Robert Blake Nilai PT Freeport Indonesia Berjasa untuk Papua
pada tanggal
Friday 8 May 2015
JAKARTA - Beroperasi di Mimika, Papua, PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak.
Tak hanya itu, Freeport juga telah memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh Indonesia.
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert O. Blake, Jr mengatakan, perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc asal AS tersebut telah banyak berkontribusi bagi rakyat Papua melalui keberadaannya.
“Mereka (Freeport) telah mempekerjakan lebih dari 30 ribu orang Papua, dan tentu saja pajak pendapatan perusahaan bergulir kembali ke rakyat Papua. Freeport juga memiliki program sosial korporasi untuk membantu masyarakat lokal, sangat mengesankan melihat apa yang mereka lakukan di sana,” terang Dubes Blake saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Bahkan Blake tak segan-segan mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat langsung kontribusi Freeport bagi rakyat Papua.
Saat ini, perusahaan tambang asal AS itu tengah mengajukan permohonan perpanjangan kontrak beroperasi selama 20 tahun hingga 2041. Pasalnya, kontrak Freeport di Indonesia akan habis sekitar enam tahun lagi, tepatnya pada 2021.
Freeport juga tengah berencana membenamkan modal sekitar US$ 15 miliar untuk pengembangan tambang bawah tanah, dengan proyeksi dari saat ini hingga 2041, ditambah investasi proyek smelter tembaga tambahan sekitar US$ 2,3 miliar.
Hingga saat ini, investasi yang telah dikucurkan untuk proyek pengembangan tambang bawah tanah mencapai US$ 4 miliar. [Liputan6]
Tak hanya itu, Freeport juga telah memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh Indonesia.
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert O. Blake, Jr mengatakan, perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc asal AS tersebut telah banyak berkontribusi bagi rakyat Papua melalui keberadaannya.
“Mereka (Freeport) telah mempekerjakan lebih dari 30 ribu orang Papua, dan tentu saja pajak pendapatan perusahaan bergulir kembali ke rakyat Papua. Freeport juga memiliki program sosial korporasi untuk membantu masyarakat lokal, sangat mengesankan melihat apa yang mereka lakukan di sana,” terang Dubes Blake saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Bahkan Blake tak segan-segan mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat langsung kontribusi Freeport bagi rakyat Papua.
Saat ini, perusahaan tambang asal AS itu tengah mengajukan permohonan perpanjangan kontrak beroperasi selama 20 tahun hingga 2041. Pasalnya, kontrak Freeport di Indonesia akan habis sekitar enam tahun lagi, tepatnya pada 2021.
Freeport juga tengah berencana membenamkan modal sekitar US$ 15 miliar untuk pengembangan tambang bawah tanah, dengan proyeksi dari saat ini hingga 2041, ditambah investasi proyek smelter tembaga tambahan sekitar US$ 2,3 miliar.
Hingga saat ini, investasi yang telah dikucurkan untuk proyek pengembangan tambang bawah tanah mencapai US$ 4 miliar. [Liputan6]