Pemuda Maluku Diminta Bangun Papua lewat Teladan Kapitan Pattimura
pada tanggal
Thursday, 21 May 2015
KOTA JAYAPURA - Generasi muda Maluku diminta meneladani sosok dan kepahlawanan Thomas Matulessy alias Kapitan Pattimura untuk membangun Tanah Papua Kedepan.
“Apabila kita sebagai Pattimura muda yang ingin menjadi pionir mengikut teladan Kapitan Pattimura pahlawan nasional itu, maka menjadi penting bagi kita adalah meneladani sifatnya yang berani, jujur, setia dan rela berkorban bagi bangsa dan negara sehingga kita bersama-sama dapat membangun lagi Papua ini sesuai visi Gubernur dan Wagub Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera,” ujar Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Umum Sekda Papua Rosina Upessy, SH, ketika membuka Resepsi Peringatan Hari Pattimura ke-198 pada 15 Mei 2015 digelar Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) di Tanah Papua di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Sabtu (16/5).
Peringatan Hari Pattimura mengusung Tema Katong Semua Basaudara. Sub Tema Melalui Hari Pattimura ke -198 Kita Mantapkan dan Perkokoh Penjiwaan Semangat Pahlawan Pattimura dengan Meningkatkan Kualitas Etika dan Moral dalam Kebersamaan Membangun Tanah Papua.
Ikut hadir dalam acara ini antara lain Walikota Jayapura Drs. Benhur Tomy Mano, MM, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Tatang Sulaiman, Sekda Lany Jaya Christian Siholait, Rektor Uncen Onesimus Sahuleka.
Gubernur mengatakan, pada malam Baku Dapa memperingati Hari Pattimura ke-198 mari kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas pertolongan saja warga Maluku dan kita semua yang di Tanah Papua dapat merayakan Hari Pattimura yang ke-198 tanggal 15 Mei 2015 di tempat ini.
Menurut Gubernur, merayakan Hari Pattimura oleh warga Maluku di Tanah Papua merupakan suatu momen penting sebab Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura telah menjadi sosok yang dicintai dan diteladani oleh orang Maluku dimana saja.
Thomas Matualessy yang disebut Kapitan Pattimura, ujar Gubernur, telah membuktikan dirinya sebagai anak Maluku yang cerdas, yang memiliki sikap patriot, berani membela kepentingan rakyat Maluku dalam bingkai NKRI. Pattimura bangkit menentang agresi Belanda yang semena-mena melakukan perdagangan monopoli oleh VOC dimana semua hasil pertanian, hasil hutan, hasil laut dikuasai dan dibawa keluar Maluku menuju negara Belanda.
Maluku yang dikenal dengan Seribu Pulau memiliki kekayaan alam yang tersohor sampai ke manca negara atau dunia internasional seperti rempah-rempah yang berupa cengkeh, pala, lada dan hasil laut lainnya tak dapat dinikmati oleh orang Maluku.
Hal inilah yang mendorong rasa keberanian yang tumbuh disertai rasa simpati yang dalam atas terbelenggunya hak-hak rakyat di Maluku yang diambil dengan paksa dan meninggalkan rakyat Maluku dalam penderitaannya.
Karenanya, tambah Gubernur, Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura dengan keberaniannya menggalang kekuatan rakyat bersama teman-temannya seperti Antoni Ribok, Philip Latumahina, Srikandi Martha Tiahahu dan lain-lainnya menentang penjajahan Belanda. Mereka juga mampu menggalang kekuatan dari luar seperti Raja dan Sultan dari Sulawesi, Jawa, Bali dan Tidore sehingga terjadi pertempuran darat dan laut pada tahun 1817.
Kapitan Maluku menang dalam hal ini Kapitan Pattimura menang dengan merebut Benteng Durstede. Peperangan yang tak seimbang karena Belanda menggunakan alat perang yang modern, namun Pattimura yang hanya menggunakan Parang Salawaku dan bambu runcing dengan tekat juang yang tulus dan semangat yang membara Pattimura sanggup memenangkan perang saat itu.
