Tenaga Kesehatan Telah Dibayar Dinkes Mimika
pada tanggal
Friday, 8 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Erens Meokbun mengakui pembayaran insentif tenaga kesehatan di Kabupaten Mimika tahap pertama sudah dibayarkan sejak Bulan April lalu melalui rekening masing-masing pegawai.
“Dinkes sudah membagikan insentif kepada para tenaga kesehatan selama tiga bulan sekali dan sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Pembagian semester pertama sudah. Namun saya sebagai kepala dinas bersama bagian kepegawaian menekankan kepada petugas yang tidak melaksanakan tugas dengan baik seperti di wilayah pesisir pantai, pedalaman maupun dalam kota supaya rajin bekerja,” kata Erens saat ditemui Timika eXpress di ruang kerjanya, Senin (4/5).
Ia menegaskan, saat ini harus ada pengurangan tenaga pada tiap puskesmas, karena tenaga sukarela, kontrak dan honorer cukup banyak. “Kita harus ketahui jumlah tenaga yang pasti pada puskesmas dan tenaga kontrak. Dinas akan sesuaikan dengan kebutuhan puskesmas dan dilihat pada pendidikan terakhir tenaga yang ada. Dinkes akan kuranggi tenaga umum, dan harus perlu adanya pembenahan kembali, karena jumlahnya terlalu banyak, sehingga anggaran yang disediakan juga bisa diperuntukan pada program-program lainnya juga,” katanya.
Pemerintah katanya, tidak bisa membayar orang yang tidak bekerja, yang seperti tenaga yang datang duduk dan pulang habis bulan terima gaji dan insentif. “Kami tertibkan seperti ini, karena sesuai dengan pemantauan kami di beberapa puskesmas, ternyata ada tenaga petugas yang datang duduk sampai pulang, tidak ada kerjaan, tetapi habis bulan selalu terima gaji dan insentif. Jadi kami merasa seperti itu, sehingga harus segera dibenahi kembali,” katanya. [TimikaExpress]
“Dinkes sudah membagikan insentif kepada para tenaga kesehatan selama tiga bulan sekali dan sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Pembagian semester pertama sudah. Namun saya sebagai kepala dinas bersama bagian kepegawaian menekankan kepada petugas yang tidak melaksanakan tugas dengan baik seperti di wilayah pesisir pantai, pedalaman maupun dalam kota supaya rajin bekerja,” kata Erens saat ditemui Timika eXpress di ruang kerjanya, Senin (4/5).
Ia menegaskan, saat ini harus ada pengurangan tenaga pada tiap puskesmas, karena tenaga sukarela, kontrak dan honorer cukup banyak. “Kita harus ketahui jumlah tenaga yang pasti pada puskesmas dan tenaga kontrak. Dinas akan sesuaikan dengan kebutuhan puskesmas dan dilihat pada pendidikan terakhir tenaga yang ada. Dinkes akan kuranggi tenaga umum, dan harus perlu adanya pembenahan kembali, karena jumlahnya terlalu banyak, sehingga anggaran yang disediakan juga bisa diperuntukan pada program-program lainnya juga,” katanya.
Pemerintah katanya, tidak bisa membayar orang yang tidak bekerja, yang seperti tenaga yang datang duduk dan pulang habis bulan terima gaji dan insentif. “Kami tertibkan seperti ini, karena sesuai dengan pemantauan kami di beberapa puskesmas, ternyata ada tenaga petugas yang datang duduk sampai pulang, tidak ada kerjaan, tetapi habis bulan selalu terima gaji dan insentif. Jadi kami merasa seperti itu, sehingga harus segera dibenahi kembali,” katanya. [TimikaExpress]