Pola Pikir Pendidikan di Papua Harus Berubah
pada tanggal
Sunday, 24 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Anggota DPR RI dari Komisi VII bidang Sosial dan Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Muhammad Nur Purnamasidi mengatakan salah satu cara dan strategi membangun Papua lebih maju seperti daerah lain di luar Papua adalah dengan melakukan perubahan pola pikir.
Menurut poltisi dari Partai Golkar ini pola pikir ini harus diubah sejak usia dini. Anak-anak di Mimika menurutnya telah mendapatkan bantuan pendidikan dari CSR PT Freeport Indonesia yang dikelola oleh LPMAK. Namun dari sisi pendidikan menurutnya terlihat jelas kebanyakan cenderung memilih pendidikan yang berkaitan dengan keagamaan, padahal masih banyak ilmu lain yang dapat dipelajari, sehingga jika pola pikir ini harus diubah.
“Ternyata bantuan-bantuan ke masyarakat khususnya untuk masalah pendidikan ini banyak anak-anak yang cenderung dengan yang berhubungan teologis,” kata Purnamasidi.
Padahal, menurutnya ada sekian banyak jenis bidang dalam pendidikan yang dapat menambah ilmu pengetahuan anak-anak Papua. Sehingga dengan ilmu tersebut dapat digunakan untuk membangun Papua menuju Papua yang maju, damai dan sejahtera.
“Nah ini perlu diubah, mindset anak sejak dini. Jangan dilihat atau digambarkan hanya satu jenis bidang pendidikan saja. Anak-anak butuh diberikan juga gambaran tentang bidang-bidang lainnya seperti bagaimana jiak menjadi insinyur atau jadi dokter. Juga seorang penerbang dan yang lainnya, Saya piker ada bidang-bidang lain yang bisa cepat membangun,” jelasnya.
Hal ini menurut Purnamasidi menyebabkan banyak anak-anak Papua menyenyam pendidikan tidak hanya pada satu bidang saja yang otomatis membangkitkan ilmu pengetahuan yang dimiliki sehingga membangun Papua menjadi lebih baik. [SalamPapua]
Menurut poltisi dari Partai Golkar ini pola pikir ini harus diubah sejak usia dini. Anak-anak di Mimika menurutnya telah mendapatkan bantuan pendidikan dari CSR PT Freeport Indonesia yang dikelola oleh LPMAK. Namun dari sisi pendidikan menurutnya terlihat jelas kebanyakan cenderung memilih pendidikan yang berkaitan dengan keagamaan, padahal masih banyak ilmu lain yang dapat dipelajari, sehingga jika pola pikir ini harus diubah.
“Ternyata bantuan-bantuan ke masyarakat khususnya untuk masalah pendidikan ini banyak anak-anak yang cenderung dengan yang berhubungan teologis,” kata Purnamasidi.
Padahal, menurutnya ada sekian banyak jenis bidang dalam pendidikan yang dapat menambah ilmu pengetahuan anak-anak Papua. Sehingga dengan ilmu tersebut dapat digunakan untuk membangun Papua menuju Papua yang maju, damai dan sejahtera.
“Nah ini perlu diubah, mindset anak sejak dini. Jangan dilihat atau digambarkan hanya satu jenis bidang pendidikan saja. Anak-anak butuh diberikan juga gambaran tentang bidang-bidang lainnya seperti bagaimana jiak menjadi insinyur atau jadi dokter. Juga seorang penerbang dan yang lainnya, Saya piker ada bidang-bidang lain yang bisa cepat membangun,” jelasnya.
Hal ini menurut Purnamasidi menyebabkan banyak anak-anak Papua menyenyam pendidikan tidak hanya pada satu bidang saja yang otomatis membangkitkan ilmu pengetahuan yang dimiliki sehingga membangun Papua menjadi lebih baik. [SalamPapua]