Sulit Dijangkau, di Faranyau Puluhan Anak Tidak Sekolah
pada tanggal
Saturday, 30 May 2015
KAIMANA - Puluhan anak usia sekolah dasar di Kampung Faranyau, hingga saat ini tidak bersekolah. Pasalnya, di kampung tersebut hingga saat ini belum tersedia bangunan gedung SD tempat proses belajar mengajar.
Hal ini diterangkan Kasdim 1713 Kaimana, Mayor Inf. Su-heri kepada wartawan usai pe-nutupan TMMD Rabu (27/5), akses transportasi yang sulit menyebabkan kampung pe-mekaran dari Kampung Sara tersebut sulit dijangkau dan terisolasi yang menyebabkan belum hadirnya sejumlah sarana dan parasaran baik bidang pendidikan maupun sejumlah bidang lainnya.
Menurut Kasdim, bangunan sekolah sangat dibutuhkan di kampung tersebut untuk membantu anak usia sekolah.
"Aksesnya memang sulit, tetapi sebaiknya, sekolah di kampung tersebut dapat dibangun oleh pemerintah daerah untuk tahun-tahun yang akan datang. Jika sekolah sudah dibangun maka anak-anak usia sekolah tidak harus sekolah jauh-jauh ke Lobo atau kampung lainnya yang lebih dekat," terang Kasdim
Ia menerangkan, upaya yang telah dilakukan pihaknya selama melaksanakan kegiatan TMMD yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pen-tingnya pendidikan.
"Terus terang dari sosialisasi yang sudah kita laksanakan, mereka nampak serius untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, jadi bukan hanya menjadi petani terus," katanya.
Diungkapkan Kasdim, untuk menjangkau Kampung Faranyaua, pihaknya harus berjalan kaki dan menggunakan long boat mengikuti sungai, setelah berkendaraan menggunakan truck dari Kampung Lobo hampir 7 jam lamanya, oleh karena itu kampung tersebut cukup jauh, terisolasi dan membutuhkan perhatian.
"Memang kampung ini perlu disentuh dari semua aspek, Jumlah jiwanya memang sebanyak 160 jiwa dan umumnya mereka bercocok tanam secara tradisonal, dengan tingkat ekonomi yang masih sangat rendah dana masih memegang adat istiadat dengan kuat," pungkas Kasdim.[RadarSorong]
Hal ini diterangkan Kasdim 1713 Kaimana, Mayor Inf. Su-heri kepada wartawan usai pe-nutupan TMMD Rabu (27/5), akses transportasi yang sulit menyebabkan kampung pe-mekaran dari Kampung Sara tersebut sulit dijangkau dan terisolasi yang menyebabkan belum hadirnya sejumlah sarana dan parasaran baik bidang pendidikan maupun sejumlah bidang lainnya.
Menurut Kasdim, bangunan sekolah sangat dibutuhkan di kampung tersebut untuk membantu anak usia sekolah.
"Aksesnya memang sulit, tetapi sebaiknya, sekolah di kampung tersebut dapat dibangun oleh pemerintah daerah untuk tahun-tahun yang akan datang. Jika sekolah sudah dibangun maka anak-anak usia sekolah tidak harus sekolah jauh-jauh ke Lobo atau kampung lainnya yang lebih dekat," terang Kasdim
Ia menerangkan, upaya yang telah dilakukan pihaknya selama melaksanakan kegiatan TMMD yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pen-tingnya pendidikan.
"Terus terang dari sosialisasi yang sudah kita laksanakan, mereka nampak serius untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, jadi bukan hanya menjadi petani terus," katanya.
Diungkapkan Kasdim, untuk menjangkau Kampung Faranyaua, pihaknya harus berjalan kaki dan menggunakan long boat mengikuti sungai, setelah berkendaraan menggunakan truck dari Kampung Lobo hampir 7 jam lamanya, oleh karena itu kampung tersebut cukup jauh, terisolasi dan membutuhkan perhatian.
"Memang kampung ini perlu disentuh dari semua aspek, Jumlah jiwanya memang sebanyak 160 jiwa dan umumnya mereka bercocok tanam secara tradisonal, dengan tingkat ekonomi yang masih sangat rendah dana masih memegang adat istiadat dengan kuat," pungkas Kasdim.[RadarSorong]