Pemuda Fafanlap Tolak UPTD Pengelola Kawasan Konservasi Misool Selatan
pada tanggal
Wednesday, 27 May 2015
MISOOL (RAJA AMPAT) – Sejak awal peralihan wilayah Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Misool Selatan dari LSM TNC ke pemerintah dalam hal ini UPTD yang mana di bawah naungan Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat sampai saat ini tidak ada sosialisasi sehingga masyarakat mengaggap tidak pernah ada.
“Setahu kami lembaga yang sampai saat ini hanya TNC itupun masa kontraknya sudah selesai, jadi kami tidak tau yang namanya UPTD” ungkap Kepala Pemuda Fafanlap, Salis Rumau kepada Raja Ampat Pos di Balai pertemuan kampung Fafanlap, kemarin.
Sebelum ada sosialisasi yang melibatkan elemen masyarakat, tokoh agama, adat, tegas Salis untuk sementara ini, jangan ada aktivitas, khususnya di wilayah Pulau Kaunutlol.
“Kami tidak stop, tapi untuk sementara kami pending sampai ada tanggapan atau sosialisasi dari pihak-pihak terkait, yang mana melibatkan seluruh element masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan bila perlu mahasiswa pun dilibatkan,” tandasnya.
Salis selaku tokoh pemeuda di Fafanlap meminta kepada pemerintah dalam hal ini dinas terkait jangan mengambil keputusan tenpa melibatkan masyarakat.
“Kami juga minta pada pemerintah dalan hal ini dinas terkait agar setiap mengambil keputusan jangan semena-mena, seakan-akan masyarakat tidak punya hak. Ingat, peran masyarakat sangatlah penting,” tegasnya.
Diakuinya, setiap warga menginginkan daerahnya dibangun, namun harus ada koordinasi. “Bukan caranya seperti ini, kami ini masyarakat awam yang sangat ketinggalan informasi, jadi kami harap agar setiap ada program yang daerah maupun luar daerah, sebelum peluncuran, baiknya disoasialisasikan dengan kami masyarakat,”ungkap Salis sembari mengatakan agar pemerintah mempertimbangkan hal-hal tersebut dengan baik. [RajaAmpatPos]
“Setahu kami lembaga yang sampai saat ini hanya TNC itupun masa kontraknya sudah selesai, jadi kami tidak tau yang namanya UPTD” ungkap Kepala Pemuda Fafanlap, Salis Rumau kepada Raja Ampat Pos di Balai pertemuan kampung Fafanlap, kemarin.
Sebelum ada sosialisasi yang melibatkan elemen masyarakat, tokoh agama, adat, tegas Salis untuk sementara ini, jangan ada aktivitas, khususnya di wilayah Pulau Kaunutlol.
“Kami tidak stop, tapi untuk sementara kami pending sampai ada tanggapan atau sosialisasi dari pihak-pihak terkait, yang mana melibatkan seluruh element masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan bila perlu mahasiswa pun dilibatkan,” tandasnya.
Salis selaku tokoh pemeuda di Fafanlap meminta kepada pemerintah dalam hal ini dinas terkait jangan mengambil keputusan tenpa melibatkan masyarakat.
“Kami juga minta pada pemerintah dalan hal ini dinas terkait agar setiap mengambil keputusan jangan semena-mena, seakan-akan masyarakat tidak punya hak. Ingat, peran masyarakat sangatlah penting,” tegasnya.
Diakuinya, setiap warga menginginkan daerahnya dibangun, namun harus ada koordinasi. “Bukan caranya seperti ini, kami ini masyarakat awam yang sangat ketinggalan informasi, jadi kami harap agar setiap ada program yang daerah maupun luar daerah, sebelum peluncuran, baiknya disoasialisasikan dengan kami masyarakat,”ungkap Salis sembari mengatakan agar pemerintah mempertimbangkan hal-hal tersebut dengan baik. [RajaAmpatPos]