Setiap Keluarga harus Miliki Ketahanan Keluarga
pada tanggal
Tuesday, 26 May 2015
ARSO (KEEROM) – Untuk mengantisipasi dampak negatif pertambahan jumlah pendudukan yang tinggi, diharapkan masing-masing keluarga harus mempunyai dan memiliki ketahanan keluarga. Hal itu, karena ketahanan merupakan dasar atau pondasi dari sebuah keluarga. Apabila tidak memiliki ketahanan keluarga, pastinya tidak akan kokoh atau kuat selama-lamanya.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Keerom, Yuli Ratna Ningrum Anderi kepada Bintang Papua disela-sela sosialisasi pembinaan ketahahan keluarga tingkat Kabupaten Keerom, di Aula Kantor Bappeda, Jumat (22/5) kemarin.
Menurutnya, dalam ketahanan keluarga ada beberapa fungsi diantaranya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi ekonomi dan lain sebagainya.
“Dengan kegiatan sosialisasi pembinaan ketahanan keluarga agar setiap kader bisa menginformasikan setiap keluarga yang memiliki balita, memiliki remaja dan memiliki lansia dalam mengatur, mengurus dan membina,” ujarnya.
Untuk Lanjut Usia (Lansia) dalam jumlah penduduk di Keerom sangat tinggi, sehingga dalam setiap keluarga yang memiliki anggota keluarga yang tergolong Lansia, tidak menitipkan ke Panti Jompo, tetapi bagaimana cara untuk mengurus, dan mengetahui cara membina lansia tersebut.
“Jadi di kampung-kampung telah terbentuk Bina Kelurga Remaja, Bina Kelurga Balita dan Bina Keluarga Lansia. Untuk Bina keluarga Lansia telah dilakukan beberapa kegiatan, seperti senam dan pembagian kacamata,” ungkap Yuli Ratna Ningrum Anderi.
Oleh sebab itu, dengan pembinaan ketahanan keluarga agar setiap keluarga bisa merasakan sejahtera, apabila telah bisa melaksanakan hal demikian dalam menjaga ketahanan keluarga masing- masing agar lebih kuat dan kokoh. [Binpa]
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Keerom, Yuli Ratna Ningrum Anderi kepada Bintang Papua disela-sela sosialisasi pembinaan ketahahan keluarga tingkat Kabupaten Keerom, di Aula Kantor Bappeda, Jumat (22/5) kemarin.
Menurutnya, dalam ketahanan keluarga ada beberapa fungsi diantaranya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi ekonomi dan lain sebagainya.
“Dengan kegiatan sosialisasi pembinaan ketahanan keluarga agar setiap kader bisa menginformasikan setiap keluarga yang memiliki balita, memiliki remaja dan memiliki lansia dalam mengatur, mengurus dan membina,” ujarnya.
Untuk Lanjut Usia (Lansia) dalam jumlah penduduk di Keerom sangat tinggi, sehingga dalam setiap keluarga yang memiliki anggota keluarga yang tergolong Lansia, tidak menitipkan ke Panti Jompo, tetapi bagaimana cara untuk mengurus, dan mengetahui cara membina lansia tersebut.
“Jadi di kampung-kampung telah terbentuk Bina Kelurga Remaja, Bina Kelurga Balita dan Bina Keluarga Lansia. Untuk Bina keluarga Lansia telah dilakukan beberapa kegiatan, seperti senam dan pembagian kacamata,” ungkap Yuli Ratna Ningrum Anderi.
Oleh sebab itu, dengan pembinaan ketahanan keluarga agar setiap keluarga bisa merasakan sejahtera, apabila telah bisa melaksanakan hal demikian dalam menjaga ketahanan keluarga masing- masing agar lebih kuat dan kokoh. [Binpa]