Seorang Anggota TPN-OPM Tewas Tertembak di Nabire
pada tanggal
Friday, 1 May 2015
NABIRE - Salah satu anggota Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) yang sehari sebelumnya ditangkap dalam aksi baku tembak dengan pihak kepolisian di Nabire, Papua, pada Kamis, 30 April 2015, Leonardus Maga Yogi, akhirnya meninggal dunia.
"Setelah tertangkap bersama dua anak buahnya pada pukul 10.45 WIT, dia langsung di bawah ke RSUD Nabire. Tapi pada pukul 14.15 WIT di hari yang sama, Leonardus yang sebelumnya tertembak saat aksi penangkapan itu, meninggal dunia di RSUD Nabire," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Polisi Patrige Renwarin, Jumat, 1 Mei 2015.
Leonardus yang diklaim sebagai Panglima TPN-OPM Devisi II Pemnka IV Wilayah Paniai yang selama ini beroperasi di wilayah Nabire dan Paniai itu meninggal dunia akibat terjangan peluru saat terjadi baku tembak antara dirinya bersama empat anak buahnya dengan aparat kepolisian yang akan menangkapnya.
Sementara dua anak buahnya yang ikut dalam aksi baku tembak, Marcel Mayup dan Yulianus Nawipa, juga mengalami luka-luka dan masih dirawat di RSUD Nabire. Dua orang anak buahnya lagi, berhasil kabur saat aksi baku tembak terjadi. "Rencananya dua anggota Lonardus yang tertangkap akan dibawa ke Jayapura untuk pemeriksaan,” kata Patrige.
Menurut Patrige, penangkapan ini bermula saat diketahui para terduga anggota TPN-OPM, Leonardus dan teman-temannya berada di area Pantai Gedo, Kampung Sanoba sedang menggunakan mobil angkot jenis Toyota Innova DS 7372 K. Saat itu Satgas Polda Papua dan Tim Khusus Polda Papua menghentikan mobil Leonardus yang menjadi target.
"Tapi saat itu juga mereka mengeluarkan senjata api jenis FN dan melakukan perlawanan dengan melakukan penembakan ke arah polisi, sehingga polisi melakukan tindakan tembakan ke atas sebagai bentuk peringatan dan melumpuhkan target dengan tembakan melumpuhkan pada bagian kedua lutut. Mereka dibawa ke RSUD Nabire untuk dievakuasi," ujar Patrige.
Kapolres Nabire, AKBP Halasan Situmeang, sebelumnya mengatakan kelompok ini ditangkap saat berada di Kota Nabire dan sedang menerobos jalur lintasan dilarang melintas. Lalu, anggota mengejar mobil yang ditumpangi Leonardus bersama rekannya.
Ketika dikejar, menurut Halasan, para pelaku melarikan diri ke arah pantai atau sekitar Bandara Nabire. Tapi saat dikejar, mobil para pelaku menabrak tiang semen dan polisi langsung menyergapnya.
"Tiba-tiba dari mobil para pelaku ada tembakan, sehingga sempat terjadi baku tembak antara para pelaku dengan anggota polisi yang berlangsung sekitar 10 menit lamanya," ujar Halasan, saat dihubungi wartawan ke Nabire, Kamis, 30 April 2015.
Halasan juga mengatakan, saat ini dua orang pelaku ditahan di Polres Nabire dan satu orang lainnya masih dirawat di RSUD Nabire. Dua orang lainnya berhasil melarikan diri. "Selain menangkap tiga pelaku, kami juga berhasil menyita senjata jenis FN dari tangan pelaku," katanya. [Tempo]
"Setelah tertangkap bersama dua anak buahnya pada pukul 10.45 WIT, dia langsung di bawah ke RSUD Nabire. Tapi pada pukul 14.15 WIT di hari yang sama, Leonardus yang sebelumnya tertembak saat aksi penangkapan itu, meninggal dunia di RSUD Nabire," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Polisi Patrige Renwarin, Jumat, 1 Mei 2015.
Leonardus yang diklaim sebagai Panglima TPN-OPM Devisi II Pemnka IV Wilayah Paniai yang selama ini beroperasi di wilayah Nabire dan Paniai itu meninggal dunia akibat terjangan peluru saat terjadi baku tembak antara dirinya bersama empat anak buahnya dengan aparat kepolisian yang akan menangkapnya.
Sementara dua anak buahnya yang ikut dalam aksi baku tembak, Marcel Mayup dan Yulianus Nawipa, juga mengalami luka-luka dan masih dirawat di RSUD Nabire. Dua orang anak buahnya lagi, berhasil kabur saat aksi baku tembak terjadi. "Rencananya dua anggota Lonardus yang tertangkap akan dibawa ke Jayapura untuk pemeriksaan,” kata Patrige.
Menurut Patrige, penangkapan ini bermula saat diketahui para terduga anggota TPN-OPM, Leonardus dan teman-temannya berada di area Pantai Gedo, Kampung Sanoba sedang menggunakan mobil angkot jenis Toyota Innova DS 7372 K. Saat itu Satgas Polda Papua dan Tim Khusus Polda Papua menghentikan mobil Leonardus yang menjadi target.
"Tapi saat itu juga mereka mengeluarkan senjata api jenis FN dan melakukan perlawanan dengan melakukan penembakan ke arah polisi, sehingga polisi melakukan tindakan tembakan ke atas sebagai bentuk peringatan dan melumpuhkan target dengan tembakan melumpuhkan pada bagian kedua lutut. Mereka dibawa ke RSUD Nabire untuk dievakuasi," ujar Patrige.
Kapolres Nabire, AKBP Halasan Situmeang, sebelumnya mengatakan kelompok ini ditangkap saat berada di Kota Nabire dan sedang menerobos jalur lintasan dilarang melintas. Lalu, anggota mengejar mobil yang ditumpangi Leonardus bersama rekannya.
Ketika dikejar, menurut Halasan, para pelaku melarikan diri ke arah pantai atau sekitar Bandara Nabire. Tapi saat dikejar, mobil para pelaku menabrak tiang semen dan polisi langsung menyergapnya.
"Tiba-tiba dari mobil para pelaku ada tembakan, sehingga sempat terjadi baku tembak antara para pelaku dengan anggota polisi yang berlangsung sekitar 10 menit lamanya," ujar Halasan, saat dihubungi wartawan ke Nabire, Kamis, 30 April 2015.
Halasan juga mengatakan, saat ini dua orang pelaku ditahan di Polres Nabire dan satu orang lainnya masih dirawat di RSUD Nabire. Dua orang lainnya berhasil melarikan diri. "Selain menangkap tiga pelaku, kami juga berhasil menyita senjata jenis FN dari tangan pelaku," katanya. [Tempo]