Pemerintah Pusat ingin ajak Organisasi Papua Merdeka (OPM) Berdialog
pada tanggal
Friday, 29 May 2015
JAKARTA - Pemerintah Pusat berniat akan mengajak Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk duduk bersama-sama membangun Papua. Hal ini kembali dimunculkan sehubungan adanya ancaman perang terbuka dari TPN/OPM beberapa waktu lalu kepada TNI dan Polri.
“Sekarang kita masih mengajak mari bersama-sama tidak usah perang lagi, sudah lah jangan seperti itu banyak ruginya,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Rabu (27/5) malam.
Ryamizard menegaskan bahwa itu adalah tawaran yang akan diberikan pemerintah pusat, namun jika OPM tidak menerima ajakan berdialog dan masih melakukan aksi yang mengancam keamanan dan ketertiban, ditegaskan pemerintah akan mengambil sikap.
“Kalau sudah mengancam kita tertibkan tidak boleh dibiarkan,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini.
Kendati demikian, tambah Ryamizard, pemerintah akan terus berupaya melakukan pendekatan dialog dengan OPM. Menurut dia berbagai bentuk kekerasan yang terjadi di tanah Papua harus segera dihentikan.
“Kita kasih tahu stop tidak usah perang, kalau tidak mau ya sudah,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Papua menyatakan pihaknya belum mengantongi nama penembak warga sipil yang terjadi di wilayah Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Polda Papua juga belum menyinyalir adanya keterlibatan Organisasi Papua Merdeka.
“Kita kan belum tahu siapa pelakunya tentu kita belum bicara apa motifnya,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Patrige Renwarin di Mabes Polri, Rabu.
Namun, Patrige mengakui intensitas ancaman meningkat setelah tertembaknya Leo Yogi, Panglima Tentara Pembebasan OPM Wilayah Paniai. Nyawa Leo tak sempat tertolong saat dirujuk di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Nabire, (30/4) lalu.
Tewasnya Leo, disinyalir terkait dengan adanya ancaman perang terbuka terhadap TNI dan Polri yang dikemukakan oleh pimpinan OPM, Puron Wendan dan Endon Wanimbo pekan lalu.
Untuk diketahui, penembakan terjadi pada Selasa (26/5) malam lalu. Saat itu pelaku menembak rumah warga sipil, pendatang bernama Jufri Tandi Payung. Aksi penembakan tersebut menyebabkan seorang warga, Pengga Enumbi, tewas tertembak.
Adapun warga sipil lainnya mengalami luka-luka, di antaranya Suryanto Tandi Payung, Alfret Tandi Payung, Yulianus Tandidatu, Yogi Rerang, dan Marten Tandi Payung.
Selain melakukan penembakan di Puncak Jaya, kelompok lainnya melakukan aksi penculikan yang gagal terjadi di Enarotali, Kabupaten Paniai. [Bisnis]
“Sekarang kita masih mengajak mari bersama-sama tidak usah perang lagi, sudah lah jangan seperti itu banyak ruginya,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Rabu (27/5) malam.
Ryamizard menegaskan bahwa itu adalah tawaran yang akan diberikan pemerintah pusat, namun jika OPM tidak menerima ajakan berdialog dan masih melakukan aksi yang mengancam keamanan dan ketertiban, ditegaskan pemerintah akan mengambil sikap.
“Kalau sudah mengancam kita tertibkan tidak boleh dibiarkan,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini.
Kendati demikian, tambah Ryamizard, pemerintah akan terus berupaya melakukan pendekatan dialog dengan OPM. Menurut dia berbagai bentuk kekerasan yang terjadi di tanah Papua harus segera dihentikan.
“Kita kasih tahu stop tidak usah perang, kalau tidak mau ya sudah,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Papua menyatakan pihaknya belum mengantongi nama penembak warga sipil yang terjadi di wilayah Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Polda Papua juga belum menyinyalir adanya keterlibatan Organisasi Papua Merdeka.
“Kita kan belum tahu siapa pelakunya tentu kita belum bicara apa motifnya,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Patrige Renwarin di Mabes Polri, Rabu.
Namun, Patrige mengakui intensitas ancaman meningkat setelah tertembaknya Leo Yogi, Panglima Tentara Pembebasan OPM Wilayah Paniai. Nyawa Leo tak sempat tertolong saat dirujuk di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Nabire, (30/4) lalu.
Tewasnya Leo, disinyalir terkait dengan adanya ancaman perang terbuka terhadap TNI dan Polri yang dikemukakan oleh pimpinan OPM, Puron Wendan dan Endon Wanimbo pekan lalu.
Untuk diketahui, penembakan terjadi pada Selasa (26/5) malam lalu. Saat itu pelaku menembak rumah warga sipil, pendatang bernama Jufri Tandi Payung. Aksi penembakan tersebut menyebabkan seorang warga, Pengga Enumbi, tewas tertembak.
Adapun warga sipil lainnya mengalami luka-luka, di antaranya Suryanto Tandi Payung, Alfret Tandi Payung, Yulianus Tandidatu, Yogi Rerang, dan Marten Tandi Payung.
Selain melakukan penembakan di Puncak Jaya, kelompok lainnya melakukan aksi penculikan yang gagal terjadi di Enarotali, Kabupaten Paniai. [Bisnis]