Peningkatan Perilaku Seks di Remaja Mimika akibat Menonton Film Dewasa
pada tanggal
Friday, 22 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Sebaiknya anak remaja diarahkan untuk kegiatan positif seperti, pramuka, bergabung dalam kelompok pemuda dan pemudi gereja dan aktif dalam kegiatan remaja mesjid. Olahraga juga bisa mengalihkan kegiatan anak agar tidak melakukan hal-hal yang negatif.
“Perilaku seks di kalangan remaja ini semakin meningkat dikarenakan, sering menonton film yang bertanda kutip dan lain sebagainya,”ujar Wabup Bassang dalam sambutannya ketika membuka sosialisasi PIK Remaja dan KRR, pada pendirian pusat pelayanan informasi dan konseling KRR di Distrik Mimika Baru Tahun Anggaran 2015.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BPPPA-KB) Kabupaten Mimika, Selasa (19/5) yang dipusatkan di gedung Tongkonan selama dua hari itu, dihadiri oleh 240 peserta. Ratusan remaja merupakan utusan dari sejumlah SMP, SMA dan SMK, pemuda gereja, remaja masjid, remaja putus sekolah. Tampil sebagai narasumber, dr. Leonard Pardede dari Rumah Sakit Kasih Herlina Timika.
Tujuan dari kegiatan itu adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola PIK-KRR dalam upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan PIK-KRR. Sasarannya meningkatkan pengetahuan peserta tentang kerangka tumbuh dan tegar remaja dalam program KRR. Termasuk meningkatkan pengetahuan tentang seksualitas, HIV/AIDS, dan NAPZA sebagai permasalahan TRIAD-KRR.
Wabup Bassang menuturkan, proses pertumbuhan anak remaja saat ini sangat menentukan nasib masa depan mereka. Jika remaja tidak mempersiapkan diri dengan baik maka masa depan akan suram.
Disampaikan, secara nasional jumlah remaja dari tahun ke tahun terus meningkat. Di tahun tahun 2010 atau lima tahun lalu, jumlah remaja dengan kisaran umur 10 sampai 24 tahun mencapai 40 juta atau sekitar 27,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang ada. Melihat jumlah yang sangat besar, maka remaja sebagai penerus bangsa perlu dipersiapkan dengan baik.
“Kalian adalah calon-calon pemimpin masa depan. Kalian adalah calon-calon ibu dan bapak rumah tangga yang baik,”kata Bassang. Tidak mungkin seseorang menjadi besar kalau tidak dilahirkan dari hal yang kecil, karena sesuatu bisa menjadi besar bila dikumpulkan dari yang kecil-kecil.
Generasi muda perlu dipersiapan secara fisik, jasmani dan rohani juga spiritual. Hal itu dikarenakan remaja mempunyai permasalahan yang sangat menonjol terutama dalam hal kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan yang dilakukan oleh BPPPA-KB sangat bagus karena dapat membuka mata anak remaja agar bisa membedakan mana yang bisa dilakukan dan mana yang harus dihindari dalam pergaulan sehari-hari.
Usai sambutan Bassang memberikan kesempatan kepada para siswa sekolah dan para remaja untuk mengajukan pertanyaan. Salah satu siswa dari SMK Petra mengatakan, belakangan ini usaha Bar dan Diskotik di Timika cukup banyak, dan bagaimana pemerintah melihat masalah ini. “Untuk menangani hal tersebut bupati telah mengeluarkan SK Tim Khusus. Tim ini yang akan bekerja mengatur semua hal yang berhubungan dengan penyakit masyarakat,”jelas Bassang. Pemerintah daerah juga kedepan akan membangun fasilitas khusus untuk kaum remaja. [Timex]
“Perilaku seks di kalangan remaja ini semakin meningkat dikarenakan, sering menonton film yang bertanda kutip dan lain sebagainya,”ujar Wabup Bassang dalam sambutannya ketika membuka sosialisasi PIK Remaja dan KRR, pada pendirian pusat pelayanan informasi dan konseling KRR di Distrik Mimika Baru Tahun Anggaran 2015.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BPPPA-KB) Kabupaten Mimika, Selasa (19/5) yang dipusatkan di gedung Tongkonan selama dua hari itu, dihadiri oleh 240 peserta. Ratusan remaja merupakan utusan dari sejumlah SMP, SMA dan SMK, pemuda gereja, remaja masjid, remaja putus sekolah. Tampil sebagai narasumber, dr. Leonard Pardede dari Rumah Sakit Kasih Herlina Timika.
Tujuan dari kegiatan itu adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola PIK-KRR dalam upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan PIK-KRR. Sasarannya meningkatkan pengetahuan peserta tentang kerangka tumbuh dan tegar remaja dalam program KRR. Termasuk meningkatkan pengetahuan tentang seksualitas, HIV/AIDS, dan NAPZA sebagai permasalahan TRIAD-KRR.
Wabup Bassang menuturkan, proses pertumbuhan anak remaja saat ini sangat menentukan nasib masa depan mereka. Jika remaja tidak mempersiapkan diri dengan baik maka masa depan akan suram.
Disampaikan, secara nasional jumlah remaja dari tahun ke tahun terus meningkat. Di tahun tahun 2010 atau lima tahun lalu, jumlah remaja dengan kisaran umur 10 sampai 24 tahun mencapai 40 juta atau sekitar 27,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang ada. Melihat jumlah yang sangat besar, maka remaja sebagai penerus bangsa perlu dipersiapkan dengan baik.
“Kalian adalah calon-calon pemimpin masa depan. Kalian adalah calon-calon ibu dan bapak rumah tangga yang baik,”kata Bassang. Tidak mungkin seseorang menjadi besar kalau tidak dilahirkan dari hal yang kecil, karena sesuatu bisa menjadi besar bila dikumpulkan dari yang kecil-kecil.
Generasi muda perlu dipersiapan secara fisik, jasmani dan rohani juga spiritual. Hal itu dikarenakan remaja mempunyai permasalahan yang sangat menonjol terutama dalam hal kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan yang dilakukan oleh BPPPA-KB sangat bagus karena dapat membuka mata anak remaja agar bisa membedakan mana yang bisa dilakukan dan mana yang harus dihindari dalam pergaulan sehari-hari.
Usai sambutan Bassang memberikan kesempatan kepada para siswa sekolah dan para remaja untuk mengajukan pertanyaan. Salah satu siswa dari SMK Petra mengatakan, belakangan ini usaha Bar dan Diskotik di Timika cukup banyak, dan bagaimana pemerintah melihat masalah ini. “Untuk menangani hal tersebut bupati telah mengeluarkan SK Tim Khusus. Tim ini yang akan bekerja mengatur semua hal yang berhubungan dengan penyakit masyarakat,”jelas Bassang. Pemerintah daerah juga kedepan akan membangun fasilitas khusus untuk kaum remaja. [Timex]