Presiden Jokowi Tetapkan Papua Sebagai Masa Depan Ekonomi Indonesia
pada tanggal
Tuesday, 26 May 2015
JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Papua dan Wilayah Indonesia Timur lainnya sebagai masa depan ekonomi Indonesia. Untuk mewujudkannya tidak lain adalah membangun infrastruktur.
"Saya melihat betul bahwa Indonesia Timur adalah masa depan kita, masa depan kita. Karena potensi dan kekuatan yang bisa diangkat sangat besar sekali," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya di acara Trade and Investment Indonesia Timur, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Jokowi mengatakan, untuk menggali seluruh potensi di Indonesia Timur hanya bisa dilakukan dengan membangun infrastruktur. Salah satu yang mulai dilakukan dirinya adalah memulai pembangun pelabuhan besar dan kawasan industri di Makassar Sulawesi Selatan, hingga Sorong Papua Barat.
"Jumat kemarin kita mulai groundbreaking untuk pelabuhan di Makassar, dan zona industri yang mencakup 2.000 hektar. Kemudian Juli akan dimulai pembangunan pelabuhan besar di Sorong seluas 7.000 hektar yang juga dilengkapi kawasan industri," ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah juga telah menyiapkan lahan seluas 4,6 juta hektar di Marauke. Di mana di sana akan bisa dikembangkan sebagai sentra produksi pangan mulai dari padi, jagung, dan tebu.
"Dari 4,6 juta hektar tersebut, 1,2 juta hektar bisa dipakai untuk padi, jagung, dan tebu. Kalau semua lahan 4,6 juta bisa dikerjakan semua, hasilnya 1 hektar bisa 8 ton padi. Artinya hasilnya bisa 37 juta ton sekali panen, tiga kali panen 110 juta ton. Jadi hanya satu kabupaten bisa memenuhi produksi nasional yang sekarang mencapai 60-70 juta ton," ungkapnya lagi.
Jokowi memberikan contoh potensi di Indonesia Timur lainnya yakni, Maluku dan Ternate serta Tidore. Di sana hasil ikan sangat berlimpah sekali, namun ikan tersebut hasil tangkapan kapal asing di laut Indonesia.
"Di seluruh Indonesia ada 70.000 kapal asing yang lalu-lalang menangkap ikan di perairan kita. Nilainya setara Rp 300 triliun," ucap Jokowi.
Maka, melihat besarnya potensi tersebut, ia yakin dengan mengembangkan Indonesia Timur, maka ekonomi Indonesia akan lebih besar lagi.
"Indonesia Timur adalah masa depan kita, masa depan kita, masa depan kita," pungkasnya. [Detik]
"Saya melihat betul bahwa Indonesia Timur adalah masa depan kita, masa depan kita. Karena potensi dan kekuatan yang bisa diangkat sangat besar sekali," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya di acara Trade and Investment Indonesia Timur, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Jokowi mengatakan, untuk menggali seluruh potensi di Indonesia Timur hanya bisa dilakukan dengan membangun infrastruktur. Salah satu yang mulai dilakukan dirinya adalah memulai pembangun pelabuhan besar dan kawasan industri di Makassar Sulawesi Selatan, hingga Sorong Papua Barat.
"Jumat kemarin kita mulai groundbreaking untuk pelabuhan di Makassar, dan zona industri yang mencakup 2.000 hektar. Kemudian Juli akan dimulai pembangunan pelabuhan besar di Sorong seluas 7.000 hektar yang juga dilengkapi kawasan industri," ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah juga telah menyiapkan lahan seluas 4,6 juta hektar di Marauke. Di mana di sana akan bisa dikembangkan sebagai sentra produksi pangan mulai dari padi, jagung, dan tebu.
"Dari 4,6 juta hektar tersebut, 1,2 juta hektar bisa dipakai untuk padi, jagung, dan tebu. Kalau semua lahan 4,6 juta bisa dikerjakan semua, hasilnya 1 hektar bisa 8 ton padi. Artinya hasilnya bisa 37 juta ton sekali panen, tiga kali panen 110 juta ton. Jadi hanya satu kabupaten bisa memenuhi produksi nasional yang sekarang mencapai 60-70 juta ton," ungkapnya lagi.
Jokowi memberikan contoh potensi di Indonesia Timur lainnya yakni, Maluku dan Ternate serta Tidore. Di sana hasil ikan sangat berlimpah sekali, namun ikan tersebut hasil tangkapan kapal asing di laut Indonesia.
"Di seluruh Indonesia ada 70.000 kapal asing yang lalu-lalang menangkap ikan di perairan kita. Nilainya setara Rp 300 triliun," ucap Jokowi.
Maka, melihat besarnya potensi tersebut, ia yakin dengan mengembangkan Indonesia Timur, maka ekonomi Indonesia akan lebih besar lagi.
"Indonesia Timur adalah masa depan kita, masa depan kita, masa depan kita," pungkasnya. [Detik]