Terkait Penghinaan Papua, Cita Citata Menangis Saat Diperiksa Polisi
pada tanggal
Monday, 4 May 2015
JAKARTA - Pertengahan pekan lalu, pedangdut Cita Citata memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Cita dipanggil sebagai saksi terlapor atas laporan perwakilan warga Papua. Ketika itu, ia tampak sumringah usai menjalani pemeriksaan. Namun sebenarnya Cita Citata menangis diperiksa polisi .
"Dari pihak Cita Citata kami dapat informasi bahwa Cita menangis jadi saksi terlapor. Cita bilang enggak ada sedikitpun Cita menjelekkan warga Papua," terang pengacara Dedi Junaedi seperti dikutip Tribunnews.com dari Tabloidnova.com.
Dalam kesempatan itu, Cita dan kuasa hukumnya meminta agar perwakilan warga Papua meninjau ulang, atau bisa mencabut gugatan agar Cita tak terjerat masalah hukum. Namun sayangnya, warga Papua bersikeras dengan keputusannya.
"Mereka minta agar kami sebagai pelapor untuk tinjau ulang. Kami punya hati memang, tapi proses hukum tetap kami lakukan," ucap Dedi.
Salah seorang perwakilan Kepala Suku Serui dari kepulauan Yapen, Teluk Cendrawasih, Papua, Marthen V. Koirewoa meminta agar Cita bisa tetap kooperatif menjalani proses hukumnya.
"Kami harap Cita kooperatif dengan polisi, harus menghargai kewenangan polisi. Harus dipanggil dan diproses dan harus kena sanksi adat dari kami," kata Marthen. [Tribun]
Cita dipanggil sebagai saksi terlapor atas laporan perwakilan warga Papua. Ketika itu, ia tampak sumringah usai menjalani pemeriksaan. Namun sebenarnya Cita Citata menangis diperiksa polisi .
"Dari pihak Cita Citata kami dapat informasi bahwa Cita menangis jadi saksi terlapor. Cita bilang enggak ada sedikitpun Cita menjelekkan warga Papua," terang pengacara Dedi Junaedi seperti dikutip Tribunnews.com dari Tabloidnova.com.
Dalam kesempatan itu, Cita dan kuasa hukumnya meminta agar perwakilan warga Papua meninjau ulang, atau bisa mencabut gugatan agar Cita tak terjerat masalah hukum. Namun sayangnya, warga Papua bersikeras dengan keputusannya.
"Mereka minta agar kami sebagai pelapor untuk tinjau ulang. Kami punya hati memang, tapi proses hukum tetap kami lakukan," ucap Dedi.
Salah seorang perwakilan Kepala Suku Serui dari kepulauan Yapen, Teluk Cendrawasih, Papua, Marthen V. Koirewoa meminta agar Cita bisa tetap kooperatif menjalani proses hukumnya.
"Kami harap Cita kooperatif dengan polisi, harus menghargai kewenangan polisi. Harus dipanggil dan diproses dan harus kena sanksi adat dari kami," kata Marthen. [Tribun]