-->

Peserta Diklatpim III Paniai Terima Pembekalan Wawasan Kebangsaan

KOTA JAYAPURA - Sebanyak 40 orang peserta Pendidikan dan Latihan Pimpinan (DIKLATPIM) III Kabupaten Paniai diberikan pembekalan Wawasan Kebangsaan dan sejarah kembalinya Papua ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pembekalan dilakukan oleh  Staf Ahli Pangdam Bidang Ilmu Pengetahuan Tehnologi dan Lingkungan Hidup Kolonel Inf Ketut Budiastawa, di Ruang Bina Yudha Makodam XVII/Cenderawasih adalah dalam rangka membentuk sosok pemimpin birokrasi yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjabarkan visi dan misi ke dalam program instansi serta memimpin pelaksanaannya.

Salah satu materi yang diberikan dalam Diklatpim III ini adalah materi tentang Wawasan Kebangsaan, dengan tujuan untuk membekali peserta Diklat dengan kemampuan mengaktualisasikan nilai dan semangat wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansi.

Selain itu, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara.

Pada penyampaian materi, Budiastawa lebih menekankan bahwa wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia.

Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar Negara dan Ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945.

“Konsep kebangsaan itulah yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia. Wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial,” jelasnya di Jayapura, Jumat (22/5).

Dijelaskannya, konsep kebangsaan bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan.

Selain itu, wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia.

“Wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan,”jelasnya.

Selanjutnya, dalam penjelasan kembalinya Papua ke dalam bingkai NKRI, Budiastawa menyampaikan bahwasannya pada 1 Mei 1963 dan hasil Pepera 1969 secara de facto dasar hukum internasional, Papua diserahkan kepada Republik Indonesia, dan ini sudah final.

“Dengan kembalinya Papua ke dalam bingkai NKRI yang harus kita lakukan sekarang adalah bagaimana membangun Papua ini supaya lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan Papua yang Damai, Bangkit, Mandiri dan Sejahtera sesuai dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP MH – Klemen Tinal, SE MM,”terangnya. [Dharapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah