Persipura Nilai Menpora Tidak Punya Pengaruh di AFC
pada tanggal
Friday, 29 May 2015
JAKARTA - Pertandingan babak 16 besar Piala AFC 2015 antara Persipura dan Pahang FA, di Stadion Mandala, Jayapura, batal digelar pada Selasa (26/5) lalu. Penyebabnya, tiga pemain Pahang FA tidak mendapatkan visa on arrival di Indonesia.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun telah memberikan surat kepada AFC untuk menggelar pertandingan ulang. Namun, menurut media officer Persipura, Ridwan Bento, surat itu tidak akan direspon AFC.
Dalam pandangan Bento, AFC hanya mengakui federasi sepak bola yang sah di Indonesia, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Namun sayangnya, PSSI sudah dibekukan oleh Kemenpora melalui Surat Keputusan (SK) nomor 01307.
"AFC hanya melihat federasi yang sah. Jika Kemenpora yang memberikan surat, itu akan percuma. Kami hanya menginginkan pertandingan ulang meski pun tidak bermain di kandang sendiri, Stadion Mandala," ungkap Ridwan.
"Kami tidak mau jika kami harus kalah walk over (WO). Bermain di mana pun kami siap. Artinya kalau kami kalah, kami tidak rugi karena sudah bertanding," tuturnya.
Lebih jauh diutarakannya, jika pertandingan ulang tidak ada, maka hal tersebut menjadi kerugian besar bagi Persipura. Bahkan, adanya pertandingan ulang merupakan harapan masyarakat Papua, terutama kepada pihak yang terkait bertanggung jawab.
"Kami hanya meminta kepada pemerintah bertanggung jawab atas kejadian ini. Jika pertandingan ulang itu tidak ada, hal tersebut akan menjadi kerugian besar buat kami. Artinya, kami kalah walk over (WO). Apalagi, kami sudah memastikan bahwa Persipura tidak bersalah atas kejadian itu," pungkasnya. [Bola]
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun telah memberikan surat kepada AFC untuk menggelar pertandingan ulang. Namun, menurut media officer Persipura, Ridwan Bento, surat itu tidak akan direspon AFC.
Dalam pandangan Bento, AFC hanya mengakui federasi sepak bola yang sah di Indonesia, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Namun sayangnya, PSSI sudah dibekukan oleh Kemenpora melalui Surat Keputusan (SK) nomor 01307.
"AFC hanya melihat federasi yang sah. Jika Kemenpora yang memberikan surat, itu akan percuma. Kami hanya menginginkan pertandingan ulang meski pun tidak bermain di kandang sendiri, Stadion Mandala," ungkap Ridwan.
"Kami tidak mau jika kami harus kalah walk over (WO). Bermain di mana pun kami siap. Artinya kalau kami kalah, kami tidak rugi karena sudah bertanding," tuturnya.
Lebih jauh diutarakannya, jika pertandingan ulang tidak ada, maka hal tersebut menjadi kerugian besar bagi Persipura. Bahkan, adanya pertandingan ulang merupakan harapan masyarakat Papua, terutama kepada pihak yang terkait bertanggung jawab.
"Kami hanya meminta kepada pemerintah bertanggung jawab atas kejadian ini. Jika pertandingan ulang itu tidak ada, hal tersebut akan menjadi kerugian besar buat kami. Artinya, kami kalah walk over (WO). Apalagi, kami sudah memastikan bahwa Persipura tidak bersalah atas kejadian itu," pungkasnya. [Bola]