini secara adat. “Polisi akan menfasilitasinya penyelesaian kasus ini Polsek Kota,” kata Kompol Herminto. [CahayaPapua]