Peringatan HUT ke 52 Integrasi Papua di Mimika Berlangsung Aman
pada tanggal
Saturday, 2 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 52 integrasi Papua kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Timika, Jumat (1/5), berlangsung dalam suasana aman dan damai.
Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mudjiharso mengatakan secara keseluruhan situasi kamtibmas di Timika aman terkendali sejak Kamis (30/4) hingga Jumat malam.
"Situasi Timika aman terkendali. Semua kekuatan kita kerahkan untuk mengamankan wilayah Timika," kata Yustanto.
Peringatan HUT ke-52 integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI di Timika pada Jumat siang diisi dengan upacara pengibaran Bendera Merah Putih bertempat di Lapangan Djayanti-Sempan, Timika.
Sekretaris Daerah Mimika Ausilius You yang bertindak sebagai inspektur upacara membacakan sambutan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Gubernur Enembe mengajak warga Papua untuk menghilangkan perbedaan persepsi soal integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI.
"Persoalan Papua masuk ke NKRI sudah final sesuai resolusi PBB nomor 2504 yang menyatakan Irian Barat merupakan bagain integral NKRI," demikian Lukas Enembe.
Ia mengatakan integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI pada 1 Mei 1963 merupakan momentum sejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia umumnya dan masyarakat Papua pada khususnya.
Kembalinya Papua ke pangkuan Ibu Pertiwi itu, katanya, melewati perjuangan panjang dan perdebatan sengit bahkan ancaman akan adanya konfrontasi bersenjata.
Selanjutnya, melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI dikukuhkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui sebuah resolusi.
Gubernur Enembe juga memanfaatkan momentum peringatan integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI itu untuk mengajak warga Papua agar bersama-sama menjaga stabilitas keamanan di daerah itu.
Sementara itu Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Rafles Manurung mengakui meski Papua sudah 52 tahun kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, namun masih saja ada kelompok-kelompok dan pihak-pihak tertentu yang berlawanan ideologi dengan paham NKRI.
"Meskipun masih ada kelompok-kelompok seperti itu namun masih bisa kita kendalikan. Tugas kita untuk terus memberikan pengertian kepada mereka bahwa kita semua sudah merdeka dalam bingkai dan wadah negara kesatuan, apalagi yang kita tuntut. Semua warga Papua sudah bebas menyampaikan aspirasinya," ujarnya.
Peringatan HUT ke-52 kembalinya Papua ke pangkuan NKRI di Timika juga diisi dengan kegiatan tabur bunga di muara Pelabuhan Paumako dan mengunjungi para veteran Trikora. [Antara]
Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mudjiharso mengatakan secara keseluruhan situasi kamtibmas di Timika aman terkendali sejak Kamis (30/4) hingga Jumat malam.
"Situasi Timika aman terkendali. Semua kekuatan kita kerahkan untuk mengamankan wilayah Timika," kata Yustanto.
Peringatan HUT ke-52 integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI di Timika pada Jumat siang diisi dengan upacara pengibaran Bendera Merah Putih bertempat di Lapangan Djayanti-Sempan, Timika.
Sekretaris Daerah Mimika Ausilius You yang bertindak sebagai inspektur upacara membacakan sambutan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Gubernur Enembe mengajak warga Papua untuk menghilangkan perbedaan persepsi soal integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI.
"Persoalan Papua masuk ke NKRI sudah final sesuai resolusi PBB nomor 2504 yang menyatakan Irian Barat merupakan bagain integral NKRI," demikian Lukas Enembe.
Ia mengatakan integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI pada 1 Mei 1963 merupakan momentum sejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia umumnya dan masyarakat Papua pada khususnya.
Kembalinya Papua ke pangkuan Ibu Pertiwi itu, katanya, melewati perjuangan panjang dan perdebatan sengit bahkan ancaman akan adanya konfrontasi bersenjata.
Selanjutnya, melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI dikukuhkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui sebuah resolusi.
Gubernur Enembe juga memanfaatkan momentum peringatan integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI itu untuk mengajak warga Papua agar bersama-sama menjaga stabilitas keamanan di daerah itu.
Sementara itu Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Rafles Manurung mengakui meski Papua sudah 52 tahun kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, namun masih saja ada kelompok-kelompok dan pihak-pihak tertentu yang berlawanan ideologi dengan paham NKRI.
"Meskipun masih ada kelompok-kelompok seperti itu namun masih bisa kita kendalikan. Tugas kita untuk terus memberikan pengertian kepada mereka bahwa kita semua sudah merdeka dalam bingkai dan wadah negara kesatuan, apalagi yang kita tuntut. Semua warga Papua sudah bebas menyampaikan aspirasinya," ujarnya.
Peringatan HUT ke-52 kembalinya Papua ke pangkuan NKRI di Timika juga diisi dengan kegiatan tabur bunga di muara Pelabuhan Paumako dan mengunjungi para veteran Trikora. [Antara]