Penerima Kartu Sakti Jokowi di Manokwari 21 Ribu Jiwa
pada tanggal
Monday, 25 May 2015
MANOKWARI - Penerima Kartu Keluarga Sejahtera atau KKS di Manokwari sebanyak 21 ribu.
“Hari ini akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Manokwari, Minggu, (10/5/2015).
Dijelaskan KKS itu berinduk pada keluarga, jadi kalau satu keluarga anaknya ada tujuh, maka ada tujuh Kartu Indonesia Pintar, dan semuanya punya hak untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat
“Jadi kalau satu keluarga ada 12 orang maka 12 orang berhak mendapat KIS,” kata Khofifah memberi penjelasan.
Kartu Indonesia Pintar untuk anak SD akan dibandrol dengan harga Rp 450 ribu setahun. Dan akan dibayarkan pada bulan Juni mendatang.
“Kalau untuk SMP Rp 750 ribu setahun, sedangkan untuk SMA dan SMK Rp 1 juta. Untuk Kartu Indonesia Sehat seluruh warga Indonesia baik yang baru lahir termasuk lansia juga akan mendapatkannya,” jelasnya.
Disinggung soal tingginya biaya hidup di Indonesia Bagian Indonesia ketimbang bagian barat, Khofifah mengatakan, sistem yang digunakan adalah standar nasional. Namun ia mengatakan masukan ini akan dibahas dalam RAPBN 2016.
“Jika ini bisa disetujui DPR, proses pengajuan anggaran dengan menghitung kemahalan setempat, maka ini akan akan menjadi nilai tambah bagi program Kementrian Sosial, terutama untuk Kartu Indonesia Pintar,” tutur Khofifah. [CahayaPapua]
“Hari ini akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Manokwari, Minggu, (10/5/2015).
Dijelaskan KKS itu berinduk pada keluarga, jadi kalau satu keluarga anaknya ada tujuh, maka ada tujuh Kartu Indonesia Pintar, dan semuanya punya hak untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat
“Jadi kalau satu keluarga ada 12 orang maka 12 orang berhak mendapat KIS,” kata Khofifah memberi penjelasan.
Kartu Indonesia Pintar untuk anak SD akan dibandrol dengan harga Rp 450 ribu setahun. Dan akan dibayarkan pada bulan Juni mendatang.
“Kalau untuk SMP Rp 750 ribu setahun, sedangkan untuk SMA dan SMK Rp 1 juta. Untuk Kartu Indonesia Sehat seluruh warga Indonesia baik yang baru lahir termasuk lansia juga akan mendapatkannya,” jelasnya.
Disinggung soal tingginya biaya hidup di Indonesia Bagian Indonesia ketimbang bagian barat, Khofifah mengatakan, sistem yang digunakan adalah standar nasional. Namun ia mengatakan masukan ini akan dibahas dalam RAPBN 2016.
“Jika ini bisa disetujui DPR, proses pengajuan anggaran dengan menghitung kemahalan setempat, maka ini akan akan menjadi nilai tambah bagi program Kementrian Sosial, terutama untuk Kartu Indonesia Pintar,” tutur Khofifah. [CahayaPapua]