Pertandingan Lawan Perseru Diberhentikan Menpora, Barito FC Kecewa
pada tanggal
Saturday, 2 May 2015
SERUI (YAPEN) - Berdasarkan surat dari Menpora tertanggal 17 April 2015 pada poin keempat ayat c menyebutkan bahwa laga LSI QNB tetap berjalan dengan catatan disupervisi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
“Namun sayang surat edaran Menpora tersebut hanya bualan. Sebagaimana surat edaran Menpora bahwa starting liga resmi berjalan 25 April, akhirnya klub pun memberangkatkan pemain menuju daerah, seperti Persija ke Jayapura, Barito ke Serui, dengan biaya yang sangat besar. Tetapi setelah pertandingan akan digelar,pada Senin (27/4), Polres Kepulauan Yapen tidak bersedia mengeluarkan ijin keramaian pertandingan lanjutan QNB League, Perseru vs Barito di stadion Marora karena ada surat dari Menpora kepada Polri untuk tidak mengeluarkan ijin keramaian,”tegas Asisten Manager Barito FC, Syarifuddin, dalam jumpa pers, Minggu (26/4).
Dia mengemukakan bahwa management klub tidak menerima begitu saja pembatalan pertandingan oleh Menpora ini. Pasalnya, uang ratusan juta rupiah sudah dikeluarkan untuk membiayai tim sampai ke Serui. Sikap protes akan disusun setelah tiba di home base, dengan melibatkan seluruh supporter Barito.
Sementara itu, Manajer Perseru, Drs. Yan Piter Ayorbaba, MM mengemukakan bahwa dirinya geram atas tindakan Menpora yang memberhentikan pertandingan. Seharusnya Menpora harus arif dan bijaksana menyikapi kalau ada masalah, bukan malah memberhentikan pertandingan.
“Menpora harus tanggung jawab dan tidak usah kaget, ketika tim sepakbola Papua berkecimpung di Pasifik dan Australia,” tegasnya. Ditempat yang sama, Kabag OPS Polres Yapen, AKP. Y. Poccerattu mengemukakan masalah ijin Polres Yapen tidak melarang. Namun karena ada instruksi dari Polda Papua tentang tidak boleh diberikan rekomendasi ijin pertandingan, maka pertandingan lanjutan QNBL hari ini di batalkan.
Disamping itu, kata Kabag Ops, batalnya digelar lanjutan liga, pihak Polres Yapen telah menerima surat tentang kekisruhan yang terjadi antara Menpora dengan PSSI.
“Intinya kalau ijin pertandingan bagi Persipura di keluarkan, saya rasa ijin bagi Perseru juga dikeluarkan, sehingga masing-masing tim harus paham, mengenai batalnya pertandingan ini,” katanya.
Menurut dia, Mabes Polri mendapat permintaan dari Menpora Imam Nahrawi bahwa PSSI dibekukan sehingga tiap laga atau pertandingan dibawah naungan induk organisasi tersebut tidak bisa diberikan rekemondasi atau izin keramaian. [Binpa]
“Namun sayang surat edaran Menpora tersebut hanya bualan. Sebagaimana surat edaran Menpora bahwa starting liga resmi berjalan 25 April, akhirnya klub pun memberangkatkan pemain menuju daerah, seperti Persija ke Jayapura, Barito ke Serui, dengan biaya yang sangat besar. Tetapi setelah pertandingan akan digelar,pada Senin (27/4), Polres Kepulauan Yapen tidak bersedia mengeluarkan ijin keramaian pertandingan lanjutan QNB League, Perseru vs Barito di stadion Marora karena ada surat dari Menpora kepada Polri untuk tidak mengeluarkan ijin keramaian,”tegas Asisten Manager Barito FC, Syarifuddin, dalam jumpa pers, Minggu (26/4).
Dia mengemukakan bahwa management klub tidak menerima begitu saja pembatalan pertandingan oleh Menpora ini. Pasalnya, uang ratusan juta rupiah sudah dikeluarkan untuk membiayai tim sampai ke Serui. Sikap protes akan disusun setelah tiba di home base, dengan melibatkan seluruh supporter Barito.
Sementara itu, Manajer Perseru, Drs. Yan Piter Ayorbaba, MM mengemukakan bahwa dirinya geram atas tindakan Menpora yang memberhentikan pertandingan. Seharusnya Menpora harus arif dan bijaksana menyikapi kalau ada masalah, bukan malah memberhentikan pertandingan.
“Menpora harus tanggung jawab dan tidak usah kaget, ketika tim sepakbola Papua berkecimpung di Pasifik dan Australia,” tegasnya. Ditempat yang sama, Kabag OPS Polres Yapen, AKP. Y. Poccerattu mengemukakan masalah ijin Polres Yapen tidak melarang. Namun karena ada instruksi dari Polda Papua tentang tidak boleh diberikan rekomendasi ijin pertandingan, maka pertandingan lanjutan QNBL hari ini di batalkan.
Disamping itu, kata Kabag Ops, batalnya digelar lanjutan liga, pihak Polres Yapen telah menerima surat tentang kekisruhan yang terjadi antara Menpora dengan PSSI.
“Intinya kalau ijin pertandingan bagi Persipura di keluarkan, saya rasa ijin bagi Perseru juga dikeluarkan, sehingga masing-masing tim harus paham, mengenai batalnya pertandingan ini,” katanya.
Menurut dia, Mabes Polri mendapat permintaan dari Menpora Imam Nahrawi bahwa PSSI dibekukan sehingga tiap laga atau pertandingan dibawah naungan induk organisasi tersebut tidak bisa diberikan rekemondasi atau izin keramaian. [Binpa]