Proposal Belum Dijawab, Massa Palang Kantor Bupati Manokwari
pada tanggal
Friday, 8 May 2015
SOWI GUNUNG (MANOKWARI) - Sekelompok orang yang berjumlah kurang lebih 10 orang, sekitar pukul 15.00 Senin petang memalang Kantor Bupati Manokwari di Sowi Gunung. Pemalangan berlangsung kurang lebih 1 jam sebelum akhirnya berhasil dibuka oleh aparat kepolisian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelompok massa itu datang-datang secara tiba-tiba. Beberapa diantara mereka membawa parang. Mereka juga membawa beberapa batang bambu.
Setelah tiba di depan kantor bupati, mereka kemudian memerintahkan semua PNS di dalam kantor bupati untuk keluar karena akan kantor akan mereka palang. Mengetahui massa dalam keadaan emosi apalagi beberapa sambil menenteng parang, para PNS pun ketakutan. Mereka kemudian berhamburan ke luar.
Setelah semua PNS keluar, massa kemudian memalang pintu utama kantor bupati dengan beberapa batang bambu yang telah dipersiapkan.
“Mereka menuntut pembayaran proposal (bantuan dana) yang sudah lama dijanjikan tapi belum juga dibayarkan,” kata salah seorang staf Humas dan Protokol yang meminta namanya tidak dimunculkan.
Menurut sumber yang sama, sekitar 30 menit kemudian, puluhan aparat kepolisian dari Polres Manokwari tiba di kantor bupati. Polisi lantas melakukan negosiasi dengan massa. Sempat terjadi ketegangan lantaran massa bersikeras menolak membuka palang. Namun akhirnya palang berhasil dibuka paksa oleh polisi.
“Kabarnya ada satu polisi yang mengalami patah kaki saat kejar massa. Tapi kami tidak bisa pastikan karena lihat dari jauh saja ada orang yang diangkat polisi dan dibawa ke rumah sakit,” kata sumber tersebut.
Sekedar diketahui, kantor bupati di Sowi Gunung yang menjadi simbol Pemkab Manokwari sudah sering kali dipalang. Pemalangan yang terus terjadi ini sedikit banyak telah menggerus kewibawaan Pemerintah Daerah yang dipimpin Bastian Salabai ini. [CahayaPapua]
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelompok massa itu datang-datang secara tiba-tiba. Beberapa diantara mereka membawa parang. Mereka juga membawa beberapa batang bambu.
Setelah tiba di depan kantor bupati, mereka kemudian memerintahkan semua PNS di dalam kantor bupati untuk keluar karena akan kantor akan mereka palang. Mengetahui massa dalam keadaan emosi apalagi beberapa sambil menenteng parang, para PNS pun ketakutan. Mereka kemudian berhamburan ke luar.
Setelah semua PNS keluar, massa kemudian memalang pintu utama kantor bupati dengan beberapa batang bambu yang telah dipersiapkan.
“Mereka menuntut pembayaran proposal (bantuan dana) yang sudah lama dijanjikan tapi belum juga dibayarkan,” kata salah seorang staf Humas dan Protokol yang meminta namanya tidak dimunculkan.
Menurut sumber yang sama, sekitar 30 menit kemudian, puluhan aparat kepolisian dari Polres Manokwari tiba di kantor bupati. Polisi lantas melakukan negosiasi dengan massa. Sempat terjadi ketegangan lantaran massa bersikeras menolak membuka palang. Namun akhirnya palang berhasil dibuka paksa oleh polisi.
“Kabarnya ada satu polisi yang mengalami patah kaki saat kejar massa. Tapi kami tidak bisa pastikan karena lihat dari jauh saja ada orang yang diangkat polisi dan dibawa ke rumah sakit,” kata sumber tersebut.
Sekedar diketahui, kantor bupati di Sowi Gunung yang menjadi simbol Pemkab Manokwari sudah sering kali dipalang. Pemalangan yang terus terjadi ini sedikit banyak telah menggerus kewibawaan Pemerintah Daerah yang dipimpin Bastian Salabai ini. [CahayaPapua]