Belanda tak berani dan tak mampu melakukan peperangan terbuka melawan Pattimura dan melakukan politik propaganda atau yang dikenal dengan adu domba dengan slogan membumihanguskan, maka demi kepentingan rakyat Maluku Pattimura dan kawan-kawan ditangkap dan dihukum mati di tiang gantungan. Satu pesan Pattimura yang tak dapat dilupakan oleh anak cucu Maluku dan bangsa ini adalah jangan pernah menjual kehormatan diri, keluarga, suku bangsa dan negara kepada orang lain yang bukan pemiliknya.
Dari perjuangan Thomas Matulessy dan kawan-kawan yang telah meletakan dasar yang kuat bagi putra-putri Maluku, Pattimura-Pattimura muda pada kesempatan ini saya berpesan kepada generasi muda Maluku untuk bercerminlah pada sosok Pattimura dan kawan-kawan yang berani dan menentang ketidakadilan dan mengedepankan kepentingan rakyat sehingga dapat berkorban demi Tanah Air Indonesia yang kita cintai ini.
Dijelaskan Gubernur, tantangan pemerintah dan rakyat Papua hari ini adalah berkompetisi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab dengan demikian masyarakat Indonesia memiliki kompetensi dan dapat berkompetitif dengan dunia luar, dapat mengangkat taraf hidup bangsa dan negara khususnya kita di Papua.
Penjiwaan dan penghayatan Hari Pattimura ke-198 tahun 2015 juga menjadi sebuah perenungan bahwa masyarakat yang bersatu yang berkualitas bangkit mandiri dan sejahtera, kalau generasinya memiliki etika dan moral sehingga pendekatan kemanusiaan lebih diarahkan kepada kepentingan bangsa dan negara.
Dikatakan Gubernur, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada IKEMAL yang merayakan Hari Pattimura tahun 2015 ini yang diisi dengan pelbagai kegiatan perlombaan yakni Futsal, Biliard dan Karaoke, Napak Tilas atau Lari Obor dengan melibatkan semua masyarakat Nusantara juga melakukan pengobatan massal di 3 tempat yakni Yayasan Laskar Kristus di Kertosari, Distrik Bonggo, Kabupaten Sarmi dan Kampung Keder, Kabupaten Sarmi.
Dikatakan Gubernur, pihaknya menyampaikan selamat memperingati Hari Pattimura ke-198 tahun 2015 dan sukses bagi pengurus IKEMAL di Tanah Papua dan Pattimura-Pattipura muda dengan terus memperhatikan slogan orang Maluku Ale Rasa Beta Rasa Mari Ketong Bersatu Membangun Papua.
Sementara itu, Ketua Umum IKEMAL di Tanah Papua Drs. Elia I. Loupatty, MM mengatakan peringaran Hari Pattimura adalah suatu momentum strategis karena untuk pertama kali pihaknya berdiri disini dalam kepemimpinan sebagai Ketua Umum IKEMAL periode 2015-2019.
Karena itu, lanjut Loupatty, peringatan Hari Pattimura ke-198 saat ini kita lakukan dibawah sorotan tema Kitong Semua Basaudara. Tema ini mengandung maksud bahwa dalam tahun pertama kepemimpinan saya dan teman-teman ingin melakukan tiga langkah konsolidasi yakni konsolidasi organisasi, konsolidasi personal dan konsolidasi program untuk periode lima tahun mendatang. “Semangat perjuangan pahlawan nasional Pattimura memberikan spirit kepada seluruh anak Maluku dimanapun berada, khususnya yang hidup dan berkarya di Tanah Papua,” tandasnya.
Ketua Panitia John Nahumuri mengatakan peringatan Hari Pattimura ke-198. Pertama, menggenang kembali sejarah perjuangan dan jasa-jasa pahlawan bangsa khususnya pahlawan Pattimura dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua, meneruskan nilai-nilai perjuangan pahlawan pattimura dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, mendorong dan menjadikan nilai-nilai perjuangan pahlawan Pattimura menjadi inspirasi dan motivator dalam perjuangan bangsa. Keempat, memupuk persatuan dan kesatuan di internal keluarga Maluku dan antar sesama anak bangsa khususnya yang hidup di Tanah Papua. [PasifikPos]
“Apabila kita sebagai Pattimura muda yang ingin menjadi pionir mengikut teladan Kapitan Pattimura pahlawan nasional itu, maka menjadi penting bagi kita adalah meneladani sifatnya yang berani, jujur, setia dan rela berkorban bagi bangsa dan negara sehingga kita bersama-sama dapat membangun lagi Papua ini sesuai visi Gubernur dan Wagub Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera,” ujar Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Umum Sekda Papua Rosina Upessy, SH, ketika membuka Resepsi Peringatan Hari Pattimura ke-198 pada 15 Mei 2015 digelar Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) di Tanah Papua di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Sabtu (16/5).
Peringatan Hari Pattimura mengusung Tema Katong Semua Basaudara. Sub Tema Melalui Hari Pattimura ke -198 Kita Mantapkan dan Perkokoh Penjiwaan Semangat Pahlawan Pattimura dengan Meningkatkan Kualitas Etika dan Moral dalam Kebersamaan Membangun Tanah Papua.
Ikut hadir dalam acara ini antara lain Walikota Jayapura Drs. Benhur Tomy Mano, MM, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Tatang Sulaiman, Sekda Lany Jaya Christian Siholait, Rektor Uncen Onesimus Sahuleka.
Gubernur mengatakan, pada malam Baku Dapa memperingati Hari Pattimura ke-198 mari kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas pertolongan saja warga Maluku dan kita semua yang di Tanah Papua dapat merayakan Hari Pattimura yang ke-198 tanggal 15 Mei 2015 di tempat ini.
Menurut Gubernur, merayakan Hari Pattimura oleh warga Maluku di Tanah Papua merupakan suatu momen penting sebab Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura telah menjadi sosok yang dicintai dan diteladani oleh orang Maluku dimana saja.
Thomas Matualessy yang disebut Kapitan Pattimura, ujar Gubernur, telah membuktikan dirinya sebagai anak Maluku yang cerdas, yang memiliki sikap patriot, berani membela kepentingan rakyat Maluku dalam bingkai NKRI. Pattimura bangkit menentang agresi Belanda yang semena-mena melakukan perdagangan monopoli oleh VOC dimana semua hasil pertanian, hasil hutan, hasil laut dikuasai dan dibawa keluar Maluku menuju negara Belanda.
Maluku yang dikenal dengan Seribu Pulau memiliki kekayaan alam yang tersohor sampai ke manca negara atau dunia internasional seperti rempah-rempah yang berupa cengkeh, pala, lada dan hasil laut lainnya tak dapat dinikmati oleh orang Maluku.
Hal inilah yang mendorong rasa keberanian yang tumbuh disertai rasa simpati yang dalam atas terbelenggunya hak-hak rakyat di Maluku yang diambil dengan paksa dan meninggalkan rakyat Maluku dalam penderitaannya.
Karenanya, tambah Gubernur, Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura dengan keberaniannya menggalang kekuatan rakyat bersama teman-temannya seperti Antoni Ribok, Philip Latumahina, Srikandi Martha Tiahahu dan lain-lainnya menentang penjajahan Belanda. Mereka juga mampu menggalang kekuatan dari luar seperti Raja dan Sultan dari Sulawesi, Jawa, Bali dan Tidore sehingga terjadi pertempuran darat dan laut pada tahun 1817.
Kapitan Maluku menang dalam hal ini Kapitan Pattimura menang dengan merebut Benteng Durstede. Peperangan yang tak seimbang karena Belanda menggunakan alat perang yang modern, namun Pattimura yang hanya menggunakan Parang Salawaku dan bambu runcing dengan tekat juang yang tulus dan semangat yang membara Pattimura sanggup memenangkan perang saat itu.
Belanda tak berani dan tak mampu melakukan peperangan terbuka melawan Pattimura dan melakukan politik propaganda atau yang dikenal dengan adu domba dengan slogan membumihanguskan, maka demi kepentingan rakyat Maluku Pattimura dan kawan-kawan ditangkap dan dihukum mati di tiang gantungan. Satu pesan Pattimura yang tak dapat dilupakan oleh anak cucu Maluku dan bangsa ini adalah jangan pernah menjual kehormatan diri, keluarga, suku bangsa dan negara kepada orang lain yang bukan pemiliknya.
Dari perjuangan Thomas Matulessy dan kawan-kawan yang telah meletakan dasar yang kuat bagi putra-putri Maluku, Pattimura-Pattimura muda pada kesempatan ini saya berpesan kepada generasi muda Maluku untuk bercerminlah pada sosok Pattimura dan kawan-kawan yang berani dan menentang ketidakadilan dan mengedepankan kepentingan rakyat sehingga dapat berkorban demi Tanah Air Indonesia yang kita cintai ini.
Dijelaskan Gubernur, tantangan pemerintah dan rakyat Papua hari ini adalah berkompetisi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab dengan demikian masyarakat Indonesia memiliki kompetensi dan dapat berkompetitif dengan dunia luar, dapat mengangkat taraf hidup bangsa dan negara khususnya kita di Papua.
Penjiwaan dan penghayatan Hari Pattimura ke-198 tahun 2015 juga menjadi sebuah perenungan bahwa masyarakat yang bersatu yang berkualitas bangkit mandiri dan sejahtera, kalau generasinya memiliki etika dan moral sehingga pendekatan kemanusiaan lebih diarahkan kepada kepentingan bangsa dan negara.
Dikatakan Gubernur, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada IKEMAL yang merayakan Hari Pattimura tahun 2015 ini yang diisi dengan pelbagai kegiatan perlombaan yakni Futsal, Biliard dan Karaoke, Napak Tilas atau Lari Obor dengan melibatkan semua masyarakat Nusantara juga melakukan pengobatan massal di 3 tempat yakni Yayasan Laskar Kristus di Kertosari, Distrik Bonggo, Kabupaten Sarmi dan Kampung Keder, Kabupaten Sarmi.
Dikatakan Gubernur, pihaknya menyampaikan selamat memperingati Hari Pattimura ke-198 tahun 2015 dan sukses bagi pengurus IKEMAL di Tanah Papua dan Pattimura-Pattipura muda dengan terus memperhatikan slogan orang Maluku Ale Rasa Beta Rasa Mari Ketong Bersatu Membangun Papua.
Sementara itu, Ketua Umum IKEMAL di Tanah Papua Drs. Elia I. Loupatty, MM mengatakan peringaran Hari Pattimura adalah suatu momentum strategis karena untuk pertama kali pihaknya berdiri disini dalam kepemimpinan sebagai Ketua Umum IKEMAL periode 2015-2019.
Karena itu, lanjut Loupatty, peringatan Hari Pattimura ke-198 saat ini kita lakukan dibawah sorotan tema Kitong Semua Basaudara. Tema ini mengandung maksud bahwa dalam tahun pertama kepemimpinan saya dan teman-teman ingin melakukan tiga langkah konsolidasi yakni konsolidasi organisasi, konsolidasi personal dan konsolidasi program untuk periode lima tahun mendatang. “Semangat perjuangan pahlawan nasional Pattimura memberikan spirit kepada seluruh anak Maluku dimanapun berada, khususnya yang hidup dan berkarya di Tanah Papua,” tandasnya.
Ketua Panitia John Nahumuri mengatakan peringatan Hari Pattimura ke-198. Pertama, menggenang kembali sejarah perjuangan dan jasa-jasa pahlawan bangsa khususnya pahlawan Pattimura dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua, meneruskan nilai-nilai perjuangan pahlawan pattimura dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, mendorong dan menjadikan nilai-nilai perjuangan pahlawan Pattimura menjadi inspirasi dan motivator dalam perjuangan bangsa. Keempat, memupuk persatuan dan kesatuan di internal keluarga Maluku dan antar sesama anak bangsa khususnya yang hidup di Tanah Papua. [PasifikPos]