Petani asal Kampung Ayate Tewas Tertimpa Truk di Jalan Trans Nabire
pada tanggal
Thursday, 28 May 2015
KOTA JAYAPURA - Simsin Pekei (29) petani asal Kampung Ayate Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, tewas tertimpa truk yang ditumpanginya saat melintas di Kilometer 148 Jalan Trans yang menghubungkan Kabupaten Paniai dan Nabire, Minggu (24/5) pekan lalu.
Dalam kecelakaan itu, pengemudi Truk atas nama Ibrahim mengalami luka cukup parah dan harus dilarikan ke Rumah Sakit. Sedangkan rekan korban atas nama Benyamin Ukago (25) warga Kampung Ayate Tigi Barat, Kabupaten Deiyai mengalami luka ringan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Patrige menegaskan, kecelakaan tunggal ini masih dalam penyelidikan petugas Satlantas Polres setempat. Pihaknya menduga kecelakaan itu dipicu tidak berfungsinya system pengereman Truk yang tumpangi korban.
Dari hasil keterangan awal saksi-saksi, ungkap Patrige, kecelakaan itu bermula saat Truk yang dikemudikan Ibrahim dari kampung Debei Tigi Barat menuju Nabire, Sesampainya di Kilometer 160 PT Vitas, Ibrahim merasa mengantuk, sehingga kemudi digantikan oleh sopir lintas atas nama Vens Badoa (20).
Ditengah perjalanan tepatnya di Kilometer 148, system pengereman Truk mendadak rusak saat menuruni turunan. Panik, Vens Badoa membanting stir ke kanan dan menyebabkan truk terguling ke kiri.
“Saat kejadian, korban dan rekannya tengah duduk di atas bak truk. Keduanya sempat terlempar, namun nahas bagi korban, dia tertimpa bak truk hingga tewas seketika,” terangnya.
Patrige menambahkan, saat ini kepolisian setempat telah melakukan penyitaan terhadap Truk maut. Sedangkan sopir masih shock dengan kejadian tersebut.
“Petugas masih memintai keterangan saksi-saksi, untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut,” tegasnya. [PasifikPos]
Dalam kecelakaan itu, pengemudi Truk atas nama Ibrahim mengalami luka cukup parah dan harus dilarikan ke Rumah Sakit. Sedangkan rekan korban atas nama Benyamin Ukago (25) warga Kampung Ayate Tigi Barat, Kabupaten Deiyai mengalami luka ringan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Patrige menegaskan, kecelakaan tunggal ini masih dalam penyelidikan petugas Satlantas Polres setempat. Pihaknya menduga kecelakaan itu dipicu tidak berfungsinya system pengereman Truk yang tumpangi korban.
Dari hasil keterangan awal saksi-saksi, ungkap Patrige, kecelakaan itu bermula saat Truk yang dikemudikan Ibrahim dari kampung Debei Tigi Barat menuju Nabire, Sesampainya di Kilometer 160 PT Vitas, Ibrahim merasa mengantuk, sehingga kemudi digantikan oleh sopir lintas atas nama Vens Badoa (20).
Ditengah perjalanan tepatnya di Kilometer 148, system pengereman Truk mendadak rusak saat menuruni turunan. Panik, Vens Badoa membanting stir ke kanan dan menyebabkan truk terguling ke kiri.
“Saat kejadian, korban dan rekannya tengah duduk di atas bak truk. Keduanya sempat terlempar, namun nahas bagi korban, dia tertimpa bak truk hingga tewas seketika,” terangnya.
Patrige menambahkan, saat ini kepolisian setempat telah melakukan penyitaan terhadap Truk maut. Sedangkan sopir masih shock dengan kejadian tersebut.
“Petugas masih memintai keterangan saksi-saksi, untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut,” tegasnya. [PasifikPos